Selasa, 28 Mei 2013

‘Pink Baloon’ Cara Barat Rekontruksi Budaya Islam Afganistan


Jurnalis Independen: Situs resmi Taliban telah menerbitkan sebuah artikel yang mengkritik sebuah proyek seni  10.000 balon merah muda yang diberikan secara gratis di Kabul, mengatakan acara tersebut mendorong perilaku tidak Islami.


Di bawah judul “Apakah itu acara balon atau pertunjukan rok mini?”, Postingan tersebut mengatakan bahwa karya seni konseptual adalah trik untuk mempromosikan nilai-nilai Barat di antara generasi muda Afganistan yang membantu membagikan balon.

“Barat menggunakan teknik yang berbeda untuk mempromosikan budaya mereka di Afghanistan. Kadang-kadang mereka melakukannya dengan cara menyamar,” kata Qari Habib, ia menulis dalam bahasa Pashto dalam kritik yang dipublikasikan pada hari Minggu.

“Beberapa gadis tanpa jilbab, dengan celana jeans ketat dan atasan kaos ketat pula  , dan bahkan ada yang menggunakan rok mini di jalanan. Anak-anak juga mengenakan pakaian gaya Barat.

“Setelah mendistribusikan beberapa balon, mereka berkeliaran di sekitar Kabul bertujuan untuk merusak budaya jilbab.”

Hijab atau jilbab adalah budaya kesopanan dalam Islam dan mencakup perilaku dan kode pakaian untuk wanita.

Pada Sabtu pagi – awal minggu kerja Afghanistan – 100 relawan membagikan balon-pink “perdamaian”  untuk pekerja, keluarga dan pembeli.

Yazmany Arboleda, seorang seniman 31 tahun dari New York yang menyelenggarakan acara tersebut, mengatakan proyek itu dirancang untuk menyoroti kreativitas dan rasa menyenangkan bagi generasi muda Afghanistan yang telah rusak karena perang berkepanjangan.

“Barat ingin menyelundupkan penjajahan budaya melalui program ini,” tulis Habib dari situs Jihad. “Itu jelas bahwa tujuan utama adalah untuk mematahkan budaya pada wanita muslimah.

“Perang terhadap nilai-nilai agama kita, mengenai kerendahan hati, dan jilbab sedang berlangsung dengan nama yang berbeda beda seperti perempuan petualangan Ski , gulat wanita , fashion show dan terakhir pertunjukkan balon.” @Em/JI

Tidak ada komentar: