Senin, 22 Desember 2014

Rahmawati Soekarnoputri: Asing Melalui Issu Teroris dan ISIS Lakukan "Penghancuran Islam di Indonesia"

Jurnalis Independen: Putri Soekarno (Bung Karno), Rachmawati Soekarnoputri mengatakan, asing telah menguasai Indonesia, serta terus lanjutkan issu teroris, ISIS dan lakukan penghancuran Islam di Indonesia.

“Sejak 2001 negara adikuasa itu menyataan perang terhadap (teroris) dan termasuk kepada negara-negara Muslim yang masuk dalam ‘poros setan’ seperti Irak, Libya, Iran,” terang Rachma.

“Indonesia termasuk jadi sasaran mereka dalam upaya menghancurkan Islam,” lanjutnya.

Menurut Adik Megawati ini, peristiwa penculikan enam jenderal dan seorang perwira muda TNI Angkatan Darat pada dinihari 1 Oktober 1965 silam merupakan batu loncatan yang mereka gunakan untuk menjatuhkan Presiden Soekarno.

“Mereka dibantu oleh antek-antek nekolim dan oknum-oknum dalam negeri. Secara silent pula Indonesia bekerjasama di bidang intelijen dengan AS dan CIA,” paparnya.

Menurut Rachma lagi, hal ini dapat dibaca dalam buku yang ditulis Willem Oltman terbitan 2001.
Lebih lanjut Rachma menuturkan, kerjasama intelijen Indonesia dengan AS semakin erat pasca 2001. Sejak itu pula berbagai penyiksaan dan pembunuhan dilakukan terhadap orang-orang yang diduga menjadi bagian kelompok teroris.

Sebelumnya,  Rachmawati Soekarnoputri menilai Rezim Jokowi ingin menjadikan Indonesia dijajah asing.
“Ini tidak bisa dibiarkan karena hanya akan membawa Indonesia dijajah asing,” kata Rachmawati di akun Twitter-nya @rsoekarnoputri.

Adik Megawati memberikan pernyataan itu karena rencana Menteri BUMN Rini Soemarno menjual kantor BUMN dan menempatkan orang asing di direksi.

“Lagi penguasa yang antek asing berencana pimpinan BUMN diposisikan untuk orang asing alasan Rini Soemarno agar asing dapat membawa BUMN ke pasar luar,” jelasnya.

Kata Rachmawati, kebijakan Rini Soemarno itu seperti yang dilakukan Megawati saat menjadi presiden dengan menjual beberapa BUMN ke asing.

“Kroni pada zaman mantan pemerintah Megawati ini juga yang melakukan penjualan-penjualan BUMN seperti Indosat dan lain-lain ke pihak asing,” pungkasnya.

Tidak ada komentar: