Jumat, 03 April 2015

BJ Habibie di Kisruh Pohon Beringin

Jurnalis Independen: Kisruh internal Partai Golkar antara kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan kubu Agung Laksono semakin ruwet. Jangankan titik terang, kedua kubu justru saling gugat, somasi dan adu otot.
Kisruh ini diyakini bakal menggangu partai berlambang pohon beringin ini dalam menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015.

"Dibutuhkan langkah-langkah untuk menemukan kata sepakat untuk setidaknya mewakili Partai Golkar dalam Pilkada di sejumlah daerah," kata Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran, Muradi dalam pesan singkat yang diterima Metrotvnews.com, di Jakarta, Jumat (3/4/2015).

Kata Muradi, salah satu langkahnya dengan menghadirkan tokoh senior yang netral untuk menjadi mediator kedua kubu. "Partai Golkar bisa meminta mediasi dari figur yang netral dan dihormati kedua belah pihak, bisa saja figur itu BJ. Habibie atau yang lainnya. Mediasi ini bisa menghasilkan jangka pendek terbatas pada kepentingan untuk pilkada saja," ucapnya.

Bahkan, tak sebatas Pilkada tetapi juga dapat mewujudkan terjadinya munas rekonsiliasi yang membuat kekisruhan di internal Partai Golkar berakhir. Namun, kata Muradi, jangan sampai mediasi nantinya melibatkan pihak eksternal, yang malah akan mempertajan kekisruhan kedua kubu.

"Tapi harus ditegaskan bahwa kedua kubu harus bersepakat untuk tidak melibatkan pihak eksternal seperti KMP atau juga figur politik yang tidak netral hanya untuk sekedar mendapatkan legitimasi politik semu belaka. Karena hanya akan makin membuat suasana makin tegang dan tidak menuntaskan permasalahan," pungkas dia.

Tidak ada komentar: