Jurnalis Independen: Mantan
kepala Badan Intelejen Mossad, Ibrahim Halevy, memuji peran pemerintah Saudi
dalam menghadapi gejolak yang terjadi di Timur Tengah, baik yang terjadi dalam
periode terdahulu maupun yang terjadi pada Musim Semi Arab kali ini.
Mantan kepala Mossad ini
menyatakan “ Saudi dan Israel telah bermitra sejak lama, terlebih banyak bukti
yang menunjukkan kerjasama Saudi dengan entitas Zionis Israel untuk mencapai
kepentingan bersama.”
Ibrahim juga menekankan bahwa
kebijakan Saudi selama ini banyak menguntungkan Israel, salah satunya adalah
pesan pendiri negara Israel, Ben – Gurion, yang disampaikan kepada pemerintah
Saudi oleh penasehat raja Saudi Hafe Wahbah, mengenai peran Arab Saudi dalam
memimpin rekonsiliasi antara bangsa Arab dan bangsa Yahudi.
Ibrahim menambahkan, “telah
terlihat bahwa selama ini Saudi tidak pernah membantu rakyat Palestina dalam
bentuk apapun, baik bantuan keuangan ataupun bantuan militer kepada Palestina
dalam krisis Israel-Palestina. “
Ibrahim juga memuji kebijakan
Pangeran Salman Bin Abdul Aziz pada bulan September lalu yang mengatakan bahwa
“kebijakan Arab Saudi terhadap Timur Tengah difokuskan pada dua hal, yaitu
keamanan dan stabilitas wilayah.”
“Dan ini seperti apa yang di
cita-citakan Netanyahu,” ujar Ibrahim Havely. (rassd/lndk)
Sementara itu. Kongres Pemerintah
Amerika Serikat (AS), juga mengucapkan terima kasih kepada Jendral Abdel Fatah
Sisi, yang berhasil menumbangkan kekuatan islam moderat di Mesir dan Timur
Tengah.
Sikap ambigu pemerintahan Amerika
Serikat terhadap kudeta militer yang terjadi di Mesir pada 3 Juli lalu,
akhirnya terungkap dalam sebuah rekaman video sidang Kongres Amerika Serikat
mengenai permasalahan di Mesir pada hari Selasa (29/10) waktu Amerika Serikat.
Dalam rekaman video tersebut,
terungkap Ketua Kongres Amerika Serikat mengucapakan rasa terima kasihnya
kepada Jendral Abdel Fatah Sisi, yang berhasil menumbangkan kekuatan islam
moderat yang dianggap sebagai Islam Radikal di Timur Tengah.
Selain itu, ia juga mengecam
tindakan pemerintah Obama yang memangkas bantuan keuangan dan militer ke Mesir.
” Mr Mohamed Morsi berusaha untuk
menghancurkan demokrasi di Mesir, kami ucapkan terima kasih kepada Jendral Sisi
yang berhasil menumbangkan kelompok islam Radikal ini. Dan kami menyeru
pemerintah Amerika tidak boleh menghentikan bantuan ke Mesir,” ujar ketua
Kongres AS di depan sidang.
Dia menambahkan “kini kita sedang
menghadapi ancaman kediktatoran Islam radikal yang akan mempengaruhi rasa aman
kita, jika Mesir tidak mencapai hasil yang diinginkan oleh Sisi.”@JI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar