Menko Polhukam, Tedjo Edy Purdijatno (tengah) bersama Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly (kedua kanan) dan anggota Kompolnas, yaitu Logan Siagian (kiri), Syafriadi Cut Ali (kedua kiri), Hamidah Abdurrahman (ketiga kiri), Edi Putra Hasibuan (ketiga kanan), serta Adrianus Meliala (kanan) memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (29/1/2015). Dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, Kompolnas belum memberikan usulan nama calon Kapolri baru untuk menggantikan Komjen Pol Budi Gunawan. (Tribunnews/HO/Setpres/Cahyo Bruri Sasmito)
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Safriyadi mengatakan, kandidat calon kapolri yang diusulkan kepada Presiden Joko Widodo kemungkinan akan bertambah dari sebelumnya.
"Karena ada jabatan bintang tiga yang masih lowong dan posisi bintang tiga namun diisi oleh bintang dua. Nama-namanya masih akan berkembang," ujar Safriyadi kepada Kompas.com, Minggu (1/2/2015) pagi.
Diketahui, Kompolnas menyerahkan sembilan nama calon kapolri kepada Presiden pasca pemberhentian Jenderal (Pol) Sutarman.
Sembilan nama itu yakni Komjen Badrodin Haiti, Komjen Dwi Prayitno, Komjen Suhardi Alius, Komjen Putut Eko Bayu Seno, Komjen Djoko Mukti Haryono, Komjen Budi Gunawan, Komjen Anang Iskandar, Komjen Usman Nasution, dan Komjen Boy Salamudin.
Salah satu yang mungkin masuk ke dalam bursa calon kapolri usulan Kompolnas yakni jenderal bintang dua Budi Waseso yang kini menjabat sebagai Kepala Bareskrim Polri.
"Jabatan Kabareskrim kan seharusnya diisi oleh bintang tiga. Jadi tinggal tunggu waktu satu bintangnya turun. Otomatis dia juga bisa jadi calon kapolri. Apalagi dia angkatan 1984," ucap Safriyadi.
Kendati demikian, Kompolnas tidak akan menyerahkan usulan nama dalam waktu dekat ini. Sesuai arahan Presiden, usulan itu baru akan diserahkan setelah praperadilan Komjen Budi Gunawan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rampung dan Budi tidak jadi dilantik menjadi Kapolri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar