Pertarungan
Kyai dengan Bayangan Tanpa Wujud
Kyai
Abdulah menatap ke arah Pak Cepi tidak seperti biasanya. Sorot mata yang tajam
seolah mengeluarkan aura magis, dan tak lama kemudian Kyai menjelaskan bahwa
dirinya berantem dengan sosok lelaki tinggi besar hitam, bertaring dan berjubah
kuning emas serta berbadan kekar, tegap.
“Suuutt . . , diem semuanya !”,
bentak pak Kyai,…..
Dan sejurus kemudian dalam hitungan seperkian detik
lompatan pak Kyai sangat menakjubkan orang yang melihatnya. Pak Kyai tiba –
tiba secepat kilat sudah berdiri tegap di luar pintu depan. Sambil mengibaskan
tasbih yang dipegang di tangan kanannya, pak Kyai-pun terlihat seolah melancarkan
jurus – jurus silat buhun alias jurus – jurus silat langka. Mungkin jurus A’lif
atau sejenisnya yang dilancarkan oleh pak Kyai. Sekitar kurang lebih 15 menit
pak Kyai terus menerus terlihat seperti berantem. Namun entahlah . . , berantem
dengan siapa.Karena semua warga yang melihat, tak ada seorangpun yang melihat lawan
berantem Kyai Abdulah.
“Mungkin
pak Kyai berantem dengan mahluk halus yang tidak terlihat secara kasat mata yah
?”,
ujar seorang polisi berpakaian preman kepada penulis. Penulis hanya bisa
mengangguk – ngangguk tanpa mengerti apa yang terjadi. Semua melongo
menyaksikan pak Kyai bersilat jungkir balik, bahkan sesekali pak Kyai melompat
ke kiri ke kanan serta melompat ke dinding.Tapi anehnya pak Kyai sewaktu
melompat ke dinding, tubuhnya seolah menempel di dinding. Sungguh tajub bagi
yang melihatnya.
“wiiiihh . . . , hebat euyyyy. Pak Kyai
seperti bintang Film Jet Lie nih . . .”, komentar Bonge seraya
berdecak kagum.
Usai
pertarungan pak Kyai dengan sosok mahluk halus, terlihat pak Kyai terengah –
engah kecapaian. Buru – buru semua warga menghampirinya dan memapah pak Kyai
untuk di bawa masuk ke ruangan.
“Alhamdulilah, untungya ada yang bantu
saya, hah.. hah...hah . ., ” kata Kyai Abdullah
dengan nafas tersengal-sengal dan berucap syukur. Kontan saja ucapan pak Kyai
semakin membuat heran dan menyisakan tanya bagi warga.
“Siapa yang bantu pak Kyai ?”,
tanya salah satu polisi yang berpakaian preman.
“sudahlah . . , ‘Dia’ sudah kabur kok”, ujar
pak Kyai singkat. Tentu saja jawaban Kyai Abdulah sekali lagi membuat heran dan
penasaran semua warga yang ada di ruangan.
“Untuk sementara waktu, paling tidak malam
ini semua lampu di rumah ini jangan ada yang di matikan.Nyalakan semua, baik
yang di dalam ruangan maupun yang diluar rumah ini. Dan untuk semua warga yang
saat ini hadir di ruangan, saya mohon jangan ada yang pulang. Bagaimana
bersedia ?”, ucapan pak Kyai tentu saja merupakan
kejutan bagi semuanya termasuk merupakan kejutan untuk pak Cepi sebagai tuan
rumah.
“Iiiya pak Kyai, Silahkan. Silahkan. Saya
senang kok. Silahkan andaikan ada warga yang mau tidur di rumah ini untuk
menemani saya dan keluarga, justru saya lebih senang kok. Oh ya . . , kalau boleh tahu tadi itu ada apa ya pak Kyai ?”,
cetus pak Cepi seolah mewakili apa yang ingin dipertanyakan oleh seluruh warga.
Sebelum
menjawab pertanyaan pak Cepi, terlihat sorot mata Kyai Abdulah menatap ke arah
pak Cepi tidak seperti biasanya. Sorot mata yang tajam seolah mengeluarkan aura
magis, dan tak lama kemudian pak Kyai menjelaskan bahwa dirinya berantem dengan
sosok lelaki tinggi besar hitam, bertaring dan berjubah kuning emas serta
berbadan kekar, tegap.
“Mahluk dari dunia lain yang sangat ganas.
Adapun maksud dan tujuannya tak lain mau jemput pak Cepi”, demikian jelas
Kyai Abdulah singkat. Kontan ucapan pak Kyai membuat semua yang hadir
terperangah kaget serta terlihat guratan di setiap wajah warga menyiratkan
ketakutan yang teramat sangat luar biasa. Pak Cepi yang mendengar penjelasan
seperti itupun, mendadak menangis ketakutan seraya memegangi tangan pak Kyai
memohon agar menolong dirinya dan keluarganya dari ancaman mahluk bertaring itu.
Bahkan saking ketakutannya, pak Cepi dan dua anak perempuannya yang bernama
Liza dan Mezia jatuh pingsan. Serempak sontak semua warga dibuat kalang kabut dan
panik lantaran pak Cepi dan dua anaknya pingsan.
“Pingsan kok kompak sih ? . he .he . . ”celoteh
Jahul iseng, yang tentu saja dibentak oleh yang lainnya, “huuuss kamu ngomong sembarangan ajah, diem luuhh . .”, sahut
beberapa warga.
Atas
perintah Kyai Abdulah, pak Cepi dan kedua anaknya sengaja dibaringkan satu
ranjang di kamar Inah yang terletak di lantai satu bersebelahan dengan ruang
dapur. Sementara warga yang ada berbagi tugas untuk meronda sampai pagi di
rumah pak Cepi, dan tidak ada satu orangpun yang diizinkan meninggalkan rumah
pak Cepi sebelum matahari terbit.
“Kenapa harus ditidurkan seranjang di
kamar Inah pak Kyai ?, kan kamar pak Cepi dan anak – anaknya dilantai dua ?”,
ucap pak RT, keheranan.
Sebelum memberikan jawaban, sejenak mata Kyai
Abdulah seolah menyapu semua ruangan yang ada dengan tatapan sorot mata yang
tidak seperti biasanya, sorot mata yang tajam, disertai gerakan tangan kanan
sambil menggenggam tasbih seperti sedang mendeteksi aura yang ada di seluruh
ruangan. Kemudian Kyai Abdulah, berjalan perlahan menuju arah pintu depan.
Sesampainya pak Kyai di halaman teras pintu depan, nampak pak Kyai melakukan
gerakan – gerakan aneh dengan memutarkan kedua belah tangannya keberbagai
penjuru mata angin.
Setelah
selesai, Kyai Abdulah mencoba menenangkan warga, dan berucap bahwa malam ini
untuk sementara aman dari gangguan mahluk halus.“Sengaja pak Cepi dan kedua anaknya ditidurkan di kamar Inah, karena
saya lihat aura kamar Inah bagus. Inah nggak pernah meninggalkan sholat lima
waktu dan mengaji. Inah kalau sholat dan ngaji di kamarnya, betul gak Inah
?Makanya, mahluk halus sulit untuk masuk ke kamar Inah”, ungkap pak Kyai
dengan penuh wibawa.
“Be .be . . beetuuull pak Kyai. Saya
memang kalau sholat atau ngaji, yaa . . , di kamar Inah sendiri. Abis di rumah
ini gak ada tempat khusus untuk sholat sih. Mau sholat ke mushola, jaraknya
jauh dari rumah ini”, demikian penjelasan mengiyakan
ucapan Kyai Abdulah.@bersambung
1 komentar:
Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau
Posting Komentar