Wilayah NKRI Terancam
Jurnalis Independen: Setelah
kehilangan laut yang luas karena Sipadan dan Ligitan, Indonesia kembali akan
kehilangan lautnya seluas wilayah Kesultanan Yogyakarta di perairan sebelah
utara Pulau Batam atau Barat P. Bintan.
Berita ini dikutip dari kolomnis
Adie Sachs di kompasiana.com pada Rabu (9/10). Dalam tulisan tersebut, Adie
menceritakan bahwa potensi kehilangan wilayah NKRI akibat batas laut Singapura
dan Malaysia akan bertambah jika kedua negara sudah sepakat soal garis batas
laut mereka.
“Seperti diketahui, kedua negara
sudah berhasil menambah wilayah mereka dengan tambahan gugusan pulau tak
bertuan yang dipersengketakan di laut Cina Selatan. Sengketa sejak tahun 1979
itu berawal dari saling klaim atas keberadaan tiga pulau karang yang sebenarnya
lebih dekat dengan Indonesia yaitu Pulau Batu Putih ( Pedra Branca ), Karang
Tengah dan Karang Selatan,” tulisnya.
Sementara Mahkamah Internasional
memutuskan bahwa Pedra Branca milik Singapura dan Karang Tengah jatuh ke tangan
Malaysia, sementara Karang Selatan belum ada yang memilikinya.
Keputusan itu diambil pada 2008
lalu setelah kedua negara sepakat menyelesaikannya pada 1998 melalui Mahkamah
Internasional dan mendaftarkannya pada 2003.
“Indonesia sebenarnya lebih
berhak atas gugusan karang itu dan dapat mengajukan klaim terutama untuk Karang
Selatan karena selain belum ada pemiliknya, juga karena wilayah itu lebih dekat
dengan Indonesia, lagipula kita berkewajiban mempertahankan setiap jengkal
milik kita baik di darat maupun laut,” tulisnya.
Dasar klaim Indonesia juga lebih
kuat dibanding kedua negara yang mengaku jiran itu jika dasar yang digunakan
adalah jarak dari wilayah terdekat karena Pulau Karang Selatan hanya 7 Mil
Laut* dari Pulau Bintan (Kepri), sedangkan Malaysia (Johor) 10 Mil Laut bahkan
Singapura jaraknya lebih jauh lagi, 21 Mil Laut.
Menurut Hukum Laut Internasional
PBB, Sebuah negara diperbolehkan mengajukan klaim atas suatu wilayah yang tidak
jelas kepemilikannya dan wilayah laut teritorial sebuah negara ditetapkan dari
titik terluar dari pulau terluar sebuah negara. Sesuai konvensi Hukum Laut PBB
(UNCLOS) 1982 dimana Indonesia adalah salah satu penyusunnya karena Indonesia
adalah negara kepulauan terluas di dunia.
Dengan bertambahnya pulau
Singapura dan Malaysia, maka Indonesia dipastikan akan terkena dampak langsung.
Meskipun Singapura dan Malaysia sampai saat ini masih memberdebatkan garis
timur perbatasan kedua negara di sekitar pulau karang itu.
Sementara Indonesia diharapkan
segera sadar dan secepatnya ikut masuk arena dalam mengklaim pulau karang
Selatan yang masih tersisa demi mencegah kehilangan yang lebih besar. Kesigapan
dan kepekaan pemerintah dalam mejaga wilayahnya diperlukan dan tidak menunggu
lagi.
Jika pemerintah melalui Kemenlu
tidak segera mengajukan klaim, maka seperti yang disebutkan sebelumnya, Indonesia
berpotensi kehilangan wilayah laut seluas lebih dari Kesultanan Yogyakarta.
Karena efek batas laut Singapura dan Malaysia akan otomatis bertambah sesuai
keberadaan pulau terluar mereka.
“Jika Philipina saja berani
bersengketa dengan negara besar China, adakah kita perlu membangkitkan duet
Adam Malik dan Mochtar Kusumaatmaja yang tidak perlu bersengketa tapi berhasil
menambah wilayah laut Indonesia seluas Pakistan dan Bangladesh?” tulis Adie.
Sipadan dan Ligitan awalnya juga
pulau tak bertuan, tapi klaim Indonesia atas kedua pulau itu mempersempit ruang
gerak dan daya tawar Malaysia menambah wilayah lautnya dari Indonesia meskipun
kedua pulau diputuskan menjadi milik Malaysia.
Demikian juga jika kelak Karang
Selatan diputuskan bukan untuk Indonesia, maka setidaknya kita tetap punya
“bargaining position” mempertahankan batas laut kita disana. Bila perlu, kita
masih punya TNI yang bisa jadi memilih mempertahankan klaim pemerintahnya
dengan kekuatan fisik yang disegani dunia.
Tapi bagaimana mungkin? Gara gara
asap aja minta maaf?
1 komentar:
SAYA SANGAT BERSYUKUR ATAS REJEKI YANG DIBERIKAN KEPADA SAYA DAN INI TIDAK PERNAH TERBAYANKAN OLEH SAYA KALAU SAYA BISA SEPERTI INI,INI SEMUA BERKAT BANTUAN MBAH RAWA GUMPALA YANG TELAH MEMBANTU SAYA MELALUI NOMOR TOGEL DAN DANA GHAIB,KINI SAYA SUDAH BISA MELUNASI SEMUA HUTANG-HUTANG SAYA BAHKAN SAYA JUGA SUDAH BISA MEMBANGUN HOTEL BERBINTANG DI DAERAH SOLO DAN INI SEMUA ATAS BANTUAN MBAH RAWA GUMPALA,SAYA TIDAK AKAN PERNAH MELUPAKA JASA BELIAU DAN BAGI ANDA YANG INGIN DIBANTU OLEH RAWA GUMPALA MASALAH NOMOR ATAU DANA GHAIB SILAHKAN HUBUNGI SAJA BELIAU DI 085 316 106 111 SEKALI LAGI TERIMAKASIH YAA MBAH DAN PERLU ANDA KETAHUI KALAU MBAH RAWA GUMPALA HANYA MEMBANTU ORANG YANG BENAR-BANAR SERIUS,SAYA ATAS NAMA PAK JUNAIDI DARI SOLO DAN INI BENAR-BENAR KISAH NYATA DARI SAYA.BAGI YANG PUNYA RUM TERIMAKASIH ATAS TUMPANGANNYA.. DANA DANA GHAIB MBAH RAWA GUMPALA
Posting Komentar