Jurnalis Independen: Perubahan politik di Indonesia
pasca pemerintahan Soekarno telah membawa dampak yang luas. Di mana bukan hanya
pergantian kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto, tetapi juga beralihnya patron
politik ideologi-politik Indonesia berubah. Poros ideologi- politik Indonesia
ikut berubah. Dari Blok Timur (Komunisme) ke Blok Barat Kapitalisme).
Perubahan politik di Indonesia
dari Orde Lama ke Orde Baru itu, ikut berubahnya karakter bangsa Indonesia dari
bangsa yang mandiri menjadi bangsa yang sangat bergantung kepada imperialisme
Barat. Di mana masuknya kapitalisme ke Indonesia, ikut masuknya kepentingan
para kapitalis yang menguasai sumber daya alam Indonesia.
The Time Life mensponsori
konferensi istimewa di Jenewa, Swiss, yang dalam waktu tiga hari membahas
strategi pengambil alihan Indonesia.
Prosesi masuknya jaringan
imperialisme dan kolonialisme itu terjadi di Swiss, Nopember 1967. Jenderal
Soeharto mengirim satu tim ekonomi dipimpin Sultan Hamengku Buwono IX dan Adam
Malik. Tim ini kelak disebagi sebagai “Mafia Berkeley”, menemui para CEO
korporasi multinasional yang dipimpin David Rockefeller.
Dalam pertemuan itu antara
delegasi Indonesia dengan David Rockeffeler itu, mensepakati untuk
mengkapling-kapling Indonesia.
Brad Sampson, peraih Phd di
Universitas Northwestern University AS mekakukan penelitian tentang Indonesia
di masa Orde Baru, dan pengamat terkenal tentang Indonesia Prof. Jeffry
Winters, yang diangkat sebagai promotornya Indonesianis John Pllger, menulis
dalam sebuah buku dan mengutip hasilnya, “Dalam bulan Nopember 1967, menyusul
tertangkapnya ‘hadiah besar’ (istilah pemerintah AS untuk Indonesia setelah
Presiden Soekarno jatuh dan digantikan oleh Jenderal Soeharto), maka hasil
tangkapannya itu dikapling-kapling”.
Freeport mendapatkan gunung emas
Papua, pengusaha Yahudi yang duduk sebagai komisaris adalah mantan Menlu AS
Henry Kissinger, dan sebuah konsorsium perusahaan Eropa mendapatkan nikel di
Papua Barat, raksas Alcoa mendapatkan bauksit Indonesia. Sekelompok perusahaan
Amerika, Jepang, dan Perancis mendapatkan hutan-hutan torpis Indonesia.
Sekarang sudah masuk perusahaan
multinasional seperti Exxon, British Petroleum (BP), Caltex, dan Total,
perusahaan minyak raksasa itu menguasai ladang-ladang minyak di Indonesia.
Sejak Soeharto berkuasa tahun
1967, dibentuklah lembaga konsorsium IGGI (Inter Governmental Group on
Indonesia), yang anggotanya Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Italia, Jerman,
Australia, Perancis, Belanda, Belgia, Jepang, dan Kanada. IGGI didirikan di
Belanda, dan ketuanya dari Belanda. Sedangkan lembaga keuangan multinasioanl
menjadi anggota forum, seperti IMF, IBRD, ADB, UNDP, dan dengan OECD sebagai
peninjau.
Pertemuan pertama IGGI
berlangsung di Amsterdam, Februari l967, guna membantu Indonesia. Pertemuan itu
dihadiri 14 anggota, dan diprakarsai Amerika Serikat, sejak itu pengaruh Yahudi
atas Indonesia sangat kuat.
Di era Reformasi (demokrasi),
seorang pengusaha dan philantropis Yahudi terkemuka, bertemu dengan Presiden
SBY di Bali. Sebelumnya, pernah pula
George Soros bertemu dengan Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres.
George Soros, pengusaha yang
menggunakan “The Open Society Institute”, gerakannya melalui lembaga ini ingin
menancapkan pengaruhnya seluruh dunia. Obsesinay membangun masyarakat baru
dunia, yang humanis dan toleran, tidak ada lagi sekat agama, ras dan bangsa.
Inilah misi George Soros, lahirnya menisbikan semua kekuatan dunia, melebur
menjadi satu kekuatan humanis internasional, seperti yang dikumandang oleh
Warren Buffet dan Bill Gate, yang mendermakan kekayaan untuk gerakan ini.
Soros mempunyai pengaruh yang
luas. Tokoh Yahudi ini memiliki usaha dibidang finansial, dan sekaligus
bergerak dibidang philantropis telah terlibat dalam perubahan politik di
berbagai negara. Soros menggunakan usahanya dibidang finansiil yang dimilikinya
itu, pernah mengobrak-abrik negara-negara ASEAN, yang mengakibatkan terjadinya
krisis politik dan ekonomi, dan efek dominonya yaitu jatuhnya rejim-rejim di
kawasan ini berguguran, termasuk di Indonesia.
Soros terlibat perubahan politik
di negara-negara Eropa Timur, yang komunis, dan secara simultan rejim
negara-negara komunis itu berguguran. Kemudian, munculnya rezim baru di Eropa
Timur, yang lebih pro-Barat, dan menggunakan ciri demokrasi, tak terlepas dari
pengaruh Soros.
Tokoh finansial Yahudi ini, ikut
melakukan rekayasa perubahan politik di Soviet, yang kemudian muncul rejim
baru, yang tidak lagi menggunakan komunisme sebagai ideologi, dan arah
ekonominya lebih kepada sistem kapitalis, yang pro-pasar.
Tokoh Yahudi ini di setiap negara
menanamkan orang-orangnya dengan menggunakan kedok gerakan yang bersifat
philantropis, dan selalu mengusung tentang demokrasi, pluralisme, dan ‘civil
society’ (masyarakat sipil). Melalui gerakan-gerakan yang dilakukan oleh para
agentnya yang bertebaran di seluruh dunia, Soros meng’create’ (menggagas)
perubahan, yang pasti disesuaikan dengan kepentingan ideologinya.
Tentu, semua tujuannya, ingin
setiap negara yang menjadi target (sasaran)nya itu, kemudian menjadi sekutunya,
dan sekaligus mengikuti langkah-langkah strategis yang akan mengeleminir setiap
kemungkinan peluang munculnya tantangan baru yang akan mengancam kepentingan
kaum Yahudi.
Betapapun, Indonesia mempunyai
posisi yang sangat strategis secara geopolitik, kekayaan alam yang melimpah,
dan yang lebih penting lagi, bagaimana membawa Indonesia yang mayoritas
penduduknya yang berjumlah 240 juta dan 90 persen muslim ke dalam lingkungan
politik stretagis, yang tidak memusuhi Israel.
Langkah-langkah yang akan
ditempuh Soros melalui lobi, dan kerjasama dan bantuan, termasuk memasukkan
modalnya di berbagai sektor di Indonesia. Inilah cara-cara yang akan digunakan
Soros untuk menekuk Indonesia, dan kemudian masuk ke dalam lingkaran utama
Israel.
2 tahun yang lalu , sebuah
perusahaan yang sebenarnya adalah perusahaan Israel yaitu Amdocs, berhasil
memenangkan tender dengan anak perusahaan Telkom yaitu Telkomsel, berkenaan
dengan sistem billing. Dengan Amdocs memiliki data-data yang ada itu, maka
dengan akan sangat mudah Israel akan menggunakannya untuk penetrasi sistem
politik, ekonomi, dan pertahanan keamanan Indonesia.
Tetapi, tak kalah penting lagi, melalui gerakan yang
dilakukan tangan-tangan Soros yang ada di Indonesia, yang terus-menerus
mengkampanyekan ‘Civil Society”, perlahah-lahan mengubah kelompok-kelompok
utama Islam, dan menjadi penganut sekulerisme, kemudian menjadi bagian dari gerakan mereka.@JI
1 komentar:
Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau
Posting Komentar