Kamis, 20 Juni 2013

Filosofi Huruf Arab (3)


Makna Huruf BA

Jurnalis Independen: Banyak ulama yang mengatakan khususnya untuk huruf Ba memiliki makna asal kejadian manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang sempurna.
Karena tidak ada angka setelah 9, itu adalah tahap terakhir. Di dalam setiap kompetisi, atau olah raga, orang umumnya menghormati mereka yang datang terlebih dahulu, kedua atau ketiga. Tak seorangpun yang peduli kepada mereka yang datang ke empat sampai terakhir. Kecuali Allah, Dia memandangi abdi Nya lagi dan lagi, dengan Rahman dan Rahim, Perhatian dan Ampunan. Dia memperlihatkan kepada kita, pada tahap terakhir (yaitu 9 atau surah 9) lihatlah Ba.
Dia telah menciptakan segala sesuatu dari sebuah noktah atau tetes (stuktur atom dari semua ciptaan hanyalah titik yang berputar).

Titik ciptaan itu dinyatakan atau disimbolkan di bawah huruf Ba.
Dia menciptakan kita dari sebuah noktah (tetes) yang tidak suci (murni). Sembilan dalam numerologi Abjad mewakili huruf Toin/To . Toin mewakili kesucian, dari sinilah kata Arab
Tayyab – yang dieja dalam Arab Toin, Ya dan Ba (huruf Arabik Ya mewakili ilmu).

Allah telah mengajari kita bagaimana mensucikan diri kita sendiri. Allah mengajari Adam
(setiap manusia) segala nama, yang adalah yang dimaksud dengan Hadits:
Setiap Utusan Allah        mengatakan, "Setiap anak yang dilahirkan dia dilahirkan dengan sebuah iman yang benar (seorang Muslim) namun orang tuanyalah yang mengubahnya menjadi Yahudi atau Nasrani....”(Sahih Bukhari).

Allah telah mengirimkan al Quran dan Utusan Nya sebagai pemberi peringatan untuk memperlihatkan abdi Nya bagaimana untuk mensucikan diri mereka sendiri. Secara fisik kita tidak pernah dapat menjadi suci betapapun kita membasuh dan menggosok diri kita sendiri. Tetapi kita harus mencoba mensucikan diri kita sendiri sebaik baiknya yang dapat kita lakukan.
Halangan terbesar dalam mensucikan diri kita terletak pada tetes terakhir air seni kita. Kita harus membersihkan diri kita sendiri (dengan petunjuk Allah) bebas dari tetes terakhir itu, atau apapun yang kita ingin menyebutnya. Ini disebutkan di dalam al Quran:4:
Dan jagalah pakaian mu bersih dari noda al Quran: Al Muddassir Surah 74.

Nilai Numerik Huruf Ba
Segala sesuatu dalam Islam memiliki makna lahir biasa dan sebuah makna-dalam (spiritual). Kedua makna itu berlaku, namun kebanyakan Muslim hanya menyadari makna lahirnya saja. Makna spiritual ayat 4 Surah 74 adalah: Ingatlah Dia menyelimuti kalian dengan semacam rasa kantuk dari Diri Nya agar kalian merasa tenang dan Dia membuat hujan turun kepada kalian dari langit (surga/janah) untuk dengannya membersihkan dirimu untuk membuang darimu noda Syetan untuk memperkuat qalbumu dan untuk menanamkan kakimu kuat kuat dengan itu.

Quran: Al-Anfal Surah 8: Sesungguhnya! namun di qalbu mereka terdapat noda dari (keburukan) yang mereka perbuat!

Ketika kita mencoba membuang tetes terakhir air seni secara lahirnya, di dalam (batin) kita membuang noda Shaytan dari qalbu kita. Apabila kamu memperhatikan tentang apa yang orang tidak tahu atau lihat, maka kamu mencapai bagus bagusnya spiritual atau Ihklas.

Maka kita dapat melakukan Wudhu.
Sisi spiritual Wudhu dijelaskan oleh wali termashur Ali bin Usman al Hujwiri. Ali bin Usman (juga dikenal sebagai Datta Ganj Baksh) dikirim ke India oleh Mursidnya dan dia tinggal di Lahore (kini Pakistan) sampai napas terakhirnya¸ yang tercatat pada 1064-5 (456 Hijriyah) atau 1071-2 (464 H). Dia mengislamkan tak terhitung banyaknya orang Hindu. Dia telah menulis di dalam bukunya Kashf Al Mahjub dalam bab tentang Pensucian:

Pensucian lahir dan pensucian batin harus terjadi bersamaan.
Ketika seorang membasuh tangannya, dia harus membasuh qalbunya bersih dari keduniaan.
Ketika dia memasukkan air ke dalam mulutnya, dia harus mensucikan mulutnya dari menyebut selain Allah. Ketika dia membasuh mukanya, dia harus berbalik dari semua hal yang keseharian dan menghadap kepada Allah. Ketika dia mengusap kepalanya, dia harus menyerahkan urusannya kepada Allah. Ketika membasuh kakinya, dia tidak boleh membentuk niat untuk berpihak kepada apapun kecuali sesuai dengan Perintah Allah. Maka dia akan disucikan dua kali.

Perhatikan kita sedang membicarakan tentang Ba atau 2, atau lahiriah dan batiniah.
Kesucian lahiriah tidak berguna tanpa kesucian batiniah. Mereka berdua harus disatukan untuk mencapai kesucian sejati. Ini dicapai bila qalbu dan pikiran tersucikan dari semua pikiran dan keinginan buruk (sataniah) dengan menjaga agar Allah selalu dalam pikiran. Ketahuilah bahwa Allah melihat setiap tindakan kita, dan Allah mendengar setiap kata kata kita dan Allah mengetahui setiap pikiran kita. Jika kita dapat mempertahankan tahap itu, selalu sadar akan Hadhirat Allah, kita akan tersingkir dari dosa. Setelah mensucikan baju lahir dan batin kita, barulah kita bisa mendekati Allah.

Dia kemudian menaikkan kita di atas para malaikat dan membuat mereka bersujud kepada Adam. Maka Tayyab adalah (Sayedena TaHa al-Tahir). Toin  untuk - pensucian,
Ya untuk – dengan pengetahuan kita selalu dalam Hadhirat Allah, Ba untuk – noktah atau tetes atau qalbu.

Untuk Allah kepemilikan semua yang berada di langit dan di bumi. Apakah kamu memperlihatkan apa yang ada dalam pikiran kamu atau menyembunyikannya Allah minta kamu mempertanggung jawabkannya. Dia mengampunkan siapapun yang Dia kehendaki dan menghukum siapapun yang Dia kehendaki.  Allah memiliki kuasa atas segala sesuatu. (Quran: Al Baqarah Surah 2)

Nilai Numerik Tersembunyi Ba
Memandang kepada huruf Ba dengan cara lain. Jika kita menulis huruf itu sebagaimana kita membacanya, itu tertulis.
Ba, Alif dan Hamza        .
Maka nilai numeriknya menjadi ( Ba = 2, Alif = 1, Hamza = 1) 1+1+2 = 4.

Memandang kepada ayat Bismillah, terdapat 3 Meems dari BisM Allah Ar RahMan Ar RaheeM.
Allah merubah noktah pada Ba atau tetes menjadi sebuah makhluq dengan 3 elemen, Bumi, Api dan Air. Setelah kelahiran bayi yang baru lahir jika ditetapkan untuk hidup diberi Nafas Allah yang diwakili oleh huruf Ha  dari nama AllaH dalam ayat Bismillah. Itu menambahkan elemen ke empat Udara.

Dengan elemen terakhir itu Allah menyelesaikan penciptaan. Jika bayi yang baru lahir itu tidak ditetapkan (ditakdirkan) untuk hidup, maka elemen ke empat itu ditahan. Begitu juga pada saat kematian, Allah membuang elemen ke empat dari seorang makhluq melalui malaikat Izrail.
Yang mengatakan ketika dilanda musibah: "Kami milik Allah dan kepada Nya kami kembali."(AlQuran: Al Baqara Surah 2).

Bismillah terdiri atas 19 huruf
Al Quran berisi 114 (= 6x19) Surah, ke dalam dengan 30 Juz ke dalam 7 ayat Fatihah ke dalam 19 huruf Bismillah ke dalam BA. 1-9 semua ciptaan dalam 1 sampai dengan 9 Allah menunjukkan Kode Bi-Nair pertama.

Yang mewakili 1 Pencipta yang menciptakan seorang manusia dalam 9 bulan dan suara pertama yang harusnya diterima bayi yang baru lahir itu adalah Adzan. Ini memberi keterangan pendatang baru itu:
Allahu Akbar, Allahu Akbar, (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar)
Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Saya bersaksi tiada sesembahan kecuali Allah, Saya bersaksi tiada sesembahan kecuali Allah, Saya berskasi Muhammad adalah Utusan Allah, Saya bersaksi Muhammad adalah Utusan Allah, Datanglah kepada shalat, Datanglah kepada shalat,
Datanglah kepada kebaikan, Datanglah kepada kebaikan,
Allahu Akbar, Allahu Akbar
La ilaha ill Allah (Tiada sesembahan kecuali Allah)

Memperhatikan Adzan, Allahu Akbar disebutkan sebanyak empat kali awalnya. Ini adalah untuk memberi tahu bayi yang baru dilahirkan bahwa dia telah diciptakan Allah dari empat elemen. Ini sama dengan nilai numerik tersembunyi dari Ba. Setelah itu setiap kalimat diulang dua kali yang adalah nilai normal Ba. Pada akhir adzan kalimah La ilaha ill Allah disebutkan hanya sekali.
Ini untuk menekankan bahwa meskipun kamu, bayi yang baru lahir, diciptakan dari Ba, Pencipta kamu adalah Allah yang SATU.

Adzan itu diserukan ke telinga kanan
Setelah menyelesaikan Adzan di telinga kanan, itu diucapkan lagi pada telinga kiri. Maka Adzan itu disuarakan dua kali seluruhnya. Ini seimbang dengan ciptaan baru itu dari noktah Ba dan nilai numeriknya.

Noktah dibawah Ba juga mewakili putaran Utusan sebelum kedatangan Muhammad S.A.W      dan  Nabi Muhammad S.A.W.       menjadi penutup para Nabi diwakili diakhir ayat Bismillah dengan huruf Meem .
Ayat Bismillah diberikan kepada setiap Rasul Allah dari Adam as. ke Isa as.
Namun, Bismillah ditarik dari ummat lainnya ketika Rasul Allah mereka meninggalkan mereka (wafat). Akhirnya Bismillah diberikan kepada Muhammad  dan ummatnya. Para Muslim adalah satu satunya ummat yang masih mempertahankan ayat ini.@bersambung

Tidak ada komentar: