Jurnalis Independen: Keharusan hukuman mati pengedar mariyuana
atau ganja warga Negara Australia, Corby alih-alih membuka kedok Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden SBY tanpa ada alasan tertentu telah
memberikan grasi kepada salah satu anggota teroris internasional itu. Kejadian itu
ternyata membuktikan bahwa SBY merupakan “anggota” Freemasonry Internasional.
Corby
Seharusnnya Dihukum Mati
Saat itu, dalam Sepekan selain
berita Kontroversi tentang Lady Gaga, Indonesia juga dihebohkan oleh berita
pemberian grasi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Ratu Marijuana
(Ganja) yang harusnya masih lama berada di Penjara Denpasar, Bali.
Banyak orang mempertanyakan grasi
yang diberikan oleh Presiden ini, Calon wakil gubernur DKI Jakarta pasangan
dari Hidayat Nurwahid, Didik J. Rachbini menilai pemberian grasi kepada kepada
terpidana kasus narkoba Schapelle Leigh Corby oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
adalah preseden buruk. Menurut Didik, seharusnya Corby dihukum mati dan tak
layak diberikan grasi .
Dirilis Merdeka.com Didik J
Rachbini mengaatakan " Karena hukum di Malaysia sangat ketat, Indonesia bisa
dijadikan ladang dan surga para bandar narkotik. Tak layak Corby diberi grasi,
justru idealnya dihukum mati, "kata Didik dalam diskusinya bertajuk
'Dampak Narkoba Bagi Remaja di Jakarta' di Cafe Papa Ron, Apartemen Park Royale
Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu, (26/5). (Merdeka.com)
Dalam wawancara dengan MetroTV
(26/5/2012), Denny Indrayana menjawab Pertanyaan Ketua Granat seperti
menghindari dan tidak ada kejelasan, dengan pemberian grasi ini. Tetapi ada
yang menarik untuk diungkap adalah Denny Indrayana mengatakan Presiden
memikirkan Nasib NKRI dimasa mendatang, karena keputusan ini ada pengaruhnya
terhadap kondisi Papua saat ini, Penulis melihat bahwa Corby yang merupakan
warga Negara Australia ini merupakan ajang taruhan kepemimpinan Presiden SBY
sampai 2014, Penulis melihat secara diam-diam Australia memberikan sebuah
"Ancaman" ke SBY jika tidak memberikan grasi maka SBY bisa lengser di
pertengahan tahun ini, Kok Bisa? Itu pertanyaannya bukan? Kita akan urai bawah
ini.
SBY bisa lengser dari Jabatanya
apabila tidak memberikan grasi (pengampunan) terhadap Corby, Australia akan
mengobok-obok Papua untuk merdeka dan melepaskan diri dari Indonesia, merdekanya
Papua akan menjadi preseden buruk SBY dan kemungkinan besar SBY dapat
disalahkan karena melepas Papua. Australia merupakan "Saudara"
dekatnya Amerika Serikat dan tentunya "Israel". Intervensi Intelijen
Asing seperti CIA di Indonesia sudah terlalu PARAH sehingga mudah saja bagi
mereka mangatur dan mengacaukan kondisi stabilitas Nasional.
Australia, Amerika Serikat dan
Isreal merupakan Negara-negara yang dikendalikan kekuatan Zionis Internasional,
Organisasi Freemason dunia sepertinya "mengancam" kepemimpinan
Yudhoyono.
Jika Anda membuka literatur
tentang hubungan antara Freemason dengan Corby ? Sangat Pasti ketemu. Selain
memang Corby warga Australia, aktivitas penangkapan pengedar Ganja sangat
ditentang oleh Organisasi Zionis Freemason .
Hasil penelusuran Saya, Corby
dibahas dalam diskusi Forum Freemason (www.forum.thefreemason), dalam diskusi
tersebut diangkat sikap Illuminati, Masonic Freemason terhadap Ganja /
Marijuana. Dalam diskusi itu terangkat bahwa kejahatan sesungguhnya bukan pada
Ganjanya melainkan memenjarakan distributornya.
Penyanyi Jay Z Anggota
Persaudaraan Freemason, Jay Z menunjukannya dengan beberapa Albumnya dan logo
tanggannya yang ada dalam Foto ini (sumpahfakta.com)
Harian News Sky.com merilis
berita tentang Global Cannabis Foundation Beckley. Sebuah dokumen yang
menyebutkan larangan terhadap ganja telah menjadi bumerang bagi siapapun.
Larangan tersebut hanya berdampak sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.
Ganja tidak mengubah pengguna menjadi penjahat.
" Meskipun ganja dapat
memiliki dampak negatif pada kesehatan, termasuk kesehatan mental, dalam hal
bahaya hanya relatif, Sangat jauh lebih berbahaya daripada alkohol atau
tembakau, "ujar laporan itu sebagaimana dirilis Harian News Sky (sky.com)
Menurut Laporan tersebut bahwa
secara historis hanya ada dua kematian di seluruh dunia dikaitkan dengan ganja,
sedangkan alkohol dan tembakau bersama-sama bertanggung jawab untuk 150.000
kematian diperkirakan per tahun di Inggris saja belum di Negara-negara lain di
seluruh Dunia.
Kemudian laporan tersebut
menutupnya dengan kalimat "Bahaya yang terkait dengan penggunaan ganja
adalah D ampak dari larangan itu sendiri, terutama kerugian sosial yang timbul
dari penangkapan dan penahanan distributornya".@Sky.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar