Meski foto yang dipostingnya hanya menggunakan kaos berwarna merah berlambang palu arit, tapi lambang tersebut memiliki makna sensitif bagi masyarakat Indonesia.
Anin sapaan akrabnya, mengaku sempat kaget atas banyaknya respon negatif dari masyarakat. Sehingga hal itu sempat membuat Anin stress saat tahu fotonya penuh hujatan dari netizen.
"Kejadian itu, tentu membuat saya jadi lebih hati-hati lagi saat mau memposting foto di media sosial. Hal ini menjadi pelajaran untuk saya," tutur Anin, dalam jumpa persnya di gedung Graha Mustika Ratu, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Gadis berusia 23 tahun itu mengaku, jika foto tersebut diposting sejak tahun 2013, dalam acara menanam pohon bersama teman-teman dari Association Internationale des Ètudiants en Sciences Èconomiques et Commerciales (AIESEC).
"Saya tahu kita punya sejarah yang kurang bagus dengan simbol itu. Tapi saya menggunakan kaos itu, hanya untuk menghargai pemberian dari teman-teman Vietnam," katanya.
Demi tidak meluasnya persoalan tersebut, Anin pun memilih untuk menghapus foto selfie yang tengah mengenakan kaos merah berlambang palu arit di akun Instagramnya.
"Saya juga ngga mau membuat masyarakat yang mendukung saya dengan haters saling bertengkar. Karena saya tidak ingin mereka saling menyerang satu sama lain," imbuh Anin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar