Jurnalis Independen: “Alangkah cepatnya jam demi jam
dalam satu hari; alangkah cepatnya hari demi hari dalam satu bulan; alangkah
cepatnya bulan demi bulan dalam satu tahun; alangkah cepatnya tahun demi tahun
dalam umur manusia,” ujar Ali bin Abi Thalib.
Umur adalah jumlah pergantian
tahun yang kita alami. Kita menghitung umur dari jumlah pergantian tahun yang
kita lewati. Karena itu, pergantian tahun sepatutnya menjadi tonggak-tonggak
utama buat merenungkan umur.
Nabi Muhammad SAW mengambarkan
kualitas umur dengan sangat indah: “Pada hari kiamat dibukakan kepada manusia
pada setiap hari dari umurnya dua puluh empat lemari (khazanah), jumlah lemari
ini, sebanyak bilangan jam sehari semalam. Ada khazanah yang dipenuhi dengan
cahaya dan kebahagiaan sehingga ketika menyaksikannya orang merasa senang dan
bahagia.
Sekiranya khazanah itu
diperlihatkan kepada ahli neraka, mereka tidak akan merasakan pedihnya siksa
neraka. Itulah saat-saat ketika ia menaati perintah Tuhannya. Kemudian
dibukakan baginya khazanah yang lain. Ia melihat khazanah itu gelap gulita,
baunya menyengat dan mengerikan. Orang yang menyaksikannya merasa ngeri dan
takut. Sekiranya khazanah itu dibagikan kepada ahli surga, hilanglah segala
kenikmatan surga itu. Itulah saat-saat ketika orang membangkang kepada perintah
Tuhannya.
Kemudian dibukakan kepadanya
khazanah yang lain. Ia melihatnya kosong. Tidak ada yang membuatnya gembira dan
tidak ada yang mebuatnya berduka cita. Itulah saat-saat ketika ia tidur dan
sibuk dengan urusan dunia yang mubah. Ketika ia melihatnya, hatinya dipenuhi
kekesalan dan kekecewaan. Ia telah kehilangan waktunya yang dapat diisi dengan
kebajikan yang tidak terperikan. Inilah yang disebut dalam Al-Qur’an: Itulah
hari penyesalan. (Mizan al-Hikmah, 6:540).
Jadi, jam demi jam yang kita
lewati adalah lemari-lemari yang lewat di depan kita. Terserah kepada kita
untuk mengisi lemari itu dengan amal saleh atau kemaksiatan, atau kita
membiarkannya lewat begitu saja. Dengan begitu, umur adalah “assets” sekaligus
“liabilities”.
Anda bisa beruntung dan
celaka dengan umur panjang Anda;
bergantung kepada kualitasnya. Umur, ditentukan oleh mutunya, bukan panjangnya.
Nabi SAW menyimpulkannya dalam
dua kalimat yang indah, “Manusia yang paling baik ialah yang panjang umurnya
dan baik amalnya. Manusia yang paling buruk ialah yang panjang umurnya dan
buruk amalnya.”
Umur akan dihisab. Tuhan bukan
saja akan memperlihakan kualitas umur. Dia juga akan memeriksa dengan teliti
penggunaan umur itu. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak akan
bergeser telapak kaki manusia
pada hari kiamat sebelum ia ditanya tentang empat hal: dari umur, pada apa ia
menghabiskannya; dari kemudaannya, untuk apa ia mempergunakannya; dari
hartanya, dari mana ia memperolehnya dan kemana ia membelanjakannya; dari
ilmunya, untuk apa ia memanfaatkannya.”
Pada riwayat yang lain, Nabi
Muhammad SAW memanggil manusia sebagai anak-anak umurnya. Putera empat puluh
abna al-arbai’in, menunjukkan manusia yang berumur empat puluh tahun.
Rasulullah SAW bersabda: “Putera-puteri empat puluh tahun adalah tanaman yang
sudah siap dituai; putera-puteri lima puluh, apa yang sudah kalian hasilkan
dahulu atau belakangan; putera-puteri enam puluh, marilah menghadapi hisab,
tidak ada lagi helah bagi kamu; putera-puteri tujuh puluh, persiapkan dirimu
menghadapi kematian.” (Mizan al-Hikmah, 6:545).
Walhasil, sebelum hari kiamat,
Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk memeriksa umurnya setiap kali
menyadari umurnya bertambah, setiap pergantian tahun. Ada tonggak-tonggak umur
yang sangat penting. Tonggak pertama adalah umur empat puluh tahun. Al-Qur’an
menggambarkan perilaku orang mulia ketika sampai pada usia empat puluh tahun:
“…sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia
berdoa: Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah
Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat
amal saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan memberikan
kebaikan kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri (QS. Al-Ahqaaf,
46:15). Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik
yang mereka kerjakan dan kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama
penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada
mereka.” (QS. Al-Ahqaaf, 46:16).
Berkenaan dengan orang-orang yang
berumur empat puluh tahun, Nabi SAW bersabda: “Bila
seseorang telah mencapai umur
empat puluh tahun, lalu kebaikannya tidak mengatasi kejelekannya, setan mencium
di antara kedua matanya dan berkata: ‘Inilah manusia yang tidak beruntung.’”
Dalam riwayat lain, Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa yang umurnya sudah melebihi
empat puluh tahun, sedangkan kebaikannya tidak lebih banyak dari kejelekannya,
hendaklah ia mempersiapkan keberangkatannya ke neraka.” (Mizan al-Hikmah,
6:544).
Umur bisa Ditambah. Menurut
beberapa hadis, umur bisa ditambah dan juga bisa dikurangi. Ada beberapa
kebajikan yang dapat memperpanjang umur, seperti juga ada beberapa kemaksiatan
yang memperpendek umur. Di antara perbuatan yang memperpanjang umur adalah
silaturrahmi, menyambungkan kekeluargaan: “Barangsiapa yang ingin diluaskan
rezekinya dan dipanjangkan usianya, hendaknya ia menyambungkan kekeluargaan” (Hadis
Muttafaqun ‘Alaih). Yang termasuk menyambungkan kekeluargaan ialah menjaga
persaudaraan, berbuat baik kepada sahabat dan karib kerabat, memaafkan orang
yang menyakiti hati kita, menjenguk dan saling mengunjungi untuk mempererat
kasih sayang, bahkan bergaul dengan baik untuk memelihara kasih sayang di
antara anggota-anggota keluarga. Berikut ini adalah hadis-hadis yang berkenaan
dengan hal itu: “Jika engkau ingin Allah menambahkan umurmu, berbuat baiklah
pada kedua orangtuamu. Orang yang berbuat baik pada istri dan anak-anaknya akan
dipanjangkan usianya.” (Mizan al-Hikmah, 6:546).
Berdasarkan kaidah mafhum
mukhalafah, implikasi sebaliknya, kita dapat menyimpulkan bahwa memutuskan
silaturrahmi memperpendek usia. Termasuk memutuskan silaturrahmi adalah menelantarkan
keluarga, bertengkar dengan orang lain, lebih-lebih dengan sesama Muslim,
menyimpan kebencian dan dendam, dan berlaku kasar kepada sesama manusia. Tanpa
tunjangan hadis sekalipun, kita mengetahui bahwa penyebab stress yang paling
besar pada masyarakat modern ialah hilangnya keakraban di antara sesama
manusia, atau kegagalan menciptakan hubungan personal yang hangat. Dari stress
bersumber berbagai penyakit. Stress berlarut-larut mengantarkan orang lebih
cepat kepada kematian.
Sebaliknya, terbukti juga bahwa
orang yang akrab dengan keluarganya, keluarga yang bahagia,
mereka lebih sehat dan lebih
tahan terhadap penyakit. Berbagai penelitian membuktikan bahwa ada hubungan
yang sangat erat antara “marifal success” (keberhasilan perkawinan) dengan
kesehatan fisik dan psikologis. Hadis mendahului penelitian ini dengan
menyebutkan: Man hasuna birruhu bi ahli baitih, zida fi umrihi (Siapa yang baik
kebajikannya pada keluarganya, akan ditambah umurnya).
Bila kehangatan kekeluarga ini
diperluas pada lingkup yang lebih besar, terjadilah lingkungan masyarakat yang
sehat. Maka akan berkuranglah biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk
kesehatan, dan akan menurun tingkat perceraian, kenakalan remaja, konflik SARA
dan kejahatan-kejahatan lainnya. Silaturrahmi bukan saja memperpanjang umur
individu, ia juga melestarikan “umur” masyarakat.
Betulkah umur bisa ditambah?
Allah berfirman: “…Dia menambah dalam penciptaan apa yang dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya Allah berkuasa untuk melakukan sesuatu” (QS. Faathir, 35:1).
Adakah ketentuan yang mengatur pertambahan umur? Al-Qur’an menyatakan: Tidaklah
seorang perempuan hamil dan tidaklah dia melahirkan kecuali dengan pengetahuan
Dia. Tidaklah dipanjangkan umur dan tidaklah umur dikurangi, kecuali semuanya
ada dalam kitab. Sesungguhnya yang demikian itu mudah sekali bagi Allah. (QS.
Faathir, 35:11). [JR]
1 komentar:
Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau
Posting Komentar