Kamis, 28 Maret 2013

Soal Grasi Corby, Bukti SBY “Anggota” Freemason?


Jurnalis Independen: Keharusan hukuman mati pengedar mariyuana atau ganja warga Negara Australia, Corby alih-alih membuka kedok Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden SBY tanpa ada alasan tertentu telah memberikan grasi kepada salah satu anggota teroris internasional itu. Kejadian itu ternyata membuktikan bahwa SBY merupakan “anggota” Freemasonry Internasional.
   

Corby Seharusnnya Dihukum Mati
Saat itu, dalam Sepekan selain berita Kontroversi tentang Lady Gaga, Indonesia juga dihebohkan oleh berita pemberian grasi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Ratu Marijuana (Ganja) yang harusnya masih lama berada di Penjara Denpasar, Bali.

Banyak orang mempertanyakan grasi yang diberikan oleh Presiden ini, Calon wakil gubernur DKI Jakarta pasangan dari Hidayat Nurwahid, Didik J. Rachbini menilai pemberian grasi kepada kepada terpidana kasus narkoba Schapelle Leigh Corby oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah preseden buruk. Menurut Didik, seharusnya Corby dihukum mati dan tak layak diberikan grasi .

Dirilis Merdeka.com Didik J Rachbini mengaatakan " Karena hukum di Malaysia sangat ketat, Indonesia bisa dijadikan ladang dan surga para bandar narkotik. Tak layak Corby diberi grasi, justru idealnya dihukum mati, "kata Didik dalam diskusinya bertajuk 'Dampak Narkoba Bagi Remaja di Jakarta' di Cafe Papa Ron, Apartemen Park Royale Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu, (26/5). (Merdeka.com)

Dalam wawancara dengan MetroTV (26/5/2012), Denny Indrayana menjawab Pertanyaan Ketua Granat seperti menghindari dan tidak ada kejelasan, dengan pemberian grasi ini. Tetapi ada yang menarik untuk diungkap adalah Denny Indrayana mengatakan Presiden memikirkan Nasib NKRI dimasa mendatang, karena keputusan ini ada pengaruhnya terhadap kondisi Papua saat ini, Penulis melihat bahwa Corby yang merupakan warga Negara Australia ini merupakan ajang taruhan kepemimpinan Presiden SBY sampai 2014, Penulis melihat secara diam-diam Australia memberikan sebuah "Ancaman" ke SBY jika tidak memberikan grasi maka SBY bisa lengser di pertengahan tahun ini, Kok Bisa? Itu pertanyaannya bukan? Kita akan urai bawah ini.

SBY bisa lengser dari Jabatanya apabila tidak memberikan grasi (pengampunan) terhadap Corby, Australia akan mengobok-obok Papua untuk merdeka dan melepaskan diri dari Indonesia, merdekanya Papua akan menjadi preseden buruk SBY dan kemungkinan besar SBY dapat disalahkan karena melepas Papua. Australia merupakan "Saudara" dekatnya Amerika Serikat dan tentunya "Israel". Intervensi Intelijen Asing seperti CIA di Indonesia sudah terlalu PARAH sehingga mudah saja bagi mereka mangatur dan mengacaukan kondisi stabilitas Nasional.

Australia, Amerika Serikat dan Isreal merupakan Negara-negara yang dikendalikan kekuatan Zionis Internasional, Organisasi Freemason dunia sepertinya "mengancam" kepemimpinan Yudhoyono.

Jika Anda membuka literatur tentang hubungan antara Freemason dengan Corby ? Sangat Pasti ketemu. Selain memang Corby warga Australia, aktivitas penangkapan pengedar Ganja sangat ditentang oleh Organisasi Zionis Freemason .

Hasil penelusuran Saya, Corby dibahas dalam diskusi Forum Freemason (www.forum.thefreemason), dalam diskusi tersebut diangkat sikap Illuminati, Masonic Freemason terhadap Ganja / Marijuana. Dalam diskusi itu terangkat bahwa kejahatan sesungguhnya bukan pada Ganjanya melainkan memenjarakan distributornya.

Penyanyi Jay Z Anggota Persaudaraan Freemason, Jay Z menunjukannya dengan beberapa Albumnya dan logo tanggannya yang ada dalam Foto ini (sumpahfakta.com)

Harian News Sky.com merilis berita tentang Global Cannabis Foundation Beckley. Sebuah dokumen yang menyebutkan larangan terhadap ganja telah menjadi bumerang bagi siapapun. Larangan tersebut hanya berdampak sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Ganja tidak mengubah pengguna menjadi penjahat.

" Meskipun ganja dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan, termasuk kesehatan mental, dalam hal bahaya hanya relatif, Sangat jauh lebih berbahaya daripada alkohol atau tembakau, "ujar laporan itu sebagaimana dirilis Harian News Sky (sky.com)

Menurut Laporan tersebut bahwa secara historis hanya ada dua kematian di seluruh dunia dikaitkan dengan ganja, sedangkan alkohol dan tembakau bersama-sama bertanggung jawab untuk 150.000 kematian diperkirakan per tahun di Inggris saja belum di Negara-negara lain di seluruh Dunia.

Kemudian laporan tersebut menutupnya dengan kalimat "Bahaya yang terkait dengan penggunaan ganja adalah D ampak dari larangan itu sendiri, terutama kerugian sosial yang timbul dari penangkapan dan penahanan distributornya".@Sky.com

Tidak ada komentar: