Rabu, 23 Oktober 2013

Bunda Putri Non Saputri Pasang Badan, KPK, Polisi dan Intelejen Masih Diam

Jurnalis Independen: Meskipun dikabarkan diburu polisi dan intelijen, sosok misterius Bunda Putri hingga kini tetap tidak tertangkap. Anehnya selain media cetak seperti majalah Tempo yang telah “berhasil mengaburkan” sosok sejati Bunda Putri dan memasang Non Saputri, istri kedua seorang Dirjen di Kementan, Kini media online Berita Plasa msn.com serta SINDO Weekly edisi No. 34, Tahun II/2013, Terbit Kamis, 24 Oktober 2013, juga berusaha menghilangkan jejak Bunda Putri Silvia Solehah.


Sementara dari akun twiter Suara Rakyat@TrioMacan2000, Bunda Putri sebenarnya adalah Silvia Soleha yang menjadi “istri” Kepala rumah tangga kepresidenan Susilo Bambang Yidhoyono Kombes Purn Purnomo D Rahardjo.

Terkait silang sengkarut Bunda Putri, sebuah organisasi yang pernah menjadi relawan pendukung Presiden SBY pada Pemilu 2004 juga seia sekata dengan media-media pelacur. Mereka bersama berusaha dengan gigih menghapus jejak Bunda Putri Silvia Solehah, dedengkot mafia korup. Lembaga yang menyodorkan opini jika Non Saputri adalah sosok Bunda Putri yang dibicarakan Luthfi Hasan Ishaq (LHI) ternyata pendirinya adalah termasuk Sudi Silalahi yang kini menduduki Mensekneg.

Sedangkan Non Saputri juga bernaung dalam lembaga tersebut sebagai penasehat sejak tahun 2010 lalu. Lembaga tersebut adalah Lumbung Informasi Rakyat atau LIRA di bilangan Tebet, Jakarta Selatan.

Sejak 2010, Saputri menjadi penasihat lembaga swadaya itu. Selain sebagai penasihat, Saputri menjabat Ketua Lira Hijau, salah satu sayap organisasi. Salah seorang staf Lira sempat membantah keberadaan Saputri. Namun kemudian, Wakil Presiden Lira Bidang Polhukam, Imam Bogie Yudha Swara, mengakui Saputri sempat mampir di kantor itu selama dua jam sejak pukul 14.00 WIB. "Dia datang untuk pertemuan biasa saja. Dia memang orang Lira," kata Imam.

Dipicu sebuah rekaman penyadapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), nama Non Saputri pun menjadi bahan pembicaraan orang seantero negeri, dari Istana hingga warung kopi. Rekaman penyadapan yang diputar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, beberapa waktu lalu, itu memperdengarkan percakapan tiga orang: Ridwan Hakim, anak Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin; Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS, dan seseorang yang disapa "Bunda".

Dalam percakapan itu, "Bunda" tampak sangat berpengaruh. Dia bisa mengotak-atik posisi seorang pejabat negara.

Kepada SINDO Weekly, Imam Bogie menegaskan Bunda Putri adalah Non Saputri, koleganya di Lira. Penegasan Imam diperkuat oleh Hilmi Aminuddin, Ketua Majelis Syuro PKS, saat bersaksi dalam persidangan tipikor dengan terdakwa Luthfi. "Saya mengenal dia dengan nama Non Saputri." Meski demikian, Imam tak menampik jika Saputri dan Sylvia saling mengenal. "Kalau bicara jaringan mereka berdua, itu sudah pasti (saling mengenal)," kata Imam.

Sumber itu juga mengatakan, Saputri datang ke Kantor Lira bukan untuk urusan yang biasa-biasa saja. Saputri menyesalkan Presiden Yudhoyono yang mengaku tidak mengenalnya. "Dia kecewa soal 1.000 dan 2.000 persen itu. Dia menyatakan 3.000 persen itu benar (Presiden mengenalnya)."

Terkait pasang badannya Non Saputri, TrioMacan diakun twiternya mengatakan, ” Non Saputri dan Tuti Iswari tidaklah memiliki power atau kekuasaan sebagaimana yg didengung2kan oleh banyak orang, Jika Bunda Putri yg dimaksud sbg mafia proyek dan jabatan serta Ratu Korupsi Indonesia adalah kedua wanita tadi, tdk mungkin SBY panic.

Kedua wanita tadi diketahui hanyalah sbg tangan kanan atau orang kepercayaan Bunda Putri yg sejati yakni Bu Purnomo atau Silvia Solehah. Sedangkan Silvia Solehah istri kepala rumah tangga kepresidenan adalah tangan kanan/kuasa Ani SBY. Itu sebabnya Bunda Putri tahu persis rencana2 resufle yg sangat rahasia dan hanya diketahui oleh SBY dan Ani SBY sendiri. Itu sebabnya kenapa Bunda Putri yang sejati bisa memerintah, mempeangaruhi bahkan ditakuti oleh para menteri. Dia on behalf Ani SBY.


Pertanyaannya, kenapa Media besar sekelas Tempo, Sindo Maupun lembaga seperti LIRA “Ngumpetin” Bunda Putri? Jawabanya ada ditangan KPK, BIN, POLRI atau pak SBY dan Bu Ani SBY untuk mengungkapnya kepada public secara jujur.@JI  

Tidak ada komentar: