Selasa, 12 Januari 2016

Angkat Johan Budi Jubir Presiden, Jokowi "Kuras Data Kasus Koruptor Kelas Jendral dan Presiden"

Jurnalis Independen: Naiknya mantan dedengkot Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi masuyk dalam lingkaran Pemerintahan Presiden Joko Widodo, diprediksi akan menguak "Kasus-kasus Korupsi Hiper Kakap".

Tidak banyak yang mengetahui pola pemikiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengetahui bahkan membuat solusi berbagai kasus yang membelit negara selama ini. Padahal jika diperhatikan secara seksama, Manuver-manuver termasuk dalam perekrutan Johan Budi, salah satu diantaranya dalam rangka penuntasan kasus korupsi yang dipandegani para "Jenderal" bahkan "Presiden". Halini dikemukakan seorang "tukang becak" yang menjadi pengamat sosok kepemimpinan Jokowi.

Presiden Joko Widodo alias Jokowi resmi mengangkat mantan Plt Pimpinan KPK Johan Budi SP sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi atau juru bicara (jubir) hari ini. Posisi Johan Budi juga mendapat dukungan dari bekas pimpinan KPK.

Mantan pimpinan KPK Indriyanto Seno Adji menilai rekan kerjanya selama di komisi antikorupsi itu memang diperlukan di pihak istana. Dia menilai Jokowi tepat menunjuk Johan Budi.

"Istana memang memerlukan humas dan komunikasi mengingat Istana kepresidenan adalah representasi publik yg perlu memperoleh kejelasan informasi," kata ucap Indriyanto ketika dihubungi, Selasa (12/1).

Dia berpandangan, Johan Budi mampu menjalani tugasnya sebagai juru bicara. Apalagi komunikasi antara presiden dan masyarakat penting demi membangun integritas lembaga kepresidenan.

"Komunikasi adalah jembatan informasi antara Presiden dengan masyarakat dan Johan yang dapat berperan membangun integritas lembaga kepresidenan," ucap Indriyanto ketika dihubungi, Selasa (12/1).

Diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi telah menunjuk mantan plt KPK, Johan Budi sebagai Staf khusus Presiden.

"Jadi Johan Budi mulai hari ini saya minta membantu saya sebagai Staf Khusus Presiden," kata Jokowi saat konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (12/1).

Jokowi punya alasan kuat menunjuk Johan budi sebagai juru bicara Presiden. Salah satu alasannya, Johan Budi memiliki pengalaman cukup baik sebagai juru bicara KPK.

"Karena saya tahu Pak Johan Budi juga sangat berpengalaman, nanti membantu saya menkomunikasikan program-program presiden dan pemerintah kepada rakyat," jelas Jokowi.

Jokowi mengaku senang banyak orang yang memiliki rekam jejak baik, akhirnya bergabung dengan pemerintah. "Menkomunikasikan ya jubir. Nantinya menkoordinasikan humas-humas di kementerian," tutup Jokowi.


"Pasti ada pertanyaan kenapa saya mau, kata Johan? Saya sebetulnya diminta beberapa waktu lalu melalui KSP Pak Teten untuk membantu. Setelah saya bertemu dengan beliau, akhirnya saya memutuskan untuk membantu biar saya ada kontribusi yang nyata," kata Johan di Istana, Jakarta, Selasa (12/1).

Johan mengklaim bila pengangkatannya sebagai juru bicara atas dasar profesionalitas dan bukan karena sisi politis. Johan menceritakan latar belakangnya banyak bersentuhan dengan media menjadi pertimbangan.

"Apa yang menjadi pengalaman saya selama 12 tahun lebih menjadi wartawan dan 10 tahun di KPK di mana lebih banyak sebagai Jubir, menjelaskan apa yang menjadi program KPK kepada publik. Nah mungkin, menurut saya pengalaman itu bisa berguna untuk pemerintahan sekarang atau untuk bapak presiden," jelas Johan.

Di tempat yang sama, Presiden Jokowi mengaku senang banyak orang-orang yang memiliki rekam jejak baik bergabung dengan pemerintah.

"Mengkomunikasikan ya Jubir. Nantinya mengkoordinasikan humas-humas di kementerian," kata Jokowi.

Melalui Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan, Presiden Jokowi sendiri yang awalnya naksir dan meminta Johan Budi membantunya di Istana.

"Ini memang tadi seperti disampaikan Pak Johan Budi, Pak Presiden perintahkan saya untuk komunikasi dengan Pak Johan Budi untuk kemungkinan bisa bantu presiden. Yang naksir Pak Presiden langsung," kata Teten di Istana, Jakarta, Selasa (12/1).

Mengetahui Presiden suka dengan rekam jejak dan kinerja Johan Budi, Teten pun langsung mendiskusikannya. Setelah Johan Budi menerima tawaran Presiden untuk diangkat menjadi staf khusus, Teten pun melaporkannya ke Jokowi.

"Ini adalah Ratas pertama yang akan diikuti oleh Pak Johan Budi. Tadi kan disampaikan bahwa beliau senang pada orang-orang baik, banyak orang baik. Nah ini baik harus diterjemahkan, kami tahu profesional beliau di KPK kami yakin Pak Johan Budi mampu mengkomunikasikan program-program pemerintah, presiden ke masyarakat dan saya kira itu penting. Memberi info yang benar kepada masyarakat saya kira ini perlu," jelas Teten.

Seperti diketahui, Johan Budi sebelumnya diangkat Presiden Jokowi sebagai Plt Pimpinan KPK. Setelah masa jabatannya habis, Johan Budi ikut mendaftar calon pimpinan KPK, tetapi gagal.

Mulai hari ini Selasa (12/1), Johan Budi sudah aktif bekerja sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi atau juru bicara. Jokowi mengatakan rasa senangnya karena kesediaan Johan Budi bergabung dan membantu di pemerintahan.

"Saya senang semakin banyak orang-orang baik di lingkungan Istana yang membantu saya," kata Jokowi.

Tidak ada komentar: