Minggu, 17 Januari 2016

Inilah Daftar nama korban dan pelaku serangan teror Bom Sarinah

Jurnalis Independen:  Serangan teror yang diwarnai ledakan dan baku tembak di Sarinah, Jakarta Pusat pada Kamis pagi, 14 Januari, telah memakan 33 korban baik masyarakat sipil maupun aparat kepolisian.
Menurut informasi dari Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Muhammad Iqbal yang dihubungi pada Minggu, 17 Januari, total terdapat 25 korban luka dan 8 orang yang tewas.

Iqbal mengatakan terdapat lima anggota polri yang mengalami luka. Sedangkan 21 korban lainnya berasal dari warga sipil.

Empat korban luka merupakan warga asing yang berasal dari Austria, Belanda, Jerman, dan Aljazair. Sementara, dari tujuh orang yang tewas, empat di antaranya merupakan pelaku.

"Satu orang masih dalam proses identifikasi apakah dia pelaku atau korban bernama Sugito," ujar Iqbal di Polda Metro Jaya ketika memberikan keterangan pers.

Keempat pelaku yang sudah berhasil diidentifikasi bernama Dian Juni Kurniadi, Muhammad Ali, Afif atau Sunakin dan Ahmad Muhazan. Pelaku Ahmad Muhazan merupakan bomber bunuh diri di dalam kedai kopi Starbuck.

Dua orang lainnya yang tewas merupakan warga sipil. Satu di antaranya berasal dari Kanada dan diketahui bernama Amer Quali Tamer, sisanya adalah Rico Hernawan.

"Korban warga Kanada ditembak pelaku di depan kedai kopi Starbuck, tetapi belum diketahui letak tembakannya di sebelah mana. Sedangkan, korban tewas lainnya merupakan warga Jakarta yang bersama polisi ke pos karena melakukan pelanggaran lalu lintas," Iqbal menjelaskan.

Dia menambahkan untuk melakukan identifikasi, polisi menggunakan bukti sidik jari. Khusus untuk korban warga Kanada, polisi mengambil bukti dari sidik jari di paspor yang dikantongi korban.

Satu orang korban lagi, Rais, sekuriti Bangkok Bank, meninggal dunia pada Sabtu, 16 Januari, malam, setelah menjalani perawatan akibat luka tembak di kepala.

Sementara, Sekretaris Utama Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), Kombes Pol Hudi Suryanto, mengatakan jenis bom yang digunakan pelaku memiliki daya ledak rendah. Kendati begitu tetap berbahaya. Agar bisa menimbulkan korban lebih banyak, bom rakitan itu diberi isian paku dan mur.

Di hari yang sama, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, mengatakan usai tragedi bom di Jalan M.H Thamrin, tim gabungan polisi dan Detasemen Khusus (Densus) 88 telah menangkap 12 orang yang diduga terkait serangan teror itu. Mereka ditangkap di provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur.

Berikut daftar lengkapnya beserta rumah sakit tempat mereka berada berdasarkan informasi dari Polda Metro Jaya:

RS Polri Kramat Jati menampung tujuh orang meninggal dunia

1. Ahmad Muhazan - pelaku, kelahiran 5 Juli 1990, alamat di Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat

2. Muhamad Ali - pelaku, kelahiran 17 Maret 1976, alamat di Kampung Sanggrahan, Kembangan, Jakarta Barat

3. Dian Juni Kurnadi - pelaku, kelahiran tahun 1990, alamat di Jalan Jenderal Sudirman Kav 18, Jakarta dan Kotawaringin, Kalimantan Tengah.

4. Afif alias Sunakin - tanggal lahir belum diketahui

5. Sugito - Warga sipil, kelahiran 23 Februari 1973, alamat di Purwasari, Karawang, Jawa Barat

6. Rico Hermawan - Warga sipil, kelahiran tahun 1995

7. Amir Quali Tamer - WNA Kanada, kelahiran 23 Juni 1990

Korban di RS Abdi Waluyo meninggal dunia

1. Rais - Warga sipil sekuriti Bangkok Bank, luka tembak di kepala dan dalam kondisi mati batang otak (MBO). Ia sebelumnya menjalani perawatan di RS Abdi Waluyo sebelum meninggal pada Sabtu malam, 16 Januari.

RSCM merawat empat korban yakni satu anggota Polri dan tiga warga sipil

1. Aiptu Deni - Anggota Polri, luka di kaki, masih dirawat di ruang ICU

2. Indah Pustpita Sari - Warga sipil, luka di kening sebelah kiri dan perut memar, sudah diijinkan pulang

3. Mira Puspita - Warga sipil, luka kaki kanan dan jilbab terbakar, sudah diijinkan pulang

4. Venosia Dyah Mavianti - Warga sipil, luka robek di kepala belakang, sudah diijinkan pulang

RS Gatot Subroto merawat sembilan korban yakni tiga anggota Polri dan enam warga sipil yang dua di antaranya warga asing (Belanda dan Aljazair):

1. Aiptu Dodi Maryadi - Anggota Polri, luka tembak di perut

2. Aiptu Budiyono - Anggota Polri Jakarta Pusat, luka tembak di perut dan dada, masih dirawat di ruang ICU

3. Budi Rachmat - Warga sipil, luka tembak di dada kiri, sudah membaik dan diijinkan pulang

4. Anggun Antiasari - Warga sipil, luka kaki kanan

5. Chairul - Warga Sipil, luka punggung kanan dan tangan kanan

6. Yohanen Antonius Maria alias Johan Kieft - WNA Belanda, luka tangan kiri patah dan tempurung kaki pecah, akan dirujuk keluarga ke Singapura

7. Mr. Marek - WNA Aljazair, luka di dada kiri dan kaki kiri patah

8. Agus Kurnia - Warga sipil, luka di kepala

9. Permana - Warga sipil, luka punggung kiri.

Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Musyafak tengah menunjukkan salah satu foto pelaku teror, Afif alias Sunakin yang tewas di lokasi. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler.com
   
   

Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Musyafak tengah menunjukkan salah satu foto pelaku teror, Afif alias Sunakin yang tewas di lokasi. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler.com

RS Abdi Waluyo merawat 5 korban yakni satu anggota Polri, dua warga sipil dan dua warga asing (Jerman dan Austria):

1. Aiptu Suhadi - Anggota Polri, luka tembak di punggung dua kali

2. Aldi Tardiansyah - Warga sipil, luka serpihan di telinga

3. Afrizal - Warga sipil, luka serpihan di dahi dan siku kiri

4. Manfred Stoif - WNA Austria, luka robek pergelangan tangan kanan dan kiri, akan dirujuk oleh keluarga ke Singapura

5. Frank Feunen - WNA Jerman, luka robek di dahi dan leher

RS Husada merawat satu warga:

1. Riter Willy Putra - Warga sipil, luka punggung kiri belakang, sudah diijinkan pulang

RS Tarakan merawat satu warga:

1. Brigadir Suminto - Anggota Polri, luka tembak di tangan sebelah kiri tembus ke ketiak

RS MMC merawat tiga orang:

1. Adi Saputro - Warga sipil, luka kepala bagian kiri

2. John Hansen - Warga sipil, trauma, sudah diijinkan pulang

3. Meissy Sabardiah - Warga sipil, luka bagian mata kaki kiri, sudah diijinkan pulang

RSIA Yapeka merawat satu orang:

1. Andi Dina Noviana - Warga sipil, luka robek di dahi dan lengan kiri bawah, pendarahan di kedua telinga, sudah diijinkan pulang

RS Medika Permata Hijau merawat satu orang:

1. Dwi Siti Ramdani - Warga sipil, luka berat, patah tulang leher bagian belakang.

Tidak ada komentar: