Selasa, 24 Februari 2015

FIM Papua Tanyakan Pelaku Paniai Berdarah

Jurnalis Independen: Paskah peristiwa berdarah di kabupaten Paniai pada tanggal 8 Desember 2014 lalu yang menewaskan 4 orang pelajar dan 1orang warga sipil serta 17 orang lainya mengalami luka-luka, yang hingga kini pihak TNI-POLRI belummengungkap pelakunya.


Untuk penyelidikan dan mengambilan data atas kasus penembakan 4 orang pelajar tersebut, Komnas HAM RI telah tiba di Paniai, saat itupula terjadi pembakaran gedung sekolah SMP YPPGI yang saat itu sedang di pakai oleh dua Sekolah yakni, SMK Yamewa dan STKIP Touyemana. Ada delapan bagian ruangan atas dan 3ruangan belajar bagian bawah kantor SMP YPPGI Enarotali terbakar habis.

"Kami dari Forum Independen Mahasiswa ( FIM ) mempertanyakan terkait kasus ini. Apakah ada oknum-oknum yang sengaja menakut-nakuti tim dari Komnas HAM  tersebut, kami dari FIM meminta agar mereka sadar dan kembali ke jalan yang benar ".

Peristiwa berdarah yang terjadi di Kabupaten Paniai sudah jelas  di lakukan oleh TNI- POLRI. Kami dari FIM  menilai bahwa ada indikasi tertentu yang dimainkan oknum tertentu terkait kedatangan tim dari Komnas HAM untuk penyelidikan kasua Paniai berdarah. Menurut kordinator Forum Independen Mahasiswa (FIM ) Melianus Duwitau saat di temui di kantor Aliansi demokrasi untuk Papua (ALDP) pada hari selasa (24/02/2015), mengatakan bahwa" kami meminta kepada oknum-oknum yang berusaha mengganggu situasi kemanan di Kabupaten Paniai agar jangan ada intimidasi terhadap rakyat sipil, agar tidak memberikan data yang akurat kepada pihak Komnas HAM.

Terkait dengan pembakaran gedung Sekolah, warga setempat melaporkan langaung ke kantor polisi yang jaraknya sekitar 150m dari lokasi kejadian. Kami meminta kepada aparat kepolisian agar segera mengungkap pelaku pembakaran sekolah tersebut, karna kami menduga ada yang sengaja membakar sekolah itu.

Karena itu kami dari FIm meminta agar Komnas HAM untuk melakukan penyelidikan yang independent tanpa intervensi dari siapapun. Kami juga meminta agar Komnas HAM TNI/POLRI dalam mengungkap khasus kasua pelanggaran HAM di Paniai.



Tidak ada komentar: