Jurnalis Independen: Geliat Soehartoisme dalam kanca perpolitikan Indonesia semakin kentara, walau sekedar melalui medsos seperti twitter. Hutomo Mandala Putra alumnus Nusakambangan bercuit terkait "ketegasan Presiden Jokowi"menenggelamkan kapal asing ilegal pencurian hasil laut, Jumat (5/12).
Anak mantan Presiden Orde Baru 32 tahun Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto), mengkritis kebijakan Presiden Joko Widodo terkait aksi penenggelaman kapal yang dilakukan tersebut.
“Malam ini jangan ada yang bahas melawan lupa bagaimana kalau bahas melawan bohong,” kata Tommy melalui akun Twitter pribadinya, @TommySoeharto62.
Cuitan yang dilakukan Tommy ini diawali dengan kecurigaannya soal penenggelaman kapal asing ilegal. Sebab, ia mencari berita dari media internasional tentang kapal pencuri ikan yang diledakkan di wilayah NKRI tetapi tidak menemukannya.
“Judulnya beli sendiri lalu tenggelam kan sendiri, logikanya kalau benar milik negara lain sudah pasti sekarang ada ketegangan antar negara,” ungkapnya menduga.
Lanjutnya, penangkap ikan teri sudah pasti perahu kelas teri, kalau kelas tuna sebesar apa kapalnya. Ia mengatakan mana mungkin jauh-jauh mencuri ikan dan sasarannya hanya ikan teri saja. Selain itu ia juga mengkritik soal pemakaian peluru untuk menenggelamkan kapal asing ilegal tersebut. “Perahu kayu cukup molotov saja di jamin ludes, tdk perlu buang2 peluru atau bom hasil dari pajak penghasilan buruh,” sindirnya.
“Semua juga tau negara akan kuat dan maju kalau perut rakyatnya terjamin untuk kenyang, akan disegani jika masyarakatnya sejahtera,” celetuk anak bungsu Soeharto ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar