Sabtu, 22 Oktober 2011

KAPAL Green Spirit dari Jawa Timur untuk Indonesia Bersih, Hijau dan Biru.


JI Surabaya: Ketika waktu menunjukkan pukul 10.42, bertempat di RM Nusantara Jl. Gubernur Suryo diadakan jumpa pers. Jumpa pers mulai digelar oleh KAPAL (Kenduri Agung Pengabdi Lingkungan) Jatim, dengan mengusung sebuah tema Green Spirit dari Jawa Timur untuk Indonesia Bersih, Hijau dan Biru.

Dengan menampilkan beberapa pembicara yang menjadi penggagas KAPAL diantaranya Prof.Dr Prasetijo Rijadi, yang mengatakan bahwa keberadaanKAPAL yang bersih memiliki filosofi agar pemerintahan negeri ini bersih secara lahiriya h maupun batiniyah. Negeri nan Hijau lebih cocok untuk disandang oleh Indonesia yang memiliki luas hutan terbesar dan layak menjadi poros kegiatan dunia, sayangnya hutan di negeri ini kini menyusut dengan drastis. Sedangkan Biru, merupakan harapan KAPAL yang mendambakan udara yang bersih.

Rencananya KAPAL akan di deklarasikan pada 25 Oktober nanti dan mendapatkan support dari pemerintah. Nantinya, KAPAL akan memberikan diklat kepada masyarakat pecinta lingkungan serta mengadakan sensus serangga air di sepanjang sungai Surabaya, juga membangun kawasan lingkungan percontohan.

Ketakutan masyarakat akan Stunami, sebenarnya bisa diredam dengan tetap melestarikan Hutan Mangrove. Sebab tumbuhan mangrove yang bisa mencapai ketinggian puluhan meter dapat menahan aliran air yang deras. Selain itu, manusia membutuhkan udara bersih yang telah tersaring oleh sejumlah tiga pohon, hal itu disampaikan oleh Satrijo Wiweko salah seorang penggagas KAPAL.

Ir. Amien Widodo, tak ketinggalan juga menyampaikan besarnya volume udara atau angin yang juga disebut sebagai Rob yang kini sering melanda beberapa kawasan di negeri ini merupakan akibat berkurangnya secara drastis area hutan yang ada. Gundulnya beberapa kawasan hutanlah yang menyebabkan angin tak ada yang menahannya hingga langsung menyerbu kawasan hunian.

"Program pemerintah tentang lingkungan yang tidak membumi, seorangan wae dan tidak terapresiasinya abdi lingkungan menyebabkan penangganan lingkungan khususnya di Jatim tidak tepat guna", begitu kata Prigi Arisandi aktivis lingkungan ketika mendapatkan kesempatan berbicara di depan para wartawan.

Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah harus menggandeng LSM lingkungan untuk menanggulangi problem lingkungan yang kini telah memasuki taraf menyedihkan.

Wawan Some bahkan menjelaskan bahwa masyarakat pecinta lingkungan termasuk KAPAL didalamnya, telah mengajukan kepada pemerintah untuk membuat dan mengaplikasikan undang-undang tentang lingkungan. Soeminto

Tidak ada komentar: