Jurnalis Independen: Situs resmi Taliban telah
menerbitkan sebuah artikel yang mengkritik sebuah proyek seni 10.000 balon merah muda yang diberikan secara
gratis di Kabul, mengatakan acara tersebut mendorong perilaku tidak Islami.
Di bawah judul “Apakah itu acara
balon atau pertunjukan rok mini?”, Postingan tersebut mengatakan bahwa karya
seni konseptual adalah trik untuk mempromosikan nilai-nilai Barat di antara
generasi muda Afganistan yang membantu membagikan balon.
“Barat menggunakan teknik yang
berbeda untuk mempromosikan budaya mereka di Afghanistan. Kadang-kadang mereka
melakukannya dengan cara menyamar,” kata Qari Habib, ia menulis dalam bahasa
Pashto dalam kritik yang dipublikasikan pada hari Minggu.
“Beberapa gadis tanpa jilbab,
dengan celana jeans ketat dan atasan kaos ketat pula , dan bahkan ada yang menggunakan rok mini di
jalanan. Anak-anak juga mengenakan pakaian gaya Barat.
“Setelah mendistribusikan
beberapa balon, mereka berkeliaran di sekitar Kabul bertujuan untuk merusak
budaya jilbab.”
Hijab atau jilbab adalah budaya
kesopanan dalam Islam dan mencakup perilaku dan kode pakaian untuk wanita.
Pada Sabtu pagi – awal minggu
kerja Afghanistan – 100 relawan membagikan balon-pink “perdamaian” untuk pekerja, keluarga dan pembeli.
Yazmany Arboleda, seorang seniman
31 tahun dari New York yang menyelenggarakan acara tersebut, mengatakan proyek
itu dirancang untuk menyoroti kreativitas dan rasa menyenangkan bagi generasi
muda Afghanistan yang telah rusak karena perang berkepanjangan.
“Barat ingin menyelundupkan penjajahan
budaya melalui program ini,” tulis Habib dari situs Jihad. “Itu jelas bahwa
tujuan utama adalah untuk mematahkan budaya pada wanita muslimah.
“Perang terhadap nilai-nilai
agama kita, mengenai kerendahan hati, dan jilbab sedang berlangsung dengan nama
yang berbeda beda seperti perempuan petualangan Ski , gulat wanita , fashion
show dan terakhir pertunjukkan balon.” @Em/JI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar