Jurnalis Independen: Bagi Pemimpin Negara Zionis Yahudi, Israel hendak dijadikan sebagai negaranya kaumYahudi, namun sayang bagi kebanyakan pemimpinagama yahudi seperti Rabi Year Malkyur, Israel dianggap sebagai NERAKA sehingga menolak ajakan Perdana Menteri Negara Zionis Netanyahu.
Rabi Yahudi di Denmark Yaer Malkyur menolak seruan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu yang menyeru kepada Yahudi Eropa agar melakukan eksodus ke Israel. Ajakan itu diumumkan pascapenyerangan yang menyasar sebuah gereja di Kopenhagen, Sabtu lalu (14/2/2015),menewaskan seorang warga dan melukai 2 orang lainnya.
Malkyur mengatakan bahwa sekalipun dirinya harus kembali ke Israel, maka teror bukanlah alasannya dan para terorisme tidak bisa mengatur kehidupan siapapun.
Sebelumnya, Netanyahu telah menyeru para Yahudi Eropa untuk melakukan eksodus ke Israel pascaserangan di Kopenhagen, Denmark. Dalam pidatonya yang ditujukan kepada Yahudi Israel, Netanyahu berkata, “Israel adalah tanah air kalian yang selalu terbuka menanti kedatangan kalian, dan Israel sudah sangat siap untuk menyambut eksodus kalian.”
Pemerintahan pendudukan Zionis Israel juga telah menetapkan anggaran sebesar 180 juta shekel (45 juta USD) untuk program eksodus Yahudi Prancis, Belgia dan Ukraina.
Netanyahu mengungkapkan, belakangan ini Eropa kerap mengalami aksi terorisme yang dia katakan dengan istilah ekstremis muslim.
Sebelumnya Netanyahu juga mengajukan ajakan serupa kepada Yahudi Prancis pascapenyerangan sekelompok bersenjata di kantor harian Charlie Hebdo di Paris pada awal bulan Desember 2014 silam. [Laporan langsung dari Gaza oleh Abdullah Onim/RadioSP Jalur]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar