Jurnalis Independen: “Ilmu pengetahuan bisa membuat seorang budak
menjadi seorang raja,” itulah nasehat yang disampaikan oleh Mahmoud Abdul Rauf,
mantan bintang National Basketball Association (NBA) yang kini menjadi imam
masjid yang dibangunnya sendiri di Gulport, Mississipi.
Malam itu, di lantai dua
masjidnya, Abdul Rauf memberikan ceramah di hadapan para jamaah yang kebanyakan
remaja dalam acara makan malam dan penggalangan dana untuk sekolah Islam masjid
tersebut. Dalam ceramahnya, ia berpesan pada anak-anak muda Muslim untuk
menegakkan Islam dimanapun mereka berada dan menuntut ilmu sebanyak mungkin.
“Kita senantiasa melihat
pendidikan sebagai bekal untuk mencari kerja demi keamanan finansial. Tapi kita
melupakan tujuan utama pendidikan yang seharusnya menjadi bekal bagi seseorang
agar bisa bertahan dalam kehidupan,” kata Abdul Rauf.
Ia membandingkan pendidikan Barat
yang berbasis sekularisme, memisahkan antara negara dengan agama. Menurutnya,
pendidikan dalam Islam harus mencakup segala aspek kehidupan. “Umat Islam tidak
bisa menyingkirkan agamanya ke dalam ‘kloset’,” ujar Abdul Rauf.
Pada kesempatan itu, ia
menguraikan hasil studi yang dilakukan oleh para profesor di Universitas
Harvard dan Universitas Yale. Hasil studi itu menunjukkan bahwa anak-anak
Afrika memiliki bakat lebih cepat menangkap pelajaran. “Sejarah membuktikan
bahwa orang-orang Afrika dan Muslim adalah para penemu disiplin ilmu modern
seperti aljabar dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya,” tutur Abdul Rauf.
Ketika masih menjadi bintang di
NBA, Abdul Rauf pernah menimbulkan kontroversi karena menolak berdiri saat
dipedengarkan lagu kebangsaan. Menurutnya, sikap itu adalah pengejewantahan
dari agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari. “Saya memanfaatkan
kontroversi itu sebagai alat untuk menjelaskan pada orang lain tentang agama
saya,” tukas Rauf.
Pada akhirnya, ia berhasil
meyakinkan banyak orang untuk menghormati nilai-nilai dan prinsip yang
dianutnya. Mereka menghormati Rauf dan bahkan dalam banyak hal mengikuti
langkah yang dilakukan Rauf. Secara khusus, ia berpesan pada anak-anak Muslim
yang bersekolah di sekolah publik dan bukan sekolah Islam, agar bisa mengambil
posisi sebagai pemimpin agar melakukan pendekatan seperti yang dilakukannya,
terutama bagi mereka yang non-Muslim.
“Kita harus belajar tentang
sejarah kita, memahami masa yang sedang kita jalani dan menyiapkan masa depan
kita,” pesan Rauf.
Abdul Rauf adalah mantan bintang
NBA yang bermain untuk klub basket Denver Nugget dari tahun 1990-1995. Ia
adalah bintang lapangan bagi timnya dan memenangkan penghargaan sebagai pemain
yang paling kaya improvisasinya pada tahun 1993.
Rauf kemudian pindah ke klub
basket Sacramento Kings lalu ke klub Vancouver Grizzlies. Ia membawa kemenangan
bagi timnya tahun 1994 dan 1996. Setelah itu, Rauf memutuskan untuk
meninggalkan lapangan basket dan mulai giat berdakwah. Ia membangun masjiddi
kota kelahirannya di Gulport, Mississipi dan menjadi imam di masjidnya. beenj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar