Jurnalis Independen: Sukses dan gagalnya
kudeta yang dilakukan militer Mesir atas Presiden Muhammed Mursi, bukan hanya
menjadi taruhan rakyat Mesir. Namun Negara-negara belahan dunia lain terutama
Israel juga menunggu hasil akhir perebutan kekuasaan di Mesir.
Kekuasaan legal yang diwakili Mursi dan Ikhwanul
Muslimin kini berusaha merebut kembali haknya sesuai konstitusi. Disisi lain, pemerintahan
Mesir illegal hasil kudeta militer sedang berusaha keras meredam tuntutan
Ikhwanul Muslimin yang di takuti dunia untuk mengembalikan Mursi sebagai
Presiden Mesir yang syah.
Dr Saleh An-Ni’amy, seorang pakar
dalam urusan Yahudi, telah mengutip beberapa pengakuan dari para pengamat
Zionis akan adanya “pengawasan” Tel Aviv terhadap Kudeta Abdul Fattah Al-Sisi.
An-Ni’amy mengatakan di akun
Facebooknya apa yang telah ditulis oleh Dan Margelt, seorang pengamat di
sebuah surat kabar “Israel Today”, yang
mengatakan,”Kita akan menangis darah untuk generasi kita jika kita membiarkan
kudeta ini gagal dan Ikhwanul Muslimin kembali memerintah Mesir.”
Margelt dalam sebuah artikel di surat kabar
menjelaskan,”jika setiap negara melakukan aksi menentang Rezim baru dan
Ikhwanul Muslimin kembali memerintah maka wajib bagi Israel untuk melakukan
apapun untuk menjamin hal tersebut tidak terjadi, karena Ikhwan akan membalas
kepada Israel ketika mereka kembali memerintah setelah apa yang di lakukan Tel
Aviv daam mendukung Sisi
Margelt, yang merupakan rekan
dekat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu itu menambahkan “Sisi melakukan
pembunuhan karena ia menyadari kegagalannya dalam kudeta, dan kita mendukung
keberhasilan pemerintahannya. Ini bukanlah kisah kehidupan dan kematian As-Sisi
saja, tetapi juga bagi Kita Israel.” Em
Tidak ada komentar:
Posting Komentar