Senin, 31 Oktober 2011

Pengakuan UNESCO=Kemerdekaan Palestina?

Jurnalis Independen: Badan PBB UNESCO akhirnya mendukung keanggotaan Palestina, langkah yang ditentang oleh Israel dan Amerika Serikat. Dari suara 173 negara yang ikut pemungutan suara, 107 mendukung dan 14 menentang sementara 52 abstain. Demikian dilansir BBC Indonesia, Senin (31/10).

Prancis termasuk yang mendukung di samping hampir semua negara Arab, Afrika, Amerika Latin, dan negara Asia termasuk Cina dan India. Israel, Amerika, Kanada, Australia, dan Jerman menolak sementara Jepang dan Inggris abstain.

Sebelum pemungutan suara, Amerika mengatakan akan menghentikan pemberian dana kepada UNESCO bila permohonan Palestina diterima. Bantuan Amerika itu sebesar US$ 70 juta dolar setahun atau lebih dari 20 persen anggaran tahunan UNESCO.

Sementara Dewan Keamanan PBB akan memutuskan bulan November ini apakah Palestina bisa mendapatkan keanggotaan penuh PBB. Namun Amerika telah menegaskan akan menggunakan hak veto untuk menentang langkah itu.

Para pemimpin Palestina menganggap keanggotaan untuk badan kebudayaan PBB ini sebagai langkah untuk mendapatkan pengakuan internasional dan menekan Israel. "Kami rasa langkah ini akan kontraproduktif... Satu-satunya jalan bagi Palestina adalah melalui perundingan," kata Wakil Menteri Pendidikan Amerika Martha Kanter kepada para delegasi menjelang pemungutan suara.

Israel mengatakan pemberian status anggota penuh di UNESCO akan membahayakan prospek perundingan damai Timur Tengah. "Ini manuver sepihak Palestina yang tidak akan mengubah situasi di lapangan namun akan mengganggu kemungkinan perjanjian damai," kata Departemen Luar Negeri Israel dalam satu pernyataan.

"Keputusan ini tidak akan mengubah Otoritas Palestina menjadi negara namun akan membebani langkah memulihkan perundingan," tambah pernyataan itu.(ado/lie/mnt)

Tidak ada komentar: