Selasa, 09 April 2013

Dendam Korban Pesugihan (6)


Pertarungan Kyai dengan Bayangan Tanpa Wujud
Kyai Abdulah menatap ke arah Pak Cepi tidak seperti biasanya. Sorot mata yang tajam seolah mengeluarkan aura magis, dan tak lama kemudian Kyai menjelaskan bahwa dirinya berantem dengan sosok lelaki tinggi besar hitam, bertaring dan berjubah kuning emas serta berbadan kekar, tegap.


 “Suuutt . . , diem semuanya !”, bentak pak Kyai,…..
Dan sejurus kemudian dalam hitungan seperkian detik lompatan pak Kyai sangat menakjubkan orang yang melihatnya. Pak Kyai tiba – tiba secepat kilat sudah berdiri tegap di luar pintu depan. Sambil mengibaskan tasbih yang dipegang di tangan kanannya, pak Kyai-pun terlihat seolah melancarkan jurus – jurus silat buhun alias jurus – jurus silat langka. Mungkin jurus A’lif atau sejenisnya yang dilancarkan oleh pak Kyai. Sekitar kurang lebih 15 menit pak Kyai terus menerus terlihat seperti berantem. Namun entahlah . . , berantem dengan siapa.Karena semua warga yang melihat, tak ada seorangpun yang melihat lawan berantem Kyai Abdulah.

“Mungkin pak Kyai berantem dengan mahluk halus yang tidak terlihat secara kasat mata yah ?”, ujar seorang polisi berpakaian preman kepada penulis. Penulis hanya bisa mengangguk – ngangguk tanpa mengerti apa yang terjadi. Semua melongo menyaksikan pak Kyai bersilat jungkir balik, bahkan sesekali pak Kyai melompat ke kiri ke kanan serta melompat ke dinding.Tapi anehnya pak Kyai sewaktu melompat ke dinding, tubuhnya seolah menempel di dinding. Sungguh tajub bagi yang melihatnya.
     “wiiiihh . . . , hebat euyyyy. Pak Kyai seperti bintang Film Jet Lie nih . . .”, komentar Bonge seraya berdecak kagum.
     Usai pertarungan pak Kyai dengan sosok mahluk halus, terlihat pak Kyai terengah – engah kecapaian. Buru – buru semua warga menghampirinya dan memapah pak Kyai untuk di bawa masuk ke ruangan.
     “Alhamdulilah, untungya ada yang bantu saya, hah.. hah...hah . ., ” kata Kyai Abdullah dengan nafas tersengal-sengal dan berucap syukur. Kontan saja ucapan pak Kyai semakin membuat heran dan menyisakan tanya bagi warga.
     “Siapa yang bantu pak Kyai ?”, tanya salah satu polisi yang berpakaian preman.
     “sudahlah . . , ‘Dia’ sudah kabur kok”, ujar pak Kyai singkat. Tentu saja jawaban Kyai Abdulah sekali lagi membuat heran dan penasaran semua warga yang ada di ruangan.
     “Untuk sementara waktu, paling tidak malam ini semua lampu di rumah ini jangan ada yang di matikan.Nyalakan semua, baik yang di dalam ruangan maupun yang diluar rumah ini. Dan untuk semua warga yang saat ini hadir di ruangan, saya mohon jangan ada yang pulang. Bagaimana bersedia ?”, ucapan pak Kyai tentu saja merupakan kejutan bagi semuanya termasuk merupakan kejutan untuk pak Cepi sebagai tuan rumah.
     “Iiiya pak Kyai, Silahkan. Silahkan. Saya senang kok. Silahkan andaikan ada warga yang mau tidur di rumah ini untuk menemani saya dan keluarga, justru saya lebih senang kok.  Oh ya . . , kalau boleh tahu tadi  itu ada apa ya pak Kyai ?”, cetus pak Cepi seolah mewakili apa yang ingin dipertanyakan oleh seluruh warga.
     Sebelum menjawab pertanyaan pak Cepi, terlihat sorot mata Kyai Abdulah menatap ke arah pak Cepi tidak seperti biasanya. Sorot mata yang tajam seolah mengeluarkan aura magis, dan tak lama kemudian pak Kyai menjelaskan bahwa dirinya berantem dengan sosok lelaki tinggi besar hitam, bertaring dan berjubah kuning emas serta berbadan kekar, tegap.
     “Mahluk dari dunia lain yang sangat ganas. Adapun maksud dan tujuannya tak lain mau jemput pak Cepi”, demikian jelas Kyai Abdulah singkat. Kontan ucapan pak Kyai membuat semua yang hadir terperangah kaget serta terlihat guratan di setiap wajah warga menyiratkan ketakutan yang teramat sangat luar biasa. Pak Cepi yang mendengar penjelasan seperti itupun, mendadak menangis ketakutan seraya memegangi tangan pak Kyai memohon agar menolong dirinya dan keluarganya dari ancaman mahluk bertaring itu. Bahkan saking ketakutannya, pak Cepi dan dua anak perempuannya yang bernama Liza dan Mezia jatuh pingsan. Serempak sontak semua warga dibuat kalang kabut dan panik lantaran pak Cepi dan dua anaknya pingsan.
     “Pingsan kok kompak sih ? . he .he . . ”celoteh Jahul iseng, yang tentu saja dibentak oleh yang lainnya, “huuuss kamu ngomong sembarangan ajah, diem luuhh . .”, sahut beberapa warga.
     Atas perintah Kyai Abdulah, pak Cepi dan kedua anaknya sengaja dibaringkan satu ranjang di kamar Inah yang terletak di lantai satu bersebelahan dengan ruang dapur. Sementara warga yang ada berbagi tugas untuk meronda sampai pagi di rumah pak Cepi, dan tidak ada satu orangpun yang diizinkan meninggalkan rumah pak Cepi sebelum matahari terbit.
     “Kenapa harus ditidurkan seranjang di kamar Inah pak Kyai ?, kan kamar pak Cepi dan anak – anaknya dilantai dua ?”, ucap pak RT, keheranan.
Sebelum memberikan jawaban, sejenak mata Kyai Abdulah seolah menyapu semua ruangan yang ada dengan tatapan sorot mata yang tidak seperti biasanya, sorot mata yang tajam, disertai gerakan tangan kanan sambil menggenggam tasbih seperti sedang mendeteksi aura yang ada di seluruh ruangan. Kemudian Kyai Abdulah, berjalan perlahan menuju arah pintu depan. Sesampainya pak Kyai di halaman teras pintu depan, nampak pak Kyai melakukan gerakan – gerakan aneh dengan memutarkan kedua belah tangannya keberbagai penjuru mata angin.
     Setelah selesai, Kyai Abdulah mencoba menenangkan warga, dan berucap bahwa malam ini untuk sementara aman dari gangguan mahluk halus.“Sengaja pak Cepi dan kedua anaknya ditidurkan di kamar Inah, karena saya lihat aura kamar Inah bagus. Inah nggak pernah meninggalkan sholat lima waktu dan mengaji. Inah kalau sholat dan ngaji di kamarnya, betul gak Inah ?Makanya, mahluk halus sulit untuk masuk ke kamar Inah”, ungkap pak Kyai dengan penuh wibawa.
     “Be .be . . beetuuull pak Kyai. Saya memang kalau sholat atau ngaji, yaa . . , di kamar Inah sendiri. Abis di rumah ini gak ada tempat khusus untuk sholat sih. Mau sholat ke mushola, jaraknya jauh dari rumah ini”, demikian penjelasan mengiyakan ucapan Kyai Abdulah.@bersambung

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau