Senin, 22 Desember 2014

Kota Emas dan Ratu Pantai Selatan

Jurnalis Independen: Percakapan seorang pemuda yang di anugerahi kelebihan indera oleh Allah SWT dalam mencari  kebenaran tentang wanita misterius di samudera yang sangat terkenal karena kegaibannya..

( nama-nama dibawah ini sengaja disamarkan   untuk tetap dapat menjaga kerahasiaannya ) dan cerita ini mungkin akan dilanjutkan dalam beberapa bagian karena sangat panjang.
Fulan: Aku amat berterima-kasih atas keterangan yang menarik dan sangat penting yang telah engkau berikan. Dan kini keinginan ku untuk berjumpa dengannya terasa semakin kuat.
Cahaya: ( Tiba-tiba berhenti berbicara dan memasang pendengaran secara serius ke arah Selatan. Lalu berdiri, memberi isyarat kepada Fulan sambil berbisik gembira ) RATU datang ! Semoga nasib baik
menyertaimu !
Fulan: ( Dengan tarikan nafas lembut yang tertahan ) Tahun-tahun panjang penantian mungkin akan segera berbuah. ( Fulan berusaha semampu mungkin untuk menenangkan syaraf yang gelisah dalam
getaran suasana. Ia ingat kata-kata Cahaya tentang adanya ke mungkinan kegagalan. Siratan gembira dalam sikap berubah menjadi ketegangan dan diapun terdiam bagaikan patung pualam )
RATU: ( MASUK dan BERDIRI di depan mereka. Dia mengenakan  GAUN SUTERA panjang, Raut wajah, Tingkah Laku dan Busananya membuatnya menyerupai DEWI dari Dunia KHAYANGAN. 
MUSTAHIL menebak usianya. MESKI dengan perkiraan saja,  KARENA wajahnya meski Muda tidak mengungkapkan sesuatu.  DAN matanya yang tajam tampak memantulkan HIKMAD. 

( Fulan dan Cahaya tetap tidak bergerak, seolah sedang berada di dekat salah seorang UTUSAN TUHAN )
RATU: ( MENATAP FULAN seolah menembus batinnya dengan mata yang sangat indah, lalu berkata dengan suara tenang dan meyakinkan ) Engkau datang ke mari untuk mengetahui tentang KAMI. Tetapi engkau tidak akan mengetahui kami lebih banyak daripada tentang dirimu sendiri. DAN engkau hanya akan mendengar apa yang telah engkau dengar dari dirimu sendiri.
Fulan: ( GEMETAR tampak gelisah dan cemas ) Saya sudah MENDENGAR, MELIHAT, dan sekarang saya PERCAYA...Saya sudah PUAS.
RATU: Jangan merasa LEGA dengan pengetahuan yang tidak utuh. Sebab orang yang menadah sumber air kehidupan dengan sebuah tempayan kosong akan pulang dengan dua tempayan
penuh. 

(RATU Mengulurkan tangan kepada FULAN, yang disambutnya dengan kedua belah tangan dan meletakan di dahinnya. HAL itu ia lakukan seperti tanpa disadarinya. KEMUDIAN RATU mengulurkan tangan kepada CAHAYA. DAN CAHAYA melakukan hal yang sama pula. NASIB BAIK . FULAN tampak gembira karena setidaknya telah memenuhi TATAKRAMA yang benar terlebih dahulu. RATU mundur perlahan lahan).
RATU: ( DUDUK diatas batu yang halus permukaannya dan berbicara kepada Fulan ) : Ini kursi-kursi Tuhan. Silakan duduk. MEREKA berdua duduk, kemudian RATU berkata kepada Fulan. Di matamu kami melihat cahaya Tuhan yang sejati. Dan siapayang telah melihat cahaya Tuhan, ia akan dapat melihat cahaya didalam batin kami. Engkau bersungguh-sungguh, dan engkau mencintai kebenaran. KARENA itu engkau mengetahui banyak hal tentang kebenaran. Jika ada yang hendak engkau katakan, bicaralah dan kami akan memperhatikannya. DAN jika dalam hatimu tersimpan pertanyaan, ajukanlah. Dan kami akan menjawab dengan sebenarnya.
Fulan: Kedatanganku kemari bermaksud untuk mencari keterangan mengenai sesuatu yang telah menjadi buah bibir dimasyarakat luas. Tetapi ketika aku berada di hadapanmu, aku menjadi lebih menyadari akan keagungan makna kehidupan, kebenaran, dan TUHAN. Sehingga sekarang segalanya tidak penting lagi. Aku seperti nelayan yang melemparkan jala kelaut dengan harapan akan memperoleh makanan untuk sehari. Tapi ketika jala kutarik, kutemukan di dalamnya seonggok
intan BERLIAN yang berharga sepanjang masa.
RATU: Dalam hatimu aku melihat engkau telah mendengar bahwa kami pernah masuk ke dalam KOTA Tiang Yang Agung. Dan sekarang engkau ingin mendengar lebih banyak tentang Kota Emas itu
Fulan: ( Merasa malu karena maksud hati yang belum diucapkan telah diketahui ) : YA sejak kecil nama Kota Emas  itu telah meliputi mimpi-mimpiku. Memenuhi pikiranku, dan mengubah hatiku dengan maknanya yang tersembunyi dan arti yang luar biasa.
RATU: (Memejamkan mata dan menengadahkan kepala. LALU dengan suara yang terdengar seperti datang dari pusat JAGAD RAYA, DIA Berkata ): YA, kami mencapai KOTA EMAS itu dan bermukim disana. Menghirup Wewangiannya  dengan jiwa kami. Mereguk rahasianya dengan hati kami. dan
mengisi kantung-kantung kami dengan Mutiara dan Mirah. Menenggelamkan pendengaran kami dalam buaian musik. Dan mata kami berpesta dalam pemandangan indah. SIAPA yang meragukan apa yang pernah kami saksikan, berarti meragukan dirinya dihadapan TUHAN dan seluruh umat
manusia.
Fulan: (PELAN dan tersendat serta dengan nada rendah HATI) AKU hanyalah seorang bayi, yang sia-sia bicara mencoba mengungkapkan isi hati. SUDIKAH engkau bermurah hati kepadaku dan menjelaskan maknanya, serta MEMAAFkan segala pertanyaan yang kuajukan ini?
RATU: Bertanyalah sepuas HATIMU. Sebab ALLAH telah membuat pintu banyak sekali ke arah KEBENARAN yang  dibukakan-NYA kepada siapa yang mengetuknya dengan jemari IMAN. (bersambung)

Tidak ada komentar: