Sabtu, 22 Oktober 2011

Setelah Bunuh Khadafi dan Rampok Libya. AS, NATO & Yahudi, "Tuding" Iran dan Ahmadinejad, Media, Demokrat dan HAM Jadi Corong Provokator Imperialis


Jurnalis Independent: Tewasnya Muammar Khadafi mengakhiri pemerintahan Libya yang anti Amerika Serikat dan negara-negara barat. Krisis Timur Tengah diperkirakan masih akan berlanjut. AS dan negara-negara barat lain diperkirakan mengincar Iran yang juga anti Amerika.

"Secara umum dinamika Timur Tengah mengalami perubahan besar dengan tumbangnya satu per satu rezim minyak. Saat ini masih terbatas di Timur Tengah yang di bagian utara Afrika, seperti Libya, Mesir dan Tunisia. Selanjutnya menyebar ke wilayah yang disebut bulan sabit subur seperti Iran dan Syria. Baru selanjutnya ke Semenanjung Arab," ujar Pengamat Timur Tengah dari UI, Yon Mahmudi, Sabtu (22/10/2011).

Diperkirakan pihak barat tidak akan mengerahkan pasukan sevulgar di Irak dan Libya untuk menjatuhkan Ahmadinejad di Iran. AS dan sekutunya akan mencoba menggoyang negeri itu dari dalam.

"Mereka akan coba memperkuat oposisi, aktivis wanita, dan media. Media akan terus mengkritisi HAM dan demokratisasi," tambahnya.

Namun, Yon menilai posisi Ahmadinejad saat ini masih belum bisa digoyang. Memang oposisi mulai tumbuh, tetapi Ahmadinejad masih didukung sebagian besar warga Iran. Terutama dukungan dari pemimpin revolusi Iran, Ayatullah Khomaeni membuat posisi Ajmadinejad masih kuat.
Tetapi tidak menutup kemungkinan imperialis - kapitalis AS dan sekutunya Yahudi akan menghancurkan Iran dan Ahmadinejad yang masih "keturunan" Sultan Salahudin Al Ayyubi itu. (soeminto)

Tidak ada komentar: