Jurnalis Independen: Uni Eropa Khawatir Jabhah Nusra
Akan Kuasai Bila Eropa Suplai Senjata ke Oposisi Nasional Suriah.
Walau sudah lebih dari 70,000
nyawa melayang, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan pada hari Kamis
bahwa situasi di Suriah masih belum begitu yakin untuk mulai memasok senjata
kepada oposisi, katanya.
Prancis dan Inggris sama-sama
menekan agar dilunakkan embargo senjata terhadap Suriah sehingga pengiriman
senjata dapat mengalir ke oposisi yang melancarkan pemberontakan sejak dua
tahun yang lalu terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Embargo berakhir pada 1 Juni 2013
ini . Tapi Hollande mengatakan bahwa sebelum senjata akan dikirim ke Suriah, is
menanyakan apa jaminan yang diperlukan agar senjata tersebut tidak akan jatuh
ke tangan mujahidin Islam.
“Kami tidak akan melakukannya
selama kita tidak bisa yakin bahwa ada oposisi dapat kontrol penuh dari
situasi,” kata Hollande selama wawancara pada televisi France 2.
Presiden Perancis mengatakan
harus ada “kepastian bahwa senjata akan digunakan oleh anggota oposisi yang
sah, dan terputus dari semua pengaruh teroris,” menambahkan: “.
Untuk saat ini, kita tidak
memiliki keyakinan itu”, tambahnya . Dia mendesak oposisi Suriah untuk segera
mengatasi perpecahan yang ada sehingga masyarakat internasional dengan mudah
dapat membantu mengakhiri pertumpahan darah di Suriah dan menurunkan Assad dari
kekuasaan.
Koalisi nasional Suriah yang
berbasis di Kairo yang diakui barat dan
termasuk Liga Arab , namun kelompok tersebut telah mengalami perpecahan
internal dan dikatakan hanya memiliki kontrol terbatas atas perjuangan di
Suriah.
Sedangkan Kelompok-kelompok Islam
termasuk Front Nusra yang dikhawatirkan Negara Negara barat, pendanaan mereka
untuk meraih kemenangan pertempuran bukan berasal dari barat tapi dari dana dan
usaha mereka sendiri. Negara-negara Barat khawatir bahwa jika memberikan
senjata ke Suriah akan menjadi bumerang jika Front Nusra menguasai oposisi
pejuang dan keuntungan keunggulan
militer atas faksi pemberontak lainnya.
Namun, FSA diakui oleh kekuatan
asing terasa kurang fasilitas untuk melawan terhadap pesawat tempur Assad, dan
telah memperingatkan hal itu bisa saja daerah yang telah direbut bisa
kehilangan area tersebut kecuali sekutu menyediakan senjata anti-pesawat dan
peralatan lainnya.
Prancis dan Inggris mencoba
sia-sia untuk meyakinkan para pemimpin Uni Eropa lainnya untuk melunakkan
embargo Suriah pada pertemuan Dewan Eropa pekan lalu, dan menteri luar negeri
Uni Eropa diperkirakan akan membahas masalah ini lebih lanjut akhir pekan
ini.@EM/Dz/Arby
Tidak ada komentar:
Posting Komentar