Jurnalis Independen: Setiap
huruf memiliki arti, makna maupun filosofi. Dalam aliran kepercayaan, dipercaya
bahwa pencipta huruf atau aksara adalah manusia linuwih, sakti atau bahkan
disejajarkan dengan seorang nabi.
Walau di negeri ini yang memiliki banyak suku
dan berarti memiliki banyak bahasa, namun yang paling dikenal dinegeri ini
secara umum adalah huruf Jawa dan Arab. Dua huruf dan bahasa ini memiliki
filosofi yang begitu dalam jika dikupas. Namun bila mau mencermati, dua huruf,
bahasa dan akar sejarahnya, ternyata bermuara kepada ajaran kesempurnaan
pengenalan manusia dan penciptanya.
Mengenal
Huruf Arab
Dalam huruf arab, dikenal 28
huruf, namun ada juga yang mengatakan sebanyak 29 huruf. Untuk menjelaskan
makna dari huruf arab dalam makna huruf hija-iyah sebagaimana huruf huruf yang
terkandung dalam kitab suci al qur’an, dalam tiap huruf hija-iyah ada yang
menjaga,yang menjaga itu terdiri dari malaikat, huruf dari alif sampai
ya,berikut ini makna dalam setiap huruf:
1. alif artinya tidak ada Tuhan
selain Dia yang Maha Hidup dan Kokoh,
2. ba artinya tetap ada setelah
musnah seluruh makhluk-Nya.
3. ta, artinya yang maha menerima
taubat, menerima taubat dari semua hamba-Nya,
4. tsa artinya adalah yang
mengokohkan semua makhluk “Dialah yang mengokohkan orang-orang beriman dengan
perkataan yang kokoh dalam kehidupan dunia”
5. jim maksudnya adalah keluhuran
sebutan dan pujian-Nya serta suci seluruh nama-nama-Nya.
6. ha adalah Al Haq, Maha hidup
dan penyayang.
7. Kha maksudnya adalah maha
mengetahui akan seluruh perbuatan hamba-hamba-Nya.
8. Dal artinya pemberi balasan
pada hari kiamat,
9. dzal artinya pemilik segala
keagungan dan kemuliaan.
10. Ra artinya lemah lembut
terhadap hamba-hamba-Nya.
11. Zay artinya hiasan
penghambaan.
12. Sin artinya Maha mendengar
dan melihat.
13. Syin artinya yang disyukuri
oleh hamba-Nya.
14. Shad maksudnya adalah Maha
benar dalam setiap janji-Nya.
15. Dhad artinya adalah yang
memberikan madharat dan manfaat.
16. Tha artinya Yang suci dan
mensucikan,
17. dzha artinya Yang maha nampak
dan menampakan seluruh tanda-tanda.
18. Ayn artinya Maha mengetahui
hamba-hamba-Nya.
19. Ghayn artinya tempat
mengharap para pengharap dari semua ciptaan-Nya.
20. Fa artinya yang menumbuhkan
biji-bijian dan tumbuhan.
21. Qaf artinya adalah Maha kuasa
atas segala makhluk-Nya
22. Kaf artinya yang Maha
mencukupkan yang tidak ada satupun yang setara dengan-Nya, Dia tidak beranak
dan tidak diperanakan.
23. lam maksudnya adalah maha
lembut terhadap hamba-nya.
24. Mim artinya pemilik semua
kerajaan.
25. Nun maksudnya adalah cahaya
bagi langit yang bersumber pada cahaya arasynya.
26. waw artinya adalah, satu,
esa, tempat bergantung semua makhluk dan tidak beranak serta diperanakan.
27. Ha artinya Memberi petunjuk
bagi makhluk-Nya.
28. Lam alif artinya tidak ada
tuhan selain Allah, satu-satunya serta tidak ada sekutu bagi-Nya.
29. ya artinya tangan Allah yang
terbuka bagi seluruh makhluk-Nya”.
Makna Alif
Alif terbentuk dari Ulfah
(kedekatan) dan ta’lif ( pembentukan). Dengan huruf inilah ALLAH menta’lif
(menyatukan) seluruh ciptaanNya dalam landasan tauhid dan ma’rifah dengan
kecintaan penghayatan iman dan tauhid.
Sehingga Alif ini membuka makna
dan pengertian tertentu dengan banyak bentuk rupa dan warna yang ada pada
huruf-huruf yang lain. Maka jadilah Alif
sebagai “Kiswah” (pakaian) bagi huruf lainnya. Itu semua karna kehendak si
“Alif ghaib”.
Huruf saja tidaklah memiliki
makna, sebab pengertian tidak terdapat padanya.
Makna dalam dari Alif ibarat
nyawa, sedangkan bentuk huruf adalah ibarat raga. Ibarat pohon yang di belah
sampai ke akar, dari akar di belah sampai ke biji asalnya. Lalu dari biji
asalnya di belah sehingga tiada sesuatu apapun.
itulah hakikat kehidupan.
Allah menjadikannya berupa
(memiliki bentuk), padahal tiada.
Huruf berupa lisan ketika
diucapkan, sedangkan makna adalah pengetahuan yang diketahui sebelum lisan
berucap dan berbuat.
Ia sangatlah halus melebihi
kehidupan yang fana/tiada.
Maka jelaslah Alif adalah Huruf
yang paling utama, Agung dan Mulia Ibarat Adam, sedangkan Alif di satukan
dengan Hamzah. Hamzah itu ibarat Hawa.
Maka lahirlah 28 huruf Hijaiyah seperti lahirnya manusia dari sebab Adam
dan Hawa. Sehingga muncul pengertian mudzakar Ibnu (lelaki) dan pengertian
mu’annats Binti (wanita).
Seluruh huruf terlahir dari Alif,
karna Alif pada asalnya tegak lurus dimana titik asalnya isyarat bagi penetapan
permulaan wujud (ada) yang merupakan lawan dari ketiadaan (adam). Lalu Alif ini
ada pada pengelihatan, sehingga melihat yang benar-benar ada. Adapun melihat
Dzat itu merupakan cermin ketunggalan sejati yang menurun pada kesejatian diri.
Maka ketika dikaruniakan
pandangan ini, melihat keberadaannya di dunia ini dengan cahaya yang terang
benderang yang melihat dengan 127 kejadian. Ketika disebut Alif yaitu ketika
diri sudah tunggal. Lalu menunjukan apa yang tampak dan terlihat di dirinya
sehingga jadilah Alif. Yang pertama
dijadikan oleh Allah adalah titik ke esaanNya,
ketika Ku pandang dengan
keAgunganKu maka titikpun menunduk dan mengalir menjadi garis lurus tanpa akhir
(Alif). Alif pun dijadikan permulaan Kitabnya dan pembuka huruf karna huruf
lain berasal darinya dan tampak pada dirinya.
“IQRO” : adalah wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad S.A.W.
Yaitu membaca yang dimulai dengan huruf Alif dan diakhiri dengan huruf Alif.
“Iqro” secara hisabiah nilainya
33. Yaitu 3 kali di peluk Jibril A.S.
maka 33 x 3 = 99 Asmaul Husna.
Dengan 99 Asmaul husna inilah Rosulullah s.a.w bisa isro dan mi’raj.
Isra’ mi’raj di surah al-isra’, surat ke 17 berjumlah 111 ayat. 111 = 3
alif.”isra” juga di awali dgn huruf “alif ” dan di akhiri juga huruf “alif “
(huruf ” hamzah ” di akhir adalah satu karakter dengan ” alif “).
Dalam kalimah ” isra” ada huruf
alif (akhir) dimana di bagian atas ada tanda mad (memanjangkan alif) nilainya 7
an dan nilai 7 ketukan ini adalah sebagai sistem untuk melipat 7 lapis bumi dan
naik turun ke 7 lapis langit (mi’raj).
Dengan Alif , titik yang pada mulanya perbendaharaan tersembunyi
kemudian tampak dan turun agar dikenal lewat ciptaanNya begitupun mahluk
dikenal lewatnya dan di nisbatkan kepadaNya.
Itulah Kholifah yang membawa
“AMANAH”.
Karena dengan nama ALLAH itu
adalah BISMI dan ALLAHU,
Allahu itu adalah Alif,Lam,Ha.
Alif lam yang di maksud adalah LAHU = BAGINYA. JAdi Allahu adalah Alif lam
baginya (untuknya) ARAHMAN = Alif,Ra,Ha,Mim,Nun maksudnya Alif dan Lam itu
rahman demikian juga dengan RAHIIM.
Jadi Alif lam itu seperti halnya
cahaya matahari dan rembulan, yang memberi dan menyayangi tanpa syarat. Alif Lam dalam diriku adalah keadaan TUBADIL
dalam sholat. Jadi Alif Lam itu dalam tiap-tiap sebutan ARRAHMAN
ARRAHIIM…..dst. Seperti halnya mustaqim/jalan yang lurus dimana terdapat pada
diriku yang sempurna sholat.
Yaitu ketika aku menginjak maqom
tubadil seperti halnya takbiratul ikhram yang mukharanah (sempurna, dimana
lafazh Allah dlm takbirotul ikhram sholat di panjangkan tanpa ada batasan hukum
mad 2 harakat sebagai bentuk keagunganNya).
Berbeda dengan kata “INNA” yg
artinya “sesungguhnya” begitu diberi alif sebagai perpanjangan dari huruf nun,
maka berubah menjadi jamak/banyak, “innaa” artinya “sesungguhnya kami”.
Begitu juga “Qul” yg artinya
“katakan”, begitu diberi nun dan alif sebagai perpanjangannya, maka berubah
menjadi jamak/banyak , “Qulnaa” yg artinya kami berfirman.jadi perubahan dari
tunggal menjadi jamak karena adanya imbuhan huruf yg disesuaikan maksud dan
tujuannya, bukannya unsur yg memerintah (Allah) yg menjadi jamak. Subyek = Yang Memerintah tetap TunggalObyek =
Maksud dan Tujuan yang menjadi jamak.
Maka AllAH pun Sholat, sedangkan
manusia tiada sedikitpun kekuatan sehingga ikut andil dalam perkara sekecil
apapun terhadap dirinya. Karena di satu sisi hamba diperkenankan memilih jalan
untuk dirinya tapi waktu yang sama ia harus masuk kepada ketetapanNya. Karna Huruf memiliki tampilan, bahasa dan
memiliki aspek lahir dan bathin.
Aspek lahirnya berupa nama dan
bentuknya. Aspek bathinnya berupa makna rahasiaNya. Batasnya adalah uraian dari
hukum-hukumNya. Serta tampilanNya adalah penyaksian dan penyingkapan. Seluruh struktur susunan alam semesta itulah
yang dinamakan pula sebagai Alif.
Karna seluruh huruf berasal dari
susunan pengertian Rahasia hembusan tiupan RuhNya yang mencakup seluruh
kata-kata dari hikmah yang menakjubkan dan ilmu-ilmu teristimewa yang ditiupkan
kepada adam. Adam menjadi istimewa karna
diajarkan satu Alif oleh Allah, maka ia dapat menyebutkan seluruh nama dalam
satu huruf.
Buat renungan sesama kita yang
memang berminat tentang Hakikat, agar dapat difikirkan dengan perlahan-lahan
agar mencapai matlamat yang sebenar. Hakikat perkataan adalah alif, (alif
adalah satu huruf dalam tulisan jawi, kalau tulisan rumi.. mestilah ‘a’ ),
manakala hakikat alif pula adalah noktah, dan hakikat noktah adalah dakwat.
Jikalau dikaji selanjutnya maka
hakikat dakwat pula adalah cecair, sedangkan hakikat cecair adalah debu-debu,
dan hakikat debu-debu adalah unsur-unsur (atom) dan hakikat unsur adalah Cahaya
Allah.
Sedangkan Gelap (tidak diketahui)
ialah Cahaya Dzat, …. dalam gelap itulah adalah ‘Air Kehidupan’ (Yang
Menghidupkan).
Sebagai misalan, ….jika anda melihat kepada dakwat, maka
dengan sendirinya huruf hilang,…
dan jika anda melihat huruf ,
maka dakwat hilang…
Sejajar dengan itu cuba
difikirkan pula:
Jika ana ada Dia tiada, … dan
jika Dia ada ana pula tiada…
“Ketahuilah, barangsiapa di
berikan pengetahuan tentang Alif dan mengamalkannya, maka telah diberi
pengetahuan tentang rahasia tauhid Wahdaniyah (keesaan) dan naik menuju rahasia
Ahadiah (kewujudan)”.@bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar