Rabu, 18 Maret 2015

Wacanakan "Partai Independen" Risma Yakin Menangkan Pilwali Surabaya

Partai Politik Kebingungan dan Atur Koalisi Besar
Jurnalis Independen: Setelah penolakan lamaran menjadikan Tri Rismaharini duduk sebagai Walikota Surabaya untuk ke dua kali, partai PKB maupun Gerindra, segera membuat manuver lakukan pembentukan koalisi guna membegal Risma.


Ditolak Risma, PKB-Gerindra wacanakan bentuk koalisi besar - PKB buka koalisi dengan PDIP - Parpol-parpol bersiap membentuk koalisi besar menyusul sikap penolakan Risma yang terkesan maju melalui "Partai Independen".

Sikap Tri Rismaharini yang sampai saat ini enggan melirik partai dalam pilwali Surabaya, terus menuai reaksi.

Adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), berkeinginan membentuk koalisi besar. Wakil Ketua I DPC PKB Surabaya, Satuham Akbar, kemarin Rabu (18/3/2015) mengungkapkan, koalisi terjadi apabila Walikota Surabaya Tri Rismaharini maju melalui jalur independen, dan PDIP juga mengajukan calon walikota sendiri.

“Ketika Bu Risma berangkat sendiri, dan PDIP juga mengajukan calonnya, partai-partai lainnnya akan membentuk koalisi besar,” ujarnya.

Satuham menjelaskan, munculnya rencana membentuk koalisi besar, setelah Tri Rismaharini terkesan tak tertarik dengan partai politik. “Partai politik bersatu melawan Walikota Tri Rismaharini, setelah ia tak mau ke partai,” ujar politisi asal PKB di Gedung DPRD Surabaya.

Wacana membentuk koalisi besar dimotori oleh PKB dan Gerindra. Ia mengungkapkan, partai lain yang tertarik membuat koalisi besar, di antaranya PKB, Gerindra, Demokrat, dan PKS.

Untuk menentukan siapa calon yang diusung, apabila masing-masing partai mengajukan calonnya, Satuham mengatakan, akan tergantung dari elektabilitas calon dan siapa yang lebih siap utuk maju dalam pesta demokrasi mendatang.

“Untuk pencalonan disepakati bersama siapa yang memenuhi syarat. Saya yakin koalisi besar akan memunculkan calon yang berkualitas,” katanya.

Lebih lanjut, untuk mengalang komunikasi besar, pihaknya intensif menjalin komunikasi dengan beberapa parpol. Namun demikian, hingga saat ini belum ada kesepakatan yang dihasilkan.

PKB sendiri tampaknya belum bulat betul untuk membentuk koalisi besar. Pasalnya, PKB tetap melakukan komunikasi politik dengan PDIP. Alasannya, Whisnu Sakti Buana pernah menyatakan maju bersama PKB.

“Dalam menghadapi Pemilukada nanti, Pak WS (Wisnu Sakti Buana) pernah menyatakan harus dengan PKB,” ungkapnya.

Sayangnya, dua kali pertemuan dengan PDIP dengan PKB, belum menghasilkan apapun. Siang ini Kamis (19/3/2015), rencananya, pembicaraan koalisi dalam pemilukada antara PKB dan PDIP akan dilanjutkan. Namun hingga berita ini diturunkan, belum didapat kemajuan berarti.

Tidak ada komentar: