Selasa, 21 Mei 2013

Tertular Epidemi Korupsi PKS Berlindung ke Muhammadiyah


Jurnalis Independen: Saat giliran dilanda epidemi korupsi yang menimpah anggota dan petinggi partainya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mencoba mencari perlindungan. Sasaran pertama yang dijalankan adalah mendekati Ormas Muhammadiyah yang menjadi teman sejatinya dalam banyak bidang termasuk salah satunya yaitu ideologi.


Di tengah kasus hukum korupsi yang menimpa mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq hingga wacana pembubaran Partai Keadilan Sejahtera (PKS), PKS ternyata mengunjungi Organisasi Masyarakat (Ormas) Muhammadiyah untuk menceritakan masalah hukum yang tengah mereka hadapi.

Bukan untuk mencari dukungan, melainkan ingin meluruskan berita yang berkembang. Tidak sembarangan, Presiden PKS Anis Matta beserta Sekjen PKS Taufik Ridho, Wasekjen Fahri Hamzah, dan Ketua DPP PKS Aboe Bakar Al Habsy meluangkan waktunya untuk berbincang dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin.

Menurut Juru Bicara PKS Mardani Ali Sena kunjungan itu memang spesifik membahas tentan RUU Organisasi Masyarakat (Ormas) yang mana PKS dan Muhammadiyah memiliki kesamaan catatan hingga akhirnya menolak RUU itu untuk disahkan.

"Selain itu, juga membicarakan perkembangan kondisi terkini yaitu kasus hukum yang terjadi yang menimpa Fathanah dan Luthfi," kata Mardani.

Dalam perbincangan itu, PKS menegaskan ke Muhammadiyah bahwa PKS merupakan partai Islam dan dakwah yang berjuang memberantas korupsi demi Indonesia yang sejahtera adil dan beradab. Din Syamsuddin pun merespon secara normatif.

"Bahwa sesama Umat Islam harus saling tolong menolong," ujar Mardani.
Namun saat disinggung apakah kunjungan itu dalam rangka mencari dukungan, Mardani membantah itu. Kunjungan itu guna mempererat ikatan antara PKS dan Muhammadiyah. 

"Bukan dalam perspektif menggalang  dukungan, kita tidak ingin mencampuri ormas sudah bagus itu. Kita di partai ingin jadi mitra optimal bagi ormas, seperti Muhammadiyah. Kita juga akan menyusun jadwal mengunjungi ormas lainnya, tapi hari ini ke Muhammadiyah saja," ujarnya.

Acara silaturahmi PKS ke PP Muhammadiyah, Anis Matta mengatakan bahwa pertemuan itu salah satunya membicarakan tentang kasus hukum yang menimpa kader PKS. Menurut Anis, begitu kejadian itu, PKS langsung buat pemisahan, bahwa apa yang menimpah anggota partai atau petinggi partai sekalipun tidak boleh ditimpakan kepada partai.

"Itu yang kita jaga, karena itu kita profesional dan melarang berbicara ini, kecuali tim hukum. Tapi kita tidak akan masuk wilayah detail dari persoalan ini, karena menyangkut individu," ujarnya.

Sedangkan atas kunjungan itu, Aboe Bakar merasa bahwa PP Muhammadiyah merupakan rumah PKS. "Kita merasa saat di PP Muhammadiyah seperti di rumah kita sendiri. Ditengah bau busuk aroma korupsi yang dilakukan oknum partai, kita masih memiliki keluarga yang bisa saling memahami dan menghargai," ujarnya. met/JI

Tidak ada komentar: