Selasa, 28 Juli 2015

Bantu Presiden Jokowi Lakukan Terjangan Iptek, BJ Habibie Lipatkan Anggota AIP

Jurnalis Independen: Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan hanya melakukan "terobosan" yang perlu dilakukan guna menjadikan Negara Indonesia mandiri di segala bidang dan memberikan kesejahteraan bagi rakyat dari Sabang hingga Merauke. Lantaran itu, Jokowi bahkan melakukan "terjangan" yang tidak pernah  disangka oleh siapapun.


Kali ini, Jokowi melakukan pertemuan dengan Baharudin Jusuf Habibie (BJ Habibie), mantan Ketua ICMI, Wakil Presiden dan pernah menjabat sebagai Presiden RI setelah lengsernya Soeharto oleh gerakan Reformasi '98.

Sebagai salah satu pemrakarsa AIPI, Habibie mengatakan, 1.000 ilmuwan ini harus menjadi guidance atau penuntun bangsa, termasuk pemimpinnya. Para ilmuwan itu diharapkan mampu mencerdaskan bangsa di berbagai sektor.

"Saya minta diberikan 1.000 ilmuwan. Itu bisa ada di bagian sosial politik, kedokteran, riset, teknologi, dan lain-lain. It's okay, itu nanti tergantung pembangunan negeri ini, karena dia (Presiden Jokowi) butuh guidance," sambung dia.    

Mantan Presiden ke-3 RI BJ Habibie itu mengatakan saat ini Pengurus Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia atau yang di singkat (AIPI) baru memiliki jumlah anggota 100 orang. Habibie berharap bisa meningkatkan jumlah anggota hingga 10 kali lipat.

Ia menargetkan pada puncak perayaan ulang tahun ke-25 AIPI pada 13 Oktober 2015, ada 1.000 ilmuwan bersedia bergabung membantu bangsa memberi pencerahan dalam bidang pengetahuan.

"Saya minta Anda memperbesar jumlah anggota. Rakyat Indonesia ratusan juta orang, masa anggota kita hanya 100? Saya minta 1.000 anggota Oktober nanti. Saya targetkan itu," ujar Habibie di kediamannya, Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Minggu (24/5/2015).

Meski organisasi AIPI ini belum memiliki nama besar di luar negeri, tetapi ilmuwan yang menciptakan pesawat CN 250 ini, meminta lembaga tersebut menjadi yang terbaik di negeri sendiri.

"Kita harus berada di ujung tombak. Bersyukur, kita sudah 25 tahun exercise, kalau di luar kita belum baik, tapi di bumi negeri sendiri kita harus paling baik," pungkas Habibie.

Tidak ada komentar: