Makna Huruf BA
Jurnalis Independen: Banyak ulama yang mengatakan khususnya untuk huruf
Ba memiliki makna asal kejadian manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang
sempurna.
Karena tidak ada
angka setelah 9, itu adalah tahap terakhir. Di dalam setiap kompetisi, atau
olah raga, orang umumnya menghormati mereka yang datang terlebih dahulu, kedua
atau ketiga. Tak seorangpun yang peduli kepada mereka yang datang ke empat
sampai terakhir. Kecuali Allah, Dia memandangi abdi Nya lagi dan lagi, dengan
Rahman dan Rahim, Perhatian dan Ampunan. Dia memperlihatkan kepada kita, pada
tahap terakhir (yaitu 9 atau surah 9) lihatlah Ba.
Dia telah
menciptakan segala sesuatu dari sebuah noktah atau tetes (stuktur atom dari semua
ciptaan hanyalah titik yang berputar).
Titik ciptaan
itu dinyatakan atau disimbolkan di bawah huruf Ba.
Dia menciptakan
kita dari sebuah noktah (tetes) yang tidak suci (murni). Sembilan dalam
numerologi Abjad mewakili huruf Toin/To . Toin mewakili kesucian, dari sinilah
kata Arab
Tayyab – yang dieja
dalam Arab Toin, Ya dan Ba (huruf Arabik Ya mewakili ilmu).
Allah telah
mengajari kita bagaimana mensucikan diri kita sendiri. Allah mengajari Adam
(setiap manusia)
segala nama, yang adalah yang dimaksud dengan Hadits:
Setiap Utusan
Allah mengatakan, "Setiap anak yang dilahirkan dia
dilahirkan dengan sebuah iman yang benar (seorang Muslim) namun orang tuanyalah
yang mengubahnya menjadi Yahudi atau Nasrani....”(Sahih Bukhari).
Allah telah
mengirimkan al Quran dan Utusan Nya sebagai pemberi peringatan untuk
memperlihatkan abdi Nya bagaimana untuk mensucikan diri mereka sendiri. Secara
fisik kita tidak pernah dapat menjadi suci betapapun kita membasuh dan
menggosok diri kita sendiri. Tetapi kita harus mencoba mensucikan diri kita
sendiri sebaik baiknya yang dapat kita lakukan.
Halangan
terbesar dalam mensucikan diri kita terletak pada tetes terakhir air seni kita.
Kita harus membersihkan diri kita sendiri (dengan petunjuk Allah) bebas dari
tetes terakhir itu, atau apapun yang kita ingin menyebutnya. Ini disebutkan di
dalam al Quran:4:
Dan jagalah pakaian mu bersih dari noda al Quran: Al
Muddassir Surah 74.
Nilai Numerik Huruf Ba
Segala sesuatu
dalam Islam memiliki makna lahir biasa dan sebuah makna-dalam (spiritual).
Kedua makna itu berlaku, namun kebanyakan Muslim hanya menyadari makna lahirnya
saja. Makna spiritual ayat 4 Surah 74 adalah: Ingatlah Dia menyelimuti kalian dengan semacam rasa kantuk dari Diri
Nya agar kalian merasa tenang
dan Dia membuat hujan turun kepada kalian dari langit (surga/janah) untuk
dengannya membersihkan dirimu untuk membuang darimu noda Syetan untuk
memperkuat qalbumu dan untuk menanamkan kakimu kuat kuat dengan itu.
Quran: Al-Anfal
Surah 8: Sesungguhnya! namun di qalbu
mereka terdapat noda dari (keburukan) yang mereka perbuat!
Ketika kita
mencoba membuang tetes terakhir air seni secara lahirnya, di dalam (batin) kita
membuang noda Shaytan dari qalbu kita. Apabila kamu memperhatikan tentang apa
yang orang tidak tahu atau lihat, maka kamu mencapai bagus bagusnya spiritual atau
Ihklas.
Maka kita dapat melakukan Wudhu.
Sisi spiritual
Wudhu dijelaskan oleh wali termashur Ali bin Usman al Hujwiri. Ali bin Usman
(juga dikenal sebagai Datta Ganj Baksh) dikirim ke India oleh Mursidnya dan dia
tinggal di Lahore (kini Pakistan) sampai napas terakhirnya¸ yang tercatat pada
1064-5 (456 Hijriyah) atau 1071-2 (464 H). Dia mengislamkan tak terhitung
banyaknya orang Hindu. Dia telah menulis di dalam bukunya Kashf Al Mahjub dalam bab tentang Pensucian:
Pensucian lahir
dan pensucian batin harus terjadi bersamaan.
Ketika seorang membasuh tangannya, dia harus
membasuh qalbunya bersih dari keduniaan.
Ketika dia memasukkan air ke dalam mulutnya, dia harus
mensucikan mulutnya dari menyebut selain Allah. Ketika dia membasuh mukanya, dia harus berbalik dari semua hal yang
keseharian dan menghadap kepada Allah. Ketika
dia mengusap kepalanya, dia harus menyerahkan urusannya kepada Allah. Ketika membasuh kakinya, dia tidak boleh
membentuk niat untuk berpihak kepada apapun kecuali sesuai dengan Perintah
Allah. Maka dia akan disucikan dua kali.
Perhatikan kita
sedang membicarakan tentang Ba atau 2, atau lahiriah dan batiniah.
Kesucian
lahiriah tidak berguna tanpa kesucian batiniah. Mereka berdua harus disatukan
untuk mencapai kesucian sejati. Ini dicapai bila qalbu dan pikiran tersucikan
dari semua pikiran dan keinginan buruk (sataniah) dengan menjaga agar Allah
selalu dalam pikiran. Ketahuilah bahwa Allah melihat setiap tindakan kita, dan
Allah mendengar setiap kata kata kita dan Allah mengetahui setiap pikiran kita.
Jika kita dapat mempertahankan tahap itu, selalu sadar akan Hadhirat Allah,
kita akan tersingkir dari dosa. Setelah mensucikan baju lahir dan batin kita,
barulah kita bisa mendekati Allah.
Dia kemudian
menaikkan kita di atas para malaikat dan membuat mereka bersujud kepada Adam. Maka
Tayyab adalah (Sayedena TaHa al-Tahir). Toin
untuk - pensucian,
Ya untuk –
dengan pengetahuan kita selalu dalam Hadhirat Allah, Ba untuk – noktah atau
tetes atau qalbu.
Untuk Allah kepemilikan semua yang berada di langit
dan di bumi. Apakah kamu memperlihatkan apa yang ada dalam pikiran kamu atau
menyembunyikannya Allah minta kamu mempertanggung jawabkannya. Dia mengampunkan
siapapun yang Dia kehendaki dan menghukum siapapun yang Dia kehendaki. Allah memiliki kuasa atas segala sesuatu. (Quran: Al
Baqarah Surah 2)
Nilai Numerik Tersembunyi Ba
Memandang kepada
huruf Ba dengan cara lain. Jika kita menulis huruf itu sebagaimana kita
membacanya, itu tertulis.
Ba, Alif dan
Hamza .
Maka nilai
numeriknya menjadi ( Ba = 2, Alif = 1, Hamza = 1) 1+1+2 = 4.
Memandang kepada
ayat Bismillah, terdapat 3 Meems dari BisM Allah Ar RahMan Ar RaheeM.
Allah merubah
noktah pada Ba atau tetes menjadi sebuah makhluq dengan 3 elemen, Bumi, Api dan
Air. Setelah kelahiran bayi yang baru lahir jika ditetapkan untuk hidup diberi
Nafas Allah yang diwakili oleh huruf Ha
dari nama AllaH dalam ayat Bismillah. Itu menambahkan elemen ke empat
Udara.
Dengan elemen
terakhir itu Allah menyelesaikan penciptaan. Jika bayi yang baru lahir itu
tidak ditetapkan (ditakdirkan) untuk hidup, maka elemen ke empat itu ditahan.
Begitu juga pada saat kematian, Allah membuang elemen ke empat dari seorang
makhluq melalui malaikat Izrail.
Yang mengatakan
ketika dilanda musibah: "Kami milik Allah dan kepada Nya kami
kembali."(AlQuran: Al Baqara Surah 2).
Bismillah
terdiri atas 19 huruf
Al Quran berisi
114 (= 6x19) Surah, ke dalam dengan 30 Juz ke dalam 7 ayat Fatihah ke dalam 19
huruf Bismillah ke dalam BA. 1-9 semua ciptaan dalam 1 sampai dengan 9 Allah
menunjukkan Kode Bi-Nair pertama.
Yang mewakili 1
Pencipta yang menciptakan seorang manusia dalam 9 bulan dan suara pertama yang
harusnya diterima bayi yang baru lahir itu adalah Adzan. Ini memberi keterangan
pendatang baru itu:
Allahu Akbar,
Allahu Akbar, (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar)
Allahu Akbar,
Allahu Akbar,
Saya bersaksi
tiada sesembahan kecuali Allah, Saya bersaksi tiada sesembahan kecuali Allah,
Saya berskasi Muhammad adalah Utusan Allah, Saya bersaksi Muhammad adalah
Utusan Allah, Datanglah kepada shalat, Datanglah kepada shalat,
Datanglah kepada
kebaikan, Datanglah kepada kebaikan,
Allahu Akbar,
Allahu Akbar
La ilaha ill
Allah (Tiada sesembahan kecuali Allah)
Memperhatikan
Adzan, Allahu Akbar disebutkan sebanyak empat kali awalnya. Ini adalah untuk
memberi tahu bayi yang baru dilahirkan bahwa dia telah diciptakan Allah dari
empat elemen. Ini sama dengan nilai numerik tersembunyi dari Ba. Setelah itu
setiap kalimat diulang dua kali yang adalah nilai normal Ba. Pada akhir adzan
kalimah La ilaha ill Allah disebutkan hanya sekali.
Ini untuk
menekankan bahwa meskipun kamu, bayi yang baru lahir, diciptakan dari Ba,
Pencipta kamu adalah Allah yang SATU.
Adzan itu diserukan ke telinga kanan
Setelah
menyelesaikan Adzan di telinga kanan, itu diucapkan lagi pada telinga kiri. Maka
Adzan itu disuarakan dua kali seluruhnya. Ini seimbang dengan ciptaan baru itu
dari noktah Ba dan nilai numeriknya.
Noktah dibawah
Ba juga mewakili putaran Utusan sebelum kedatangan Muhammad S.A.W dan
Nabi Muhammad S.A.W. menjadi
penutup para Nabi diwakili diakhir ayat Bismillah dengan huruf Meem .
Ayat Bismillah
diberikan kepada setiap Rasul Allah dari Adam as. ke Isa as.
Namun, Bismillah
ditarik dari ummat lainnya ketika Rasul Allah mereka meninggalkan mereka
(wafat). Akhirnya Bismillah diberikan kepada Muhammad dan ummatnya. Para Muslim adalah satu satunya
ummat yang masih mempertahankan ayat ini.@bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar