Jurnalis Independen: Musisi legendaris Virginiawan Listanto atau akrab disapa Iwan Fals angkat suara terkait mengenai adanya kabar Menteri yang telah menghina Presiden Joko Widodo.
Iwan Fals, musisi yang selalu melakukan sindiran-sindiran sosial lewat lirik lagunya itu pun mengingatkan bahwa siapa-pun yang menghina Presiden berarti menghina rakyat.
"Presiden dipilih DPR,DPR dipilih rakyat, berarti kalau ada yang hina presiden ya menghina rakyat dong," tulis Iwan Fals di akun Twitternya @Iwanfals.
Menurut pelantun lagu 'Bento' itu, seorang Menteri harusnya membantu atasannya, bukan malah menghina presiden. Sebab, menghina Presiden sama saja dengan menghina rakyat.
"Oh iya ya langsung dipilih rakyat, wah ini lebih gawat lagi, Presiden enggak boleh dicolek sembarangan tuh, rakyat bisa ngamuk," ujarnya.
Sementara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno membantah kabar bahwa dirinya telah menghina dan menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin yang peragu.
"Itu coba tanya ke dia, dari mana dasarnya? Saya enggak mengerti dasarnya dapat dari mana. Tanya saja kepada mereka yang bicara, jangan ke saya," ujar Rini di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (29/6).
Rini mengungkapkan, sebagai menteri yang bertugas membantu presiden, selama ini ia menghormati Presiden Jokowi. "Coba ya, kalau saya sebagai pembantu presiden ya tentunya saya menghormati Bapak Presiden," kata dia.
"Reshuffle menteri silakan tanya ke Bapak Presiden. Saya sebagai pembantu presiden, yang melakukan assessment seharusnya Bapak Presiden, jadi saya serahkan ke Presiden," ujar dia.
Seperti diberitakan, usai acara buka puasa bersama di kediaman dinas Menteri Koordinaator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan ada menteri di Kabinet Kerja yang mencela Presiden Jokowi. Namun Tjahjo tak mau menyebut nama dari menteri yang dimaksud. (Baca juga: Mantan Menkeu Orde Baru Kritik Kinerja Kementerian BUMN)
Menurutnya, Presiden Jokowi bahkan lebih mengetahui siapakah menteri yang menghina dirinya. Tjahjo pun tidak merincikan penghinaan seperti apa yang dilakukan oleh menteri tersebut kepada Presiden Jokowi. Namun, mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini mengatakan hal itu menunjukkan ketidakloyalan.
Tjahjo pun merasa heran dengan koleganya di kabinet yang mulai berseberangan dengan Jokowi. Padahal, ia merasa kondisi psikologis para menteri seharusnya tidak terganggu hal-hal di luar pekerjaan, seperti isu perombakan kabinet.
Sedangkan politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyebut menteri yang menghina Presiden Joko Widodo berasal dari kalangan profesional. Hal tersebut disampaikannya menanggapi pernyataan yang diutarakan oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kemarin.
"Perempuan. Latar belakangnya profesional independen dan di bawah koordinasi perekonomian," kata Masinton saat dihubungi.
Kendati demikian, Masinton enggan menyebutkan secara langsung nama dari menteri yang dimaksud. Anggota Komisi III DPR ini pun mengaku baru mendengar satu menteri tersebut yang menghina Presiden Jokowi.
Menurutnya, penghinaan yang dilakukan oleh menteri itu berkaitan dengan semakin santernya isu reposisi yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Menteri tersebut diduga Masinton jadi salah satu target perombakan sehingga menyebut Jokowi ragu-ragu.
Padahal menurutnya, tidak boleh bawahan mengkritik apa yang disampaikan atasan di luar rapat. "Harusnya langsung ke presiden, tidak perlu mendegradasi presiden," ujar Masinton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar