Senin, 29 September 2014

Tak Mau Tepati Janji, Amien Rais Munafik?

Jurnalis Independen: Giman menggantikan Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais, berjalan dari Yogyakarta menuju Jakarta. Hal itu dikatakan Giman demi mengingatkan Tokoh asal Muhammadyah yang juga dikenal sebagai Bapak Reformasi Indonesia.
Sayangnya Amien Rais mengingkari pernyataannya walau Jokowi terbukti terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019.

Seorang relawan yang tergabung dalam Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Giman, 38 tahun, ingin menggantikan Amien berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta. Hal itu ia lakukan lantaran dirinya merasa Amien tidak akan mewujudkan janjinya.

"Saya saja yang menggantikan Pak Amien Rais jalan kaki, supaya dia sadar dan tidak lagi ingkar janji," ujar Giman, Minggu, 28 September 2014, di Surakarta. Mungkin ini yang disebut sebagai orang munafik.
Sebabnya, Amien merasa tidak pernah mengatakan dirinya melontarkan janji seperti itu.

Giman sebelumnya telah melakukan jalan kakinya dari Malang. ia berjalan kaki sejak 21 September lalu. Tujuannya memang hendak ke Jakarta dan ingin menemui Presiden Terpilih Jokowi. Giman ingin memberikan sejumlah buku tentang visi dan misi Indonesia.

Giman sampai di Surakarta pada hari ini dan langsung menuju rumah ibu Jokowi. Dirinya menemui Ibu Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo, di kawasan Sumber, Banjarsari, Surakarta. Giman tiba di rumah Sujiatmi
sekitar pukul 08.00 WIB dan ditemui Sujiatmi sejam kemudian.

"Saya minta restu ke Ibu Sujiatmi untuk meneruskan perjalanan ke Jakarta. Saya juga diberi uang saku," ujar Giman, yang sehari-hari berjualan kue putu.

Giman tidak membawa banyak barang. Giman hanya membawa tas ransel berisi pakaian ganti dan buku-buku yang akan diberikan ke Jokowi. Saat bertemu dengan Sujiatmi, Giman memakai kaus putih bertulisan Bara JP, celana panjang hitam, dan sepatu kets. Ia berharap bisa bertemu Presiden Jokowi di Jakarta.

Presiden Pilihan Rakyat Jokowi menurut Giman, adalah pemimpin sederhana dan dikenal jujur, tidak berhasrat menjual negara dan asetnya, para wanita (TKW), apalagi tunduk kepada asing dalam segala bentuknya.JI

Tidak ada komentar: