Kamis, 17 September 2015

Ketua MPR Zulkifli Hasan Kunjungi PM China

Jurnalis Independen: Tanyakan Proyek Maritim, Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) dari Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan Kunjungi Perdana Menteri China Li Keqiang.
Rombongan MPR ini bertemu dengan PM Tiongkok Li Keqiang. Dalam pertemuan, delegasi MPR yang dipimpin Zulkifli Hasan menyampaikan keinginannya untuk memperkuat kerja sama dengan Tiongkok, terutama di bidang maritim.

"Setelah kami bediskusi banyak visi yang sama antara Indonesia dan Tiongkok, antara lain program Tiongkok poros maritim dan jalur sutera Tiongkok yang bisa memperkuat hubungan kedua negara. Satu visi yang saling melengkapi dan akan memperkuat kedua negara," kata Zulkifli di kantor PM, Beijing, Tiongkok, Kamis (17/9/2015).

Zulkifli duduk berdampingan dengan Li didampingi oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Ketua Fraksi Golkar MPR Rambe Kamarul Zaman, Ketua Fraksi PKS MPR TB Soenmandjaja, Ketua Fraksi Hanura MPR Sarifuddin Sudding, Sekretaris Jenderal MPR Eddie Siregar dan Presdir Maspion Group Alim Markus. Hadir pula perwakilan pemerintahan Tiongkok yang duduk berhadapan dengan rombongan MPR.

Menanggapi itu, Li mengungkapkan keinginannya untuk menyeleraskan poros maritim Indonesia dan dunia. "Kita ingin menyeleraskan poros maritim Indonesia dengan poros maritim dunia. Kita ingin meningkatkan kerjasama di bidang energi dan infrastruktur," kata Li.

Ketua MPR Zulkifli berharap agar bank ASEAN yang bergerak di pembiayaan infrastruktur dapat membuka cabang di Indonesia. Hal ini agar dapat mendorong kerja sama maksimal di berbagai bidang, terutama bagi negara berkembang.

"Banyak hal yang kami bahas dan saya kira sudah ada MoU dengan Presiden Indonesia yang sudah datang berkunjung ke Tiongkok antara lain kerjasama di bidang energi dan pembangkit listrik. Mudah-mudahan hubungan antara parlemen dan tukar menukar delegasi bisa mendorong apa yang sudah disepakati pemerintah untuk dapat direalisasikan dengan baik," lanjutnya.

Politikus PAN ini berharap kerja sama yang baik ke depannya dapat meningkatkan hubungan tiga bidang, yakni hukum, sosial dan budaya. Apalagi Indonesia dan Tiongkok sudah memiliki hubungan bilateral sejak lama.

"Diharapkan bisa meningkatkan yang sudah disepakati mengenai komprehensif dan partnership di tiga bidang, yakni hukum, sosial dan budaya. Hubungan Indonesia dan Tiongkok sudah berlangsung sangat lama mulai abad ke-5," terang Zulkifli.

Sebelum mengakhiri kunjungannya, Zulkifli juga sempat mengungkapkan bahwa selama dia menjabat sebagai Ketua MPR kurang lebih 1 tahun baru melakukan kunjungan luar negeri ke Tiongkok. Mendengar itu, Li merasa tersanjung karena menjadi negara pertama yang dikunjungi olehnya.

"Saya mengapreaisasi menetapkan Tiongkok sebagai negara pertam. Pulau Sumatera sudah memiliki hubungna lama dengan Tiongkok, saya lihat wajah anda juga mirip dengan orang Tiongkok," celetuk Li sambil tertawa di akhir pertemuan.

Pertemuan antara parlemen Indonesia dan pemerintahan Tiongkok ini berlangsung kurang lebih 20 menit. Selanjutnya, rombongan muhibah MPR melanjutkan perjalanan ke Museum MPR Tiongkok.

Tidak ada komentar: