Jurnalis Independen: Meskipun dikabarkan diburu polisi
dan intelijen, sosok misterius Bunda Putri hingga kini tetap tidak tertangkap. Anehnya
selain media cetak seperti majalah Tempo yang telah “berhasil mengaburkan”
sosok sejati Bunda Putri dan memasang Non Saputri, istri kedua seorang Dirjen
di Kementan, Kini media online Berita Plasa msn.com serta SINDO Weekly edisi No. 34, Tahun
II/2013, Terbit Kamis, 24 Oktober 2013, juga berusaha menghilangkan jejak Bunda
Putri Silvia Solehah.
Sementara
dari akun twiter Suara Rakyat@TrioMacan2000, Bunda Putri sebenarnya adalah
Silvia Soleha yang menjadi “istri” Kepala rumah tangga kepresidenan Susilo
Bambang Yidhoyono Kombes
Purn Purnomo D Rahardjo.
Terkait
silang sengkarut Bunda Putri, sebuah organisasi yang pernah menjadi relawan
pendukung Presiden SBY pada Pemilu 2004 juga seia sekata dengan media-media
pelacur. Mereka bersama berusaha dengan gigih menghapus jejak Bunda Putri
Silvia Solehah, dedengkot mafia korup. Lembaga yang menyodorkan opini jika Non
Saputri adalah sosok Bunda Putri yang dibicarakan Luthfi Hasan Ishaq (LHI) ternyata
pendirinya adalah termasuk Sudi Silalahi yang kini menduduki Mensekneg.
Sedangkan
Non Saputri juga bernaung dalam lembaga tersebut sebagai penasehat sejak tahun
2010 lalu. Lembaga tersebut adalah Lumbung Informasi Rakyat atau LIRA di
bilangan Tebet, Jakarta Selatan.
Sejak 2010, Saputri menjadi
penasihat lembaga swadaya itu. Selain sebagai penasihat, Saputri menjabat Ketua
Lira Hijau, salah satu sayap organisasi. Salah seorang staf Lira sempat
membantah keberadaan Saputri. Namun kemudian, Wakil Presiden Lira Bidang Polhukam,
Imam Bogie Yudha Swara, mengakui Saputri sempat mampir di kantor itu selama dua
jam sejak pukul 14.00 WIB. "Dia datang untuk pertemuan biasa saja. Dia
memang orang Lira," kata Imam.
Dipicu sebuah rekaman penyadapan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), nama Non Saputri pun menjadi bahan
pembicaraan orang seantero negeri, dari Istana hingga warung kopi. Rekaman
penyadapan yang diputar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, beberapa
waktu lalu, itu memperdengarkan percakapan tiga orang: Ridwan Hakim, anak Ketua
Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin; Luthfi Hasan
Ishaaq, mantan Presiden PKS, dan seseorang yang disapa "Bunda".
Dalam percakapan itu,
"Bunda" tampak sangat berpengaruh. Dia bisa mengotak-atik posisi
seorang pejabat negara.
Kepada SINDO Weekly, Imam Bogie
menegaskan Bunda Putri adalah Non Saputri, koleganya di Lira. Penegasan Imam
diperkuat oleh Hilmi Aminuddin, Ketua Majelis Syuro PKS, saat bersaksi dalam
persidangan tipikor dengan terdakwa Luthfi. "Saya mengenal dia dengan nama
Non Saputri." Meski demikian, Imam tak menampik jika Saputri dan Sylvia
saling mengenal. "Kalau bicara jaringan mereka berdua, itu sudah pasti
(saling mengenal)," kata Imam.
Sumber itu juga mengatakan,
Saputri datang ke Kantor Lira bukan untuk urusan yang biasa-biasa saja. Saputri
menyesalkan Presiden Yudhoyono yang mengaku tidak mengenalnya. "Dia kecewa
soal 1.000 dan 2.000 persen itu. Dia menyatakan 3.000 persen itu benar
(Presiden mengenalnya)."
Terkait pasang badannya Non
Saputri, TrioMacan diakun twiternya mengatakan, ” Non Saputri dan Tuti Iswari
tidaklah memiliki power atau kekuasaan sebagaimana yg didengung2kan oleh banyak
orang, Jika Bunda Putri yg dimaksud sbg mafia proyek dan jabatan serta Ratu
Korupsi Indonesia adalah kedua wanita tadi, tdk mungkin SBY panic.
Kedua wanita tadi diketahui
hanyalah sbg tangan kanan atau orang kepercayaan Bunda Putri yg sejati yakni Bu
Purnomo atau Silvia Solehah. Sedangkan Silvia Solehah istri kepala rumah tangga
kepresidenan adalah tangan kanan/kuasa Ani SBY. Itu sebabnya Bunda Putri tahu
persis rencana2 resufle yg sangat rahasia dan hanya diketahui oleh SBY dan Ani
SBY sendiri. Itu sebabnya kenapa Bunda Putri yang sejati bisa memerintah,
mempeangaruhi bahkan ditakuti oleh para menteri. Dia on behalf Ani SBY.
Pertanyaannya, kenapa Media besar
sekelas Tempo, Sindo Maupun lembaga seperti LIRA “Ngumpetin” Bunda Putri?
Jawabanya ada ditangan KPK, BIN, POLRI atau pak SBY dan Bu Ani SBY untuk
mengungkapnya kepada public secara jujur.@JI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar