Kamis, 18 April 2013

CCTV: Ada Pria Kulit Putih Yang Mencurigakan


Jurnalis Independen: Aparat di Amerika Serikat membidik seorang pria kulit putih yang terlihat mencurigakan dalam CCTV di dekat ledakan bom maraton Boston. Meski video itu belum dirilis, sejumlah media ada yang berspekulasi soal sosok pria tersebut.


CNN bahkan memiliki gambar detik demi detik pergerakan pria berbaju hitam dan berkulit putih itu. Dia berlari melawan arus massa yang panik sesaat setelah ledakan.

Di foto pertama, pria itu lari dengan keadaan compang-camping. Pakaiannya rusak karena hempasan bom. Foto kedua dan seterusnya menggambarkan jalurnya untuk melarikan diri dari kerumunan.

Menurut sumber dari penyidik federal, seperti dilansir CBS News, Kamis (18/4/2013), para penyidik tengah dalam proses mengidentifikasi pria muda tersebut. Pria tersebut tertangkap kamera CCTV, membawa sebuah tas ransel dan berbicara melalui telepon genggam.

Kamera CCTV tersebut didapatkan dari pusat perbelanjaan Lord and Taylor, yang ada di area Boyslton Street. Rekaman CCTV tersebut dianggap yang paling jelas menunjukkan gerak-gerik si pria sebelum ledakan.

Menurut sumber tersebut, pria ini mengenakan jaket hitam, baju lengan panjang berwarna abu-abu dan memakai topi bisbol berwarna putih yang dipakai terbalik. Ciri-ciri lainnya, pria ini berperawakan sedang dengan tinggi badan 6 kaki atau sekitar 6 kaki 2 inch, setara 180-185 cm.

Para penyidik, menurut sumber tersebut, meyakini pria tersebut seorang diri saat meletakkan tas ranselnya di tanah. Kemudian, terdengarlah ledakan pertama yang terjadi di dekat dari garis finish. Beberapa detik kemudian, terjadilah ledakan kedua di dekat posisi terakhir berdirinya pria misterius tersebut.

Sebelumnya diberitakan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) merilis foto sisa-sisa bom panci yang meledak dalam event Boston Marathon di negara bagian Massachusetts, AS. Terlihat potongan logam yang memang berbentuk seperti panci dan juga sobekan kain berwarna hitam, yang diduga sebagai tas yang menjadi tempat bom tersebut.

Dalam konferensi pers, seperti dilansir CBS News, Rabu (17/4/2013), agen khusus FBI, Richard Deslauriers menjelaskan bahwa panci tersebut menjadi tempat bahan peledak yang dirakit oleh pelaku. Panci masak semacam itu, menurut Deslauriers, mampu menambah daya ledak bom yang diketahui berukuran kecil tersebut.

Untuk menambah efek melukai bagi orang-orang yang terkena ledakan bom, ditambahkan sejumlah benda tajam seperti paku, gotri dan potongan logam tajam lainnya. Benda-benda tersebut mampu menembus dan mengoyak daging manusia jika dilontarkan dengan tekanan yang besar. Kemudian sebagai pemicu ledakan, pelaku menggunakan bubuk mesiu.

Bahan peledak semacam ini, menurut Deslauries, sangat populer di kalangan para teroris dan sering digunakan dalam aksi mereka. Bahkan Al-Qaeda merilis khusus soal cara merakit bom semacam ini dalam majalah online, Jihadi. Sejumlah bom serupa pernah digunakan dalam serangan bom di sebuah kereta di Mumbai, India, pada tahun 2006 lalu.

Lebih lanjut, Deslauriers menjelaskan, kedua bom yang meledak di area Boylston Street pada Senin (15/4) sore waktu setempat, memang ditempatkan di dalam tas ransel biasa sehingga tidak memicu kecurigaan. Kemudian melihat dari dampak yang ditimbulkan, muncul dugaan bahwa salah satu bom diletakkan di dalam tong sampah dan sebuah bom lainnya diletakkan begitu saja di trotoar.

Namun FBI belum mengetahui bagaimana caranya bom tersebut diledakkan, apakah dengan remote control atau dengan timer. Meski salah seorang sumber dari FBI yang enggan disebut namanya, menuturkan kepada CBS News, adanya temuan pecahan papan sirkuit elektronik yang mengindikasikan bom tersebut dikendalikan dengan timer.

Dalam insiden yang terjadi Senin (15/4) sore waktu setempat, ada dua bom yang meledak di dekat garis finish dan di lintasan maraton Boston yang berada di sepanjang Boylston Street. Ledakan tersebut menewaskan 3 orang yang semuanya telah berhasil diidentifikasi.

Ketiga korban tewas diketahui bernama Martin Richard, bocah laki-laki berumur 8 tahun, kemudian Krystle Campbell, wanita berusia 29 tahun yang berprofesi sebagai pelayan restoran, serta seorang mahasiswi Boston University yang berasal dari China, yang disebut-sebut bernama Lingzi Lu.

Sementara, sebanyak 170 orang lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di sejumlah rumah sakit di Boston. Sedikitnya 17 orang di antaranya saat ini dalam kondisi kritis. Dua WNI yang ikut lomba lari dipastikan selamat.

Belum ada tersangka yang ditangkap maupun pihak-pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Pelaku di balik ledakan ini masih dalam penyelidikan.@

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau