Jurnalis Independen-Washington: Ini adalah bukti nyata yang kesekian kali dipamerkan oleh Pemerintah Washington, tentang ambigo demokrasinya. AS mengancam membekukan bantuannya pada lembaga pendidikan PBB (UNESCO) bila menerima secara penuh Palestina sebagai anggota lembaga itu seperti negara merdeka lainnya.
Amerika Serikat, yang mengklaim sebagai negara demokrasi, Rabu (26/10) kemarin waktu setempat mengancam UNESCO yang akan melakukan salah satu aspek demokrasi. UNESCO berencana menggelar pemungutan suara soal Pemerintah Otonomi Palestina sebagai anggota penuh dengan hak layaknya sebagai sebuah negara merdeka.
Mengetahui rencana UNESCO tersebut, AS langsug mengancam akan menghentikan aliran dana untuk organisasi tersebut.
"Ada konsekuensi jika UNESCO melakukan pemungutan suara mengenai ini,'' kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland. "Kami telah menunjukkan bahwa ada garis merah yang sangat jelas dalam hukum AS. Jika itu dilanggar UNESCO, maka peraturan tersebut dipicu."
Amerika Serikat menyediakan 22 persen anggaran bagi Organisasi Pendidikan, Sains dan Kebudayaan PBB (UNESCO). Peraturan AS menetapkan dana akan diputus buat setiap lembaga PBB yang menerima Palestina sebagai anggota penuh PBB. Semua anggota Kongres AS juga telah mengancam akan bertindak untuk menghentikan dana jika upaya Palestina berhasil.(rep/mnt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar