Kamis, 18 September 2014

Apindo Sokong 5 Syarat Kekuatan Ekonomi Kabinet Indonesia Hebat

Jurnalis Independen:  Sofyan Wawandi Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menetapkan lima sektor andalan  guna membangkitkan ekonomi Indonesia. Kelima sektor itu antara lain,  yaitu sektor pangan dan pertanian, energi, manufaktur, jasa, serta finansial.


Dikatakan oleh Wawandi, kepastian hukum reformasi birokrasi, otonomi daerah dan infrastruktur serta ketenagakerjaan amat erat kaitannya dengan kondisi perekonomian rakyat dan negara. 

Hal itu disampaikan oleh salah satu pendiri CSIS itu saat peluncuran Peta Jalan Perekonomian Apindo di Jakarta.

Lebih lanjut Wawandi mengaku telah menyusun Roadmap Perekonomian Apindo. Roadmap itu telah diserahkan kepada presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Saya telah menyerahkan roadmap tersebut kepada Presiden dan  wakilpresiden terpilih Jokowi- JK  tadi malam," jelas Wawandi.

Dalam peta jalan perekonomian tersebut, Apindo secara khusus menyoroti sektor infrastruktur yang memainkan peranan sangat penting mengingat daya dukung bagi peningkatan kinerja di semua sektor.
''Karena itu, perlu perbaikan pengelolaan pembebasan lahan dengan meningkatkan akuntabilitas pemerintah termasuk di daerah untuk menjamin akses lahan,'' katanya.

Terkait dengan pembebasan lahan, tutur Wawandi, sudah diatur dalam UU No 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan guna Kepentingan Umum. Khusus di sektor energi, hal yang perlu dioptimalkan ialah pembangunan sumber energi baru dan terbarukan, yang meliputi biodiesel, energi panas bumi, dan gas.

Dalam peta jalan perekonomian itu, Apindo menargetkan akan menciptakan 3 juta lapangan kerja baru per tahun. Target itu, menurut dia, dapat dicapai dengan dukungan pemerintah dan syarat pertumbuhan ekonomi rata-rata 6% hingga 7% per tahun.

Dalam kesempatan yang sama Jokowi mengatakan sulitnya mengurus perijinan usaha akan menghambat pertumbuham jumlah pengusaha. Sulitnya menerbitkan surat ijin padamasa-masa lalu , menjadi perhatian dan dianggap sebagaipenyakit oleh Presiden terpilih Jokowi.

Lantaran itu, Jokowi berjanji membenahi birokrasi yang menyulitkan para pengusaha. ''Masalah kita itu kan soal perizinan. Penyakit itu,'' tegas Jokowi, tadi malam.

Sementara terkait lemahnya fondasi perekonomian nasional, Jusuf Kalla Wakil Presiden Terpilih mengatakan, faktor sogok menyogok dalam penerbitan perijinan menjadi penjegal terwujudnya tumbuh dan meningkatnya perekonomian yang sehat.JI 

Tidak ada komentar: