Jurnalis Independen: Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang sempat membuat geger terkait kisruh POLRI vs KPK, merasa gusar dengan wacana pembentukan partai pendukung fanatik Presiden Joko Widodo.
Lantaran gencarnya opini tekanan terkait ketertundukan Presiden Joko Widodo oleh partai pengusung terutama PDIP, membuat rakyat pendukung Jokowi bermanuver melakukan wacana pembentukan Partai bagi Jokowi.
Wacana itu, membuat Partai Demokrati Indonesia Perjuangan (PDI-P) tidak tahan. Akhirnya melakukan mengklarifikasi terkait munculnya wacana pembentukan Partai Pro Jokowi oleh salah satu relawan Jokowi yakni Ormas Projo.
Gagasan dan wacana membentuk Partai Pro Jokowi sebagai reaksi atas penilaian bahwa Presiden Jokowi saat ini mendapat tekanan dari Partai PDI-P dan banyak kalangan.
Presiden Jokowi disorot khususnya terkait kisruh KPK vs Polri, yang bermula saat dicalonkannya Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri, yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas kasus rekening gendut.
Ternyata wacana tersebut membuat PDI-P seperti "kebakaran jenggot."
Menurut Plt Sekjen PDI-P, Hasto Kristianto, wacana membentuk partai untuk Joko Widodo (Jokowi) semakin membuktikan adanya proyek besar memisahkan Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri dan PDI-P.
Hasto Kristianto, terlalu dini berbicara tentang parpol baru untuk Pilpres 2019. PDI-P tetap menjadi kekuatan penopang pemerintahan Jokowi-JK.
"Mereka yang mengeritik bahwa PDI-P menekan Jokowi merupakan tuduhan yang tidak mendasar. Dikasih empat kursi menteri pun kami tidak melakukan protes," kata Hasto di Jakarta, Selasa (3/2).
"Pak Jokowi sedang fokus mengurus pemerintahan. Tak memikirkan membentuk atau mendorong lahirnya partai baru. Wacana partai Pro Jokowi hanya mau memperkeruh suasana seolah-seolah PDI-P mendikte Jokowi," tegas Hasto.
?Dia memaparkan bahwa figur Jokowi, Ganjar Pranowo bersama sejumlah figur lainnya muncul sebagai salah satu bentuk keberhasilan kaderisasi PDI-P melalui pilkada. Uniknya, Jokowi jadi figur yang berlanjut ke pilpres.
Hasto menambahkan, PDI-P jugalah yang mengusung Jokowi di Pilpres 2014, sehingga selayaknya menjadi partai yang mendukung seluruh kebijakan pemerintahan yang sesuai dengan ajaran Trisakti Bung Karno.
"?Kader PDI-P di akar rumput tak perlu gelisah atas wacana ini. PDI-P sangat meyakini Jokowi adalah kader PDI-P yang tak sedetikpun memikirkan wacana membentuk partai baru. Jokowi tidak akan goyah dengan adanya kelompok yang menghembuskan Jokowi butuh partai," paparnya.
Hasto mengatakan, Jokowi adalah kader PDI-P yang menjadi pemimpin nasional yang otomatis milik seluruh bangsa Indonesia.
Sehingga PDI-P juga tidak mengkhawatirkan bilamana Jokowi melakukan dialog dengan tokoh-tokoh partai lain, termasuk yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP). Sudah sepantasnya, Presiden Jokowi dalam kapasitas sebagai pemimpin nasional melakukannya.
"Namun, menghembuskan isu atau wacana Jokowi tidak ?merasa betah karena didikte PDI-P adalah hal yang serampangan dan mengada-ada," kata Hasto. [MJS/L-8]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar