Jurnalis Independen: Menyimak jatuhnya crane diatas Masjidil Haram saat pelaksanaan Ibadah Haji 1336 Hijriah atau tahun 2015, beberapa spekulasi masyarakat dunia tak bisa dihindarkan, termasuk adanya kemungkinan sabotase.
Tampaknya penyebab robohnya crane di Masjidil Haram tak hanya karena angin kencang dan kekeliruan dalam meletakkan crane.
Hasil investigasi mengatakan bahwa kontraktor proyek tak mengindahkan peringatan dari atasan.
Menurut surat kabar Makkah Daily, 11 hari sebelum kejadian, Gubernur Mekkah dan penasihat Raja Arab Saudi sudah pernah memberi instruksi pada kepala Saudi Binladen Group, perusahaan yang menjalankan proyek konstruksi perbesaran Masjidil Haram, untuk menjamin keamanan crane yang ada di sekitar masjid itu.
Sang gubernur, Khaled Al-Faisal, memerintahkan Saudi Binladen Group untuk mengupayakan keamanan dan keselamatan di sekitar area proyek perbesaran Masjidil Haram.
Beberapa perintah yang diberikan antara lain, memindahkan semua crane yang ada di area pejalan kaki, mengalihkan penggunaan area di mana pekerjaan konstruksi dilakukan, dan mencegah jemaah haji memasuki area konstruksi.
Gubernur Khaled juga memerintahkan agar kegiatan jemaah di sekitar area konstruksi diawasi secara ketat dan dikawal oleh para petugas keamanan.
Namun, perintah itu dikatakan tak diindahkan oleh pengeksekusi proyek konstruksi itu. Padahal, menurut komite yang menginvestigasi kasus crane roboh itu, banyak pihak lain yang mengungkapkan kekhawatiran mereka akan crane-crane itu.
Kontraktor proyek itu juga tak memperhatikan prakiraan cuaca dari badan meteorologi dan lingkungan Arab Saudi.
Meski demikian, komite investigasi menyimpulkan bahwa penyebab insiden tersebut adalah angin kencang, ditambah pelanggaran terhadap standar keselamatan terkait peletakan crane. (Saudi Gazette)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar