Senin, 11 Januari 2016

Yahudi Kembali Ciptakan Agama Baru, "Gafatar Komunitas Millah Ibrahim"

Assalammualaikum........
Mungkin tidak banyak dari kita yang mengenal Komunitas ini,Insya Allah saya akan membahas tentang ajaran sesat ini....


GAFATAR(Gerakan Fajar Nusantara)dideklarasikan pada tanggal 21 Januari 2011,yang diketuai oleh Mahful M Tumanurung,kalo kita perhatikan dengan seksama tentang Namanya,namanya Gerakan Fajar Nusantar,tapi koq sesat ya???
Nih saya akan Jelaskan,GAFATAR Adalah Suatu Komunitas pengganti KOMAR(Komunitas Millah Abraham),yang sudah lama dibubarkan karena sesat oleh MUI Depok beberapa Tahun yang Lalu,sebelum GAFATAR Ketahuan oleh VOA ISLAM,Saya sudah mengetahuinya terlebih dahulu,Karena saya adalah Mantan Pengikut GAFATAR DPP wilayah Provinsi Jawa Barat,waktu itu saya menjabat sebagai Sekretaris
DPL 1 Wilayah Sumedang,padahala Rumah saya ada di Bandung.....
Saya akan menceritakan waktu pertama saya gabung di Ormas Sesat Tersebut....

Kejadiannya sudah lama,saya gak inget kapan saya gabung,tetapi waktu pertama saya diajak itu pada Bulan Ramadhan tahun 2011 yang lalu,disana saya mendapatkan Ilmu tentang Islam,doktrin mereka adalah Bahwa Islam adalah DIEN,Bukan Agama,terus saya juga diajarkan tentang 7 Sisitem mereka,saya udah Lupa sistem-sistemnya apa aja,maklum saya udah lama keluar karena ada yang berbeda dari ajaran Islam yang dipeluk kita-kita ini,setelah beberapa Jam kita membahas tujuan Mereka,terus waktunya istirahat,nah keganjilan mereka dimulai dari sisni,mereka Tidak Melakukan Shaum Ramadhan,wah,bener-bener sesat nih,karena waktu itu bulan Ramdhan,harusnya mereka Shaumkan???mereka gak Shaum,malah mereka memakan Mie Instan didepan mata saya,mereka Bilang bahwa Shaum itu TIDAK Berguna,mereka bilang bahwa Ibadah-Ibadah Ritual Kita,seperti Shalat,Shaum,Zakat,Ibadah Haji,tau yang lain-lain itu tidak berguna Bila 7 Sistem mereka tersebut belum terlaksanakan di Indonesia,Alhamdulillah,saya Masih Shaum waktu itu,karena saya belum masuk Anggota mereka.....
Kesesatan mereka terus terlihat,dalam pembahasan selanjutnya setelah istirahat tersebut,mereka memaparkan bahwa Mereka Tidak mengakui Hadits sebagai pedoman mereka,alias mereka TIDAK percaya Hadits,ehm,makin menyimpang aja nih.........
terus,mereka Bilang bahwa Nabi Muhammad SAW/Rasulullah SAW Adalah ketrunan Fir'aun,terus,mereka tidak memakai Bahasa Arab gitu,kaya Assalammualaikum.wr.wb,mereka ganti dengan Damai Sejahtera,dsb.
woooooow,pernyataan mereka lebih buruk nih.........
Setelah pertemuan tersebut,1 Bulan setelahnyapun,saya Dilantik menjadi anggota mereka,dengan Janji dibawah:
Baca Artikel selengkapnya di:http://www.semuatentangislam.org/…/05/kesesatan-gafatar.html

Dinukil dari: Perkumpulan Umat Islam Dunia(Association of Muslim World)
18 November 2012 ·

Judul  asli:  KESESATAN GAFATAR

Organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) jadi perbincangan publik akhir-akhir ini. Namun, tak banyak yang mengetahui pasti apa sebenarnya Gafatar dan bagaimana sepak terjangnya di Nusantara.

Dalam website Gafatar, tertulis bahwa organisasi berlambang matahari terbit tersebut dibentuk pada 2012 dengan 14 Dewan Pimpinan Daerah (DPD). Namun, di website dpd.gafatar.or.id, organisasi yang diduga diikuti Dokter Cantik Rica tersebut berkembang menjadi 34 DPD dalam satu tahun sepak terjangnya.

Penyebaran Gafatar di Indonesia.

Dalam kegiatan yang dirilis website tersebut, Gafatar tampak lebih mengedepankan gerakan sosial seperti donor darah, pelatihan dan diskusi, bakti sosial seperti kerja bakti membersihkan sungai hingga membuka pusat pengobatan gratis untuk masyarakat.

Pergerakan organisasi yang dalam pembukaannya juga dihadiri budayawan Sujiwo Tedjo tersebut lahir dari perasaan belum merdekanya Bangsa Indonesia, yang menurut mereka masih dijajah oleh neokolonialisme.

Dalam perkembangannya, program kerja yang diusung Gafatar lebih ke arah ketahanan dan kemandirian pangan. Posting-an berupa kegiatan yang berbasis pertanian pun keluar dari website mereka.

Meski belum jelas, hilangnya dokter Rica selama dua minggu membuat publik menduga bahwa dokter cantik tersebut hilang karena direkrut oleh Gafatar. Terlebih Kapolda DIY pun memaparkan bahwa sebelum menikah, Dokter Rica telah terlebih dahulu ikut organisasi tersebut.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Gafatar terkait isu yang berkembang. Dalam website Gafatar pun, rilis terakhir berada di 31 Juli 2015.

Dokter Rica Tri Handayani, warga Lampung yang hilang di Yogyakarta, sudah ditemukan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Polisi menemukan dokter Rica di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, bersama putranya, Zafran Alif Wicaksono.

"Ya, memang benar sudah diketemukan di Pangkalan Bun tadi malam," ujar Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti kepada Liputan6.com, Senin (11/1/2016).

Anny mengatakan saat ditemukan Rica dalam keadaan sehat. Namun begitu, kondisi kejiwaannya masih belum stabil.

"Sehat, tapi masih labil ya. Mungkin nanti, belum bisa diwawancarai," kata dia.

Anny menjelaskan tim Polda DIY tengah membawa dr Rica menuju ke Yogyakarta dari Semarang, Jawa Tengah. Ia memperkirakan akan sampai di Yogyakarta sekitar pukul 15.00 WIB. Rica dibawa bersama dengan 3 orang lainnya dari Boyolali.

"Nanti kita ada rilis sekitar jam 15.00 WIB," kata Anny.

Dokter Rica dilaporkan hilang oleh suaminya, Aditya Akbar Wicaksono, karena nomor teleponnya tidak bisa dihubungi. Sejak 30 Desember 2015, dokter asal Lampung, Rica Tri Handayani, pergi bersama anaknya tanpa sepengetahuan sang suami.

Sebelum pergi, Rica sempat berpamitan kepada kedua orangtuanya untuk berjuang di jalan Allah. Ia juga menitipkan surat pada Aditya yang berisi permohonan maaf karena tidak bisa bertemu langsung. Rica juga menyampaikan telah banyak bencana karena sifat umat Islam yang tidak lagi sesuai akidah.

Polisi menduga perempuan asal Lampung itu sudah merencanakan kepergian ini jauh-jauh hari. Hal itu terlihat dari isi surat yang cukup panjang. Dalam surat itu juga disertai dengan rincian keuangan. Namun, Rica menyatakan kepergiannya tidak terkait ISIS.

Sementara itu, Polda DIY juga sudah menemukan warga yang dilaporkan hilang, bernama Kukuh Pambudi, warga Sleman. Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Hudit Wahyudi menjelaskan Kukuh diduga ikut dalam organisasi dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Nama Kukuh masuk dalam anggota Gafatar yang ditemukan dalam markas Gafatar DIY.

"Kukuh itu juga anggota Gafatar. Kalau yang lain juga terkait, misalnya ayah Kevin itu anggota Gafatar lalu membawa Kevin," kata dia.


Hudit mengatakan semua laporan warga yang hilang terkait Gafatar masih dalam tahap pencarian. Ia tidak bisa menyebutkan proses pencarian yang dilakukan oleh kepolisian.

"Kukuh sudah ketemu sama keluarganya di Jakarta saja. Kalau Rica sedang dalam perjalanan ke Yogyakarta," kata Hudit.**


Mengenal Mahful Muis Tumanurung : Ketua Umum Organisasi Gafatar
Tuesday, Jan 12, 2016 | 404 views
biodatabiografiGafatarketua umum gafatarMahful Muis Tumanurungprofil

Aktualita.co – Nama Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) kembali mencuat karena disebut-sebut sebagai organisasi sesat. Sudah banyak tokoh agama yang menyebutkan kesesatan Gafatar, tetapi organisasi ini menyebutkan bahwa mereka bukanlah organisasi keagamaan.

Mahful Muis Tumanurung

Voa-Islam mengutip pendapat pengamat aliran sesat, ustadz Hartono Ahmad Jaiz bahwa Gafatar merupakan penjelmaan dari  Al Qiyadah Al Islamiyah pimpinan Ahmad Mushoddeq. “ya, yang dulu Ahmad Mushoddeq itu,” ungkapnya pada tahun 2012 lalu.

Sebenarnya pemerintah telah melarang organsasi Gafatar dengan menerbitkan surat Ditjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri RI Nomor 220/3657/D/III/2012 tanggal 20 November 2012. Lalu kemudian organisasi ini berganti nama menjadi Negara Karunia Tuhan Semesta Alam.

Dalam pidato resmi Gafatar mereka tidak pernah mengucapkan salam satu-satunya salam yang mereka gunakan adalah ‘damai sejahtera nusantara’.

Lalu siapakah dibalik organisasi Gafatar? Saat ini Gafatar dipimpin oleh Mahful Muis Tumanurung yang menjabat sebagai Ketua Umum DPP Gafatar yang telah memimpin sejak organisasi ini didirikan pada 14 Agustus 2011 dan dideklarasikan pada Januari 2012 lalu.

Tidak banyak referensi mengenai profil dan latar belakang Mahful Muis Tumanurung. Nama Mahful Muis Tumanurung pada awalnya adalah Mahful Muis yang menggunakan nama baiat Imam Hawary yang terkait dengan Al Qiyadah Al Islamiyah pimpinan Ahmad Mushoddeq dan menjadi Ketua AlQiyadah Islamiyah wilayah Sulawesi Selatan (Makasar). Ia dan pengikutnya pernah ditangkap pada tahun 2007.

Mahful Muis yang kini berusia 39 tahun dan sering menuliskan namanya Mahful Muis, MA pernah menulis buku berjudul Teologi Abraham Membangun Kesatuan Iman, Yahudi, Kristen dan Islam.

Mahful Muis Tumanurung dan Gafatar sangat piawai dalam memanfatkan media dan isu-isu nasional. Salah satunya saat Gafatar bekerjasama dengan Universitas Bina Nusantara mengadakan dialog publik bertema Pancasila: Days of Future Past pada 13 Juni 2014 yang membuatnya duduk sebagai panelis membahas pancasila bersama nama-nama besar seperti Prof. Dr. Franz Magnis Suseno. (berbagai sumber)
------
Dua Keluarga Mojokerto Diduga Gabung Ormas Terlarang Gafatar
Pimpinan dan anggota ormas Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Fajar Nusantara (DPD Gafatar) Aceh (membelakangi kamera) saat diamankan warga dan aparat kepolisian di Masjid Desa Lamgapang Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Rabu (7/1).

Pimpinan dan anggota ormas Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Fajar Nusantara (DPD Gafatar) Aceh (membelakangi kamera) saat diamankan warga dan aparat kepolisian di Masjid Desa Lamgapang Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Rabu (7/1). (Antara/Irwansyah Putra)

Mojokerto, Jawa Timur - Sedikitnya ada dua kepala keluarga (KK) asal Desa Puri, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur sejak November 2014 yang lalu memilih pindah ke Kalimantan. Kepindahan kedua keluarga ini disebut-sebut mengikuti aliran (sekte) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Keluarga pertama beranggotakan enam jiwa terdiri; Muji Utomo (53), Nyonya Bahrul Izzah (53), anak pertama, Hikmatin Rizkiyah (27), anak ketiga Nuzila R Fajriyah (21), menantu Fathul Khoir Ham (37), cucu Azelio Dasha Baswara El Fath usia 3 bulan. Keluarga kedua lima jiwa terdiri dari Supardi (48) beserta istrinya Ny. Siti Uminah (47), dua anak dan adik iparnya, Sunardi yang belum mengurus surat pindah sebagai warga Desa Puri.

“Yang tidak habis dimengerti, Muji Utomo itu berstatus pegawai negeri sipil (PNS) guru Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Jetis, Kabupaten Mojokerto. Dia itu juga menjabat sebagai Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Puri. Dia rela melepas status sosialnya yang sudah mapan, rumahnya yang tergolong bagus, kini dibiarkan kosong tak terawat,” ujar Kepala Urusan (Kaur) Pemerintahan Desa Puri, Napsiharto yang dikonfirmasi terkait adanya laporan kedua warga desanya yang sebelumnya pernah aktif sebagai pengurus Gafatar itu hijrah ke Kalimantan, Senin (11/1) sore.

Hal senada juga diungkapkan Kaur Kesra Desa Puri, Purnomo yang dikonfirmasi ulang, Selasa (12/1) tadi pagi. Bahwa hanya anak nomor dua dari Muji Utomo bernama Walan Yudli'ani (25) diketahui tinggal dan bekerja di Pare, Kabupaten Kediri. “Yang lainnya ikut kedua orang tuanya ke Pontianak,” tambah Purnomo.

Berdasarkan surat pindah, alamat yang dituju oleh keluarga Muji Utomo adalah Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, Pontianak, Kalimantan Barat. Saat mau pindah Mujiutomo sempat pamit ke Kepala Desa (Puri) dan dengan tegas dikemukakan, tujuan pindahnya untuk mengikuti organisasi Gafatar, tandas Napsiharto. Keterlibatan keluarga Muji Utomo dalam kelompok aliran Gafatar bukan hal baru, karena yang bersangkutan sempat aktif sebagai pengurus, namun kemudian Gafatar itu sendiri tutup sendiri.

“Iya, mereka pindah secara resmi karena sudah melaporkan kepindahan (tujuh orang, yang satu ke Pare, Kediri) tersebut ke desa. Alasannya pindah rumah tapi tidak bilang ikut kelompok Gafatar. Kami tidak tahu, bagaimana dengan status PNS sebagai guru Bahasa Inggris dari Muji Utomo sendiri,” tandas Purnomo. Napsi sendiri menyebutkan, pasangan suami-istri, Muji Utomo guru PNS dan isterinya Bahrul Izzah berprofesi sebagai guru Madarasah Ibtidayah (MI) di Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

Diungkapkan Napsiharto dan Purnomo, bahwa kepindahan mereka tidak menyatakan terkait Gafatar, tetapi sudah sejak dulu saat Gafatar memiliki kantor di kawasan Kenanten, Puri, Muji Utomo aktif di tempat itu. “Kita juga tidak tahu, dia pengurus atau bukan. Anaknya tiga perempuan semua, satu sudah menikah dan punya anak, menantunya satu aliran. Yang paling mencolok waktu kegiatan pembuatan paving, dia melibatkan anggota Gafatar dari desa lain yang mengenakan seragam warna kuning,” ujar Napsiharto.

Gafatar disebut-sebut sebagai wajah lain dari sekte sesat Al Qiyadah Al Islamiyah yang dipimpin nabi palsu Ahmad Mushoddeq. Sekte ini sebelumnya pernah berganti nama menjadi Komunitas Millah Abraham (Komar) pada Januari 2012 dan selanjutnya untuk menutupi kesesatannya mereka menggunakan topeng ormas Gafatar yang kegiatannya seolah hanya berkhidmat pada urusan sosial, budaya atau pendidikan agar bisa diterima masyarakat.

Seperti diberitakan sebelumnya DPP Gafatar mengakui jika Ketua Umumnya Mahful Muis Tumanurung pernah terlibat aliran sesat Al Qiyadah Al Islamiyah pimpinan Nabi Palsu Ahmad Mushoddeq. Mahful dengan nama baiat Imam Hawary pernah ditangkap dan diadili sebagai pimpinan Al Qiyadah Al Islamiyah wilayah Sulawesi Selatan.

Suara Pembaruan

Aries Sudiono/FMB
-----------
Waspada Aliran Sesat
MyPassion
INSPEKSI: Tim Kemenag Sulut saat memantau aktifitas Gafatar.

MANADO—Kementerian Agama (Kemenag) Sulut mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai penyebaran aliran sesat. Pasalnya, akhir-akhir ini terindikasi adanya penyebaran aliran sesat di Manado. Hal ini dikatakan  Pembimbing Syariah Kanwil Kemenag Sulut Drs H Muhtar G Bonde saat memantau aktivitas di Sekretariat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), di Perumahan Kilu Permai Paniki Satu, Manado. ”Kita terus memantau pergerakan aliran ini. Untuk itu, diharapkan kepada masyarakat agar tidak termakan rayuan aliran tersebut,” ujar Bonde, (21/5) lalu.



Menurutnya Bonde, organisasi masyarakat Gafatar awalnya adalah aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah, pimpinan Ahmad Mushaddeq yang pernah mengaku sebagai nabi. “Ketuanya Mahful Muis Tumanurung, adalah orang yang pernah menjadi pengikut Ahmad Mushaddeq,” terangnya.

Dalam kunjungan tersebut dilakukan juga pembinaan kepada masyarakat setempat. “Apabila memang melakukan aksi-aksi kesesatan, maka kita akan luruskan dengan cara yang arif,” kata Bonde. Sebelumnya, Gafatar telah dinyatakan sesat oleh MUI di beberapa wilayah di Indonesia. (kly).

Tidak ada komentar: