Jumat, 26 Desember 2014

Penggagas TKI dan Tujuannya

Jurnalis Independen: Sekitar Tahun 1982 - 1985 oleh masyarakat setempat menunjuk saya sebagai Ketua RT dibalangan Kebon Kacang IV Jakarta Pusat. Pada waktu itu kami para RT dan RW di undang ke Ktr Kelurahan karena ada utusan dari DEPNAKER & TRANS akan datang memberikan petunjuk (Sosialisai) tentang penaterapan Idea TKW tersebut.

Saat tiba berkumpullah kami di Kantor Kelurahan Kebon Kacang sebelum acara sosialisai di mulai, saya berfikir apasih maksud dari rencana ini ... dan kudekati utusan Depnaker tsb,, pe[an pelan berta nya kepadanya APAKAH sasaran dan maksud rencana ini, karena kami selaku RT sebagai mitra dan ujung tombak terdepan perlu tau untuk menyampaikan kepada masyarakat lingkungan kami.

Jawabannya tanpa tedeng aling aling mengatakan DARI PADA DISINI BERBUAT SEPERTI ITU maksudnya HOSTES lebih baik di kirim keluar.saja (pemerintah tdk transparan dala hal ini) sehingga menimbulkan dampak begitu menyedihkan bagi TKW non Hostes.

Persyaratan yang di mintakan adalah :
- SUDAH JANDA
- SUDAH KAWIN
- DILARANG BAGI YG MASIH GADIS.

Namun di respound oleh berbagai kalangan baik msyarakat perkotaan maupun pedesaan semua berusaha membuat keterangan cilakanya yang masih gadispun/belum kawinpun berusaha mendapatkan Surat keterangan dari RT setempat yg menyatakan seolah olah sudah janda ataupun sudah kawin.

Golongan inilah yg tersiksa hidupnya di negeri orang sebenarnya mereka mereka itu bertujuan mulya guna mendapatkan gaji halal bukan sebagai Hostes yg mau tak mau harus mengikuti kehendak Tuannya.

Beberapa waktu lalu ketika mau ke Mks, ketemu dgn seorang berasal dari Barru/Soppeng staff dari Kedutaan Indonesia di Riyad Saudi Arabia, saya sempat menanyakan pekerja TKW disana, dijawab setiap hari pak ada ada saja yg melarikan diri melapor ke kita dan minta perlindungan, permasalahan yang dialaminya rata rata sama yaitu tidak tahan dengan perlakuan hubungan ... yg di paksa baik oleh sang majikan maupun keluarganya.Staff Kedutaan yang sedang berlibur itu berkata sudah berbagai kajian dan upaya guna mendapatkan jawaban dari semua peristiwa yg menimpa Tenaga Kerja Wanita itu tapi belum mendapatkan jawaban tentang penyebabnya.

Setelah bercerita panjang lebar dengannya mengenai tujuan awal dari kehadiran TKW tersebut beserta persyaratan persaratan yg menyertainya nampaknya dia bernafas legah lalu berkata .... Oh barulah saya mengetahui dan menemukan jawaban permasalahan maha PELIK itu.

Ternyata pemikiran "pemimpin" kita ditahun itu sungguh Biadab "seperti" perlakuan simajikan Meriance... tega menjerumuskan anak bangsa sendiri dan akibatnya TKW kita jadi budak permainan org asing... Salam

Tidak ada komentar: