Intinya, Kesultanan Banten meminta Jokowi meninjau ulang peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Banten. Ada beberapa alasan yang membuat penolakan ini terjadi.
Selengkapnya, inilah surat terbuka itu:
“Nomor 005/SB/e/02/2015
Hal : Surat dan Pernyataan Terbuka atas Pembangunan KEK (Kawasan Industri Khusus) Banten
Kepada yang Mulia
Presiden Republik Indonesia
Bapak Ir Joko Widodo
Di Istana Negara
Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarakatuh
Bismillahirahohmanirohim
Bapak Presiden Yang Mulia, Perkenankan kami atas nama Rakyat Banten dan Dzurriyah Kesulthonan Banten menyampaikan harapan dan aspirasi kami sebagai berikut :
1. Sehubungan dengan adanya pandangan dan aspirasi rakyat Banten, terutama amanah dan taushiyah para alim ulama, tokoh masyarakat, jawara maupun para pemimpin ormas yang berkembang, terkait dengan rencana kehadiran yang mulia Bapak Presiden bersama pemerintah Pusat dan Daerah untuk meresmikan “Kawasan Ekonomi Khusus pada 23 Februari 2015″ di Banten. Dengan ini kami memohon dan menyatakan kiranya Bapak Presiden dapat MENUNDA dan MENINJAU ULANG hingga terwujudnya musyawarah untuk RENEGOISASI program strategis yang amanat menentukan masa depan dan kemakmuran rakyat serta industrialisasi secara nasional. Jika program tersebut dilanjutkan berdasarkan dinamika aspirasi, harapan dan rakyat Banten, kami menyampaikan akan terjadinya sikap dan reaksi yang menimbulkan kemudhorotan yang lebih besar dan luas, secara lokal maupun nasional.
2. Perkenankan kami sampaikan terkait alasan dan pandangan terhadap KEK bahwa masyarakat belum memiliki persepsi dan pandangan yang sama dan persepahaman yang seiring dengan maksud dan tujuan KEK secara utuh, rinci dan menyeluruh. Sehingga berkembang pandangan bahwan KEK merupakan industrialisasi yang berbau kolonialisasi baru yang berdampak pada penguasaan tanah, air dan kekayaan alam tanah leluhur Banten, sistem perbudakan baru dengan adanya pemanfaatan buruh dari rakyat banten yang sumber daya manusianya masih rendah serta kesiapan, terutama adanya kekhawatiran kalangan Syeikh dan Ulama akan adanya industrialisasi yang mengarah pada kristensisasi.
Kami memohon perhatian dan sikap bijak dan arief Bapak Presiden yang mulia atas kondisi objektif yang terjadi demi kemashlahatan bersama.
3. Untuk itu, sebagai wujud niat baik dan mencari titik temu untuk kebaikan bersama, kami memohon kesediaan Bapak Presiden untuk menerima silaturahim atau audiensi kami untuk mendengar secara langsung amanah dan arahan Bapak dalam menemukan solusi bersama sebelum adanya peresmian KEK di Banten.
Besar harapan kami, semoga berita issue tentang rencana peresmian kawasan ekonomi khusus ini, tidak benar adanya.
Atas perhatian dan kebijakan Bapak Presiden kami haturkan terima kasih, Semoga Bapak beserta keluarga panjang umur dalam berkah, sukses mengemban amanah dan penuh rahmat Alloh Subhanahu Wata’alah, Amien.
Wassalam alaikum Warahmatulloh Wabaokatuh
ATAS NAMA SULTAN DAN
DZURRIYAH KESULTANAN BANTEN
RATUBAGUS H.BAMBANG WISANGGENI SOERJAATMADJA
Tembusan kepada Yth :
1. Wakil Presiden RI, Bapak DR.H.Muhammad Jusuf Kalla
2. Menteri Koord. Perekonomian RI / Menteri Negara BUMN RI
3. Ketua MPR RI, DPR RI, DPD RI
4. Plt Gubernur Banten, DPRD Prov / Kab/Kota Se-Banten, Bupati/ Walikota Se Banten
5. Seluruh Dzurriyah Suthon , Ulama dan Ormas Sebanten
6. Media Massa
7. Arsip”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar