Jumat, 26 April 2013

Malam Purnama Jumat Legi Da’I Muda Uje Jefri Al Buchori Berpulang



Jurnalis Independen: Jumat Legi, saat malam purnama 26 April 2013, bertepatan dengan tanggal 15Jumadil Akhir 1946, telah berpulang ke rahmatullah seorang da’i muda Ustad Jeffri Rahmat Al Buchori akibat kecelakaan tunggal.


Keluarga Ustad Jeffri Al Buchori yang diwakili adik kandungnya Fajar Sidik mengharapkan jemaah Ustad Uje menyolatkan ghoib untuk almarhum.

Jenasah Ustadz Jefri dimakamkan usai sholat Jumat di Pemakaman Karet Bivak, Pejopongan di lingkungan makam keluarga.

“Nanti jenasah akan dibawa ke Masjid Istiqal untuk disholat jenazah kemudian dimakamkan,” tutur Fajar di kediaman almarhum di perum bukit emas, Jalan Narmada III, Rempoa, Bintaro, Jumat (26/4/2013).

Dipilihnya sholat jenazah di masjid terbesar di Asia Tenggara ini karena dekat dengan tempat kelahiran, sementara tempat pemakaman di Karet karena keluarga ini memiliki makam keluarga disana.

“Almarhum sempat berpesan saat umroh entar kalau meninggal ingin (dimakamkan) dengan ayah,” tuturnya.

Lantunan tahlil dan takbir mengiringi jenazah almarhum ustad Jefry Al-Bukhori yang dibawa menuju ke Masjid Istiqlal untuk selanjutnya disholatkan ba’da Sholat Jumat itu.

Isak tangis warga, sahabat dan juga keluarga melepas ustad muda yang sangat populer di kalangan ibu-ibu dan anak muda itu.

Sosok Uje panggilan akrabnya ternyata begitu dicintai oleh jamaahnya, terbukti dari hadirnya ribuan orang yang datang melayat ke rumah duka, bahkan hingga menyebabkan kemacetan di jalan menuju kediaman almarhum.

Pada saat mengusung jenazah bahkan ratusan orang berebut untuk mengusung keranda atau sekedar menyentuh keranda yang membawa jenazah sang dai muda.
 
Jenazah Ustad Jeffry Al Buchori akhirnya tiba pukul 10.45 WIB di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat.

Ribuan orang telah menantikannya. Mereka membaca tahlil secara serempak.

Jenazah ustad yang akrab disapa Uje itu, langsung diturunkan dari mobil jenazah tatkala memasuki pintu gerbang dekat area parkir.

Keranda jenazah Uje  kemudian dibopong belasan orang. Gema tahlil terus bergaung menuju Masjid Istiqlal dari pintu As-salam. Masyarakat dan wartawan pun menyorotkan kameranya untuk mengabadikan peristiwa tersebut.

Pipik Dian Irawati Popon, istri almarhum tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Air matanya meleleh. Ia menangis sembari melihat iringan keranda jenazah suaminya. Sanak keluarganya terus menamani di sampingnya.

UJ Sempat Meminta Maaf Kepada Rekan Rekannya Karena Telah Banyak Lakukan Dosa. Hal itu Jefri lakukan tiga atau empat hari lalu. Ustadz Jeffry atau Uje mengirimkan broadcast BlackBerry Messenger (BBM) ke rekan-rekan dekatnya. Isinya bahwa dirinya tidak akan menggunakan BB-nya lagi.

“Sempat temen mencandai. Emang mau kemana lu, mau istirahat apa,” tutur Rico Ceper yang mengenal almarhum sejak tahun 1991 di rumah duka, Jumat pagi saat melayat karibnya itu.

Rico mengaku tidak tahu apakah ini firasat atau bukan. “Apakah mungkin ini jawabannya, saya enggak tahu,” katanya.

Almarhum juga sempat mengirim broadcast  ke rekan-rekan lainnya meminta maaf karena telah melakukan banyak perbuatan dosa.

Sementara itu, sahabat ustad Jefry atau Uje, ustad Mahdy Alatas mengatakan, sebelum meninggal Uje diketahui sedang melakukan kegiatan bersama rekan-rekannya dikomunitas motor gede.

Pada saat melakukan kegiatan tersebut, Uje sempat menyampaikan pesan terakhir kepada para sahabatnya yang sedang mengikuti kegiatan tersebut.

“Beliau sempat bilang kepada para sahabatnya bahwa hari ini adalah hari terakhir beliau menggunakan BlackBerry sebagai alat untuk berdakwah,” kenang ustad Mahdy.

Menurutnya, para sahabat tidak mengetahui sacara pasti mengapa Uje mengatakan hal tersebut. Namun dia mengenali Uje sebagai sosok yang bersahaja dan selalu berdakwah secara baik.

“Berdakwah itu biasa dilakukan beliau lewat apapun,” tandasnya.

Ustad Jeffry  meninggal dunia hanya berselang beberapa hari setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-40.

“Biasanya almarhum merayakan bersama dengan teman-teman atau ustad lainnya,” tutur Fajar di kediaman almarhum di perum bukit emas, Jalan Narmada III, Rempoa, Bintaro, ditemui saat melayat almarhum.

Namun di usia 40 tahun, almarhum hanya ingin merayakan khusus dengan keluarga. “Mungkin ini menjadi pertanda akan meninggalkan kita,” katanya.

Ustadz yang memiliki banyak jemaah dari kalangan pemuda tersebut lahir pada 12 April 1970. Sehari setelah acara ultahnya Uje berkicau dalam twitternya dengan tulisan: “Pada akhirnya.. Semua akan menemukan yg namanya titik jenuh.. Dan pada saat itu.. Kembali adalah yg terbaik.. Kembali pada siapa..??? Kpd “DIA” pastinya.. Bismi_KA Allohumma ahya wa amuut..”@Zoe

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau