Selasa, 07 April 2015

Luhut Panjaitan Menjawab Akbar Faizal

Jurnalis Independen: Kepala Staf Kepresiden Luhut Panjaitan tak habis pikir dengan sindiran politikus Partai Nasdem Akbar Faizal terkait pengangkatan beberapa alumnus Universitas Harvard di dalam Kantor Staf Kepresidenan.


"Waktu saya ceramah di Harvard Bisnis School itu ada anak-anak Indonesia yang sekolah di sana itu melamar masuk ke mari. Salah? Enggak ada yang saya agungkan kok. Jadi bagusnya lihat konteks dulu. Jangan buru-buru ngomel gitu," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/4/2015).

Menurutnya, Akbar telah keliru mengkritik dia dan anak buahnya, Yanuar Nugroho. Padahal, jelas Luhut, staf yang ia rekrut saat ini tidak hanya berasal dari lulusan luar negeri. Ada juga lulusan terbaik dari universitas dalam negeri.

"Malah saya rekrut anak-anak yang lulus dari Magelang tempat saya berlatih dulu. Dari anak-anak orang enggak punya, tapi pintar-pintar. Kalau mereka lulus tes nanti kita juga kerjakan," kata Luhut.

Awal mula hal ini muncul dari curhat Akbar lewat pesan kepada salah satu Deputi Kepala Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho. Kritikan Akbar terhadap Luhut bocor di media sosial Twitter melalui cuitan akun Twitter @yani_bertiana.

"Selamat berlibur, teman-teman semua. Ini ada bocoran SMS dari Akbar Faizal kepada Yanuar Nugroho, Deputi Kepala Staf Kepresidenan," tulis akun itu, pada Senin 6 Maret.

Berikut ringkasan sindiran Akbar ke Luhut :

"Yth. Pak Yanuar Nugroho, saya Akbar Faizal alumni IKIP Ujung Pandang jurusan Sastra (S1) dan Komunikasi Politik (S2) UI, sekarang anggota DPR RI. Saya ucapkan selamat atas jabatan mentereng sebagai deputinya Jenderal Luhut."

"Mas Yanuar, saya merasa perlu menulis seperti ini sebab saya merasa kantor Anda terlalu jauh mendeskripsikan diri akan tugas dan kualifikasi staf sebuah kantor Kastaf Presiden..."

"Namun soal Harvard ini membuat saya merasa "koq kalian menghina bangsamu sendiri? Merendahkan kualitas pendidikan bangsamu yang kabarnya akan kau katrol kualitasnya dengan cara memasukkan orang Harvard atau entah dari mana lagi di luar negeri sana? Mengapa kalian semakin jauh dari 'kesepakatan awal kita di tim dulu untuk menghormati bangsamu sendiri?' Mengapa kalian makin kurang ajar saja?..."

Tidak ada komentar: