Jurnalis Independen: Selain banyaknya
pembicara dan harapan yang terlontar dihari pertama Pertemuan Puncak Pemimpin Redaksi se Indonesia atau Forum Pemred yang
diselenggarakan di Denpasar, Nusa Dua Bali, pembagian kondom sebagai souvenir menyiratkan
kepada khalayak bahwa forum ini merupakan “Geng Media Pelacur”.
Ketua Dewan Pers Bagir Manan
meyakini jika media massa dapat menjalankan fungsi secara baik, akan memberikan
kontribusi positif bagi bangsa dan negara.
Ia mengatakan itu ketika membuka
Pertemuan Puncak Pemimpin Redaksi di Nusa Dua, Bali, Kamis (13/6). Sebaliknya,
ujarnya, bila di forum sangat bergengsi itu tidak ada upaya perubahan dan
perbaikan, maka percuma saja forum pemimpin redaksi (pemred) dibentuk.
"Forum ini memperkaya
hari-hari kita. Sebelumnya kita punya Kongres Asosiasi Perusahaan Pers. Kita
memiliki Hari Pers Nasional. Mulai hari ini kita punya forum satu lagi,"
ujarnya.
Dalam sambutannya Bagir juga
mengatakan media massa harus senantiasa menjunjung kejujuran, perbedaan dan
keragaman, serta menyuarakan kaum tertindas. Pertemuan pemimpin redaksi yang
diselenggarakan hingga Jumat besok (14/6) mendiskusikan berbagai persoalan
bangsa seperti infrastruktur, kedaulatan pangan, kedaulatan energi, ekonomi dan
perbankan, serta teknologi komunikasi dan informasi. Tujuannya ialah mendorong
Indonesia menjadi lebih baik.
Sementara itu, pengamat pemilu
Ramlan Surbakti pernah mengatakan dan meminta media massa memberikan efek jera
kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang suka membolos.
Dikatakan, selama ini media hanya
melihat absensi anggota dewan lewat persentase.
"Media, kalau ada anggota
DPR yang bolos dalam rapat, jangan bicara persentasenya, sebutkan saja dia
siapa dan dari partai apa. Biar jadi efek jera," kata Ramlan yang juga
menjabat sebagai
guru besar FISIP Universitas
Airlangga itu.
Terkait Forum Pemred, Chairman
Media Grup Surya Paloh mengatakan media berperan penting dalam menentukan arah
perjalanan bangsa.
Menurut Surya, bangsa ini tengah
menghadapi kemunduran di segala bidang. Namun, penyelenggara negara senantiasa
mengatakan semua berjalan baik-baik saja.
"Tapi, kalau kita dihadapkan
pada pertanyaan apa yang bisa kita banggakan sebagai bangsa? Kita sulit
menjawabnya. Paling kening kita berkerut, berpikir panjang, untuk menjawab
pertanyaan itu," papar Surya ketika berbicara dalam Pertemuan Puncak
Pemimpin Redaksi di Nusa Dua, Bali, Kamis (13/6).
Menurut Surya, di situlah peran
pers dalam menentukan arah perjalanan bangsa, dengan memberitakan keadaannya
sesungguhnya. "Kalau memang betul negara kita baik, pers harus
mengapresiasi. Tetapi, kalau faktanya berbeda, pers harus melakukan kontrol
sosial," ucap Surya.
Dengan begitu, menurut Surya,
pers dapat membangun kecintaan pada bangsa dan membangun kepercayaan sosial di
antara masyarakat.
Kabar baik untuk Insan Pers Indonesia
dari Forum Pemred adalah janji forum ini akan memberikan beasiswa kepada 5.000
putera puteri wartawan untuk meningkatkan kualitas hidup pekerja media.
Ketua Umum Forum Pemred Wahyu
Muryadi mengatakan beasiswa itu selanjutnya akan diberikan secara bertahap bagi
lebih dari 70.000 wartawan di Indonesia.
"Pemberian beasiswa itu
diproyeksikan akan didatangkan dari sejumlah sponsor. Beasiswa itu akan diberikan
secara bertahap kepada wartawan di Indonesia. Ini gelombang pertama,"
ujarnya dalam sambutannya pada Pertemuan Puncak Pemimpin Redaksi di Nusa Dua,
Bali, hari ini.
Pada Rabu (12/6) malam saat
dijamu Gubernur Bali Made Mangku Pastika di rumah jabatan Jaya Sabha Denpasar,
Forum Pemred juga memberikan santunan kepada ahli waris 11 awak media dari
berbagai media yang dibunuh akibat pemberitaan sebesar Rp20 juta per orang.
Wahyu juga menjamin pemimpin
redaksi adalah pemimpin dan penanggung jawab sebuah pemberitaan di media massa
yang tidak bisa diintervensi oleh siapapun, termasuk pemilik modal.
"Idealisme dan pemilik modal harus bisa seiring sejalan," tegasnya.
Ternyata terkait Forum Pemred
yang diadakan di Nusa Dua, Bali ini juga menumbar kabar jelek atau bahkan
menunjukkan jati diri sebagai “Geng Media Pelacur”.Kabar terbukti dengan
dibagikannya ribuan kondom bagi peresrta Pertemuan Puncak Pemimpin Redaksi se
Indonesia itu.
Pembagian kondom gratis disela-sela
pertemuan puncak redaksi ini, menuai pro dan kontra. Walau demikian pihak
panitia tetap saja menghadiahi kondom kepada seluruh peserta, pemimpin redaksi,
dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Kondom itu diselipkan ke tas
souvenir para peserta acara puncak pemimpin media massa di Indonesia itu.
"Aneh baru kali ini agenda pertemuan besar dikasih kondom," kritik
Ketua Umum Pertemuan Puncak Pemimpin Redaksi Se-Indonesia 2013 Wahyu Muryadi.
Kondom dengan kemasan warna merah
itu terselip diantara kue camilan untuk
para peserta forum Pemred. "Masak semua peserta dikasih kondom.
Maksudnya apa panitia," seloroh Komang, salah seorang jurnalis Bali yang
meliput.
Beberapa peserta akhirnya
memperlihatkan kondom tersebut ke publik dan tidak jarang menjadi bahan
tertawaan. Hadiah kondom tersebut bukan hanya kepada peserta pria, bahkan kepada
peserta wanita.
Padahal agenda yang dilaksanakan
dalam Forum Pemred yang berlangsung selama 2 hari yakni pada 13 Juni-14 Juni
2013 mengusung sejumlah tema seperti Media Massa dan Cita-Cita Baru Indonesia.
Di agenda, Forum Pemred juga memfokuskan pembicaraan terhadap sejumlah sektor
termasuk ketahanan energi, politik, dan infrastruktur. Tidak ditemukan di
agenda pertemuan ini untuk menjadikan forum atau awak media seluruh Indonesia sebagai.”media
pelacur”. Jika hal itu yang diharapkan dalam pertemuan ini, tentu saja ini tanda
kiamat bagi insan pers, masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia. Demikian
Celetuk salah satu pengamat pertemuan media di Nusa Dua ini, lewat sms.
Selain diikuti 300-an Pemred,
Forum Pemred itu dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II,
seperti Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menkoperekonomian Hatta Rajasa, Menteri PU
Djoko Kirmanto, Gubernur BI Agus Marwotowardojo, Dirut Pertamina Karen
Agustiawan, sejumlah pengusaha media massa dipastikan menghadiri agenda ini.
Tak ketinggalan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY), dijadwalkan menutup agenda Forum Pemred atau “Forum
Media Pelacur” pada Jumat (14/6) besok.@Zoe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar