Jurnalis Independen: Ambisi menjadi Presiden dan latar
belakang keluarga presiden membuat Prabowo Subianto bin Soemitro Djoyo Hadikusumo
ini terbongkar kedoknya. Berkoar-koar sebagai pendukung reformasi, kenyataannya
menyimpan dendam kepada kaum reformis.
Prabowo Subianto Ketua Dewan
Pembina Partai Gerindra secara vulgar membuat pernyataan yang sangat
mengejutkan. Pernyataan itu terlontar ketika menghadiri sebuah acara diskusi di
Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Dengan jelas dan terang-terangan
di hadapan ratusan rektor, guru besar dan profesor, Prabowo menyebut jika Soeharto
masih hidup akan menang Pemilu 2014.
"Apa yang dikatakan Prabowo putra
geng Barkeley ini amat melukai kaum reformasis yang hingga kini masih banyak
yang konsisten memperjuangkannya. Sangat disayangkan, Prabowo yang menikmati
popularitasnya, dan dengan seenaknya mengatakan bahwa Soeharto akan jadi
presiden kembali," keluh Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia
(LIMA), Ray Rangkuti kepada wartawan kamis (30/5/2013)
Menurut Ray, penyebutan atau
keinginan itu menunjukkan Prabowo memandang era kepemimpinan Pak Harto bukan
suatu kesalahan. Padahal, lanjut Ray, kesejahteraan pada era tersebut terjadi
atas dasar utang, termasuk kedamaian yang terjadi karena ada penindasan.
"Apa yang dikatakan Prabowo
, berkoar-koar tentang kelangsungan gerakan reformasi, menjelaskan pada kita hanya
merupakan tipu daya semata. Tentu saja agar dirinya mendapat dukungan dari
semua kalangan. Padahal dalam hati sanubarinya sangat mengidolakan era Soeharto
Bapak Mertuanya. Dan yang perlu menjadi catatan adalah jika kelak Pembina
Partai Gerinda ini menjadi Presiden RI, akan bertindak sama bahkan melebihnya
apa yang dilakukan mantan Presiden Soeharto yang pernah menjadi mertua dan
karib ayahandanya. Zoe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar