Komisi penanggulangan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) menyebut jumlah pasangan homoseksual (lelaki pecinta sesama jenis) terus meningkat. Mereka biasa bergaul di mal dan tinggal di sembilan kecamatan di Kota Depok.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Depok Herry Kuntowo mengatakan, pasangan homoseksual di Depok pada 2014 hanya 4.932 orang. Namun jumlah tersebut meningkat menjadi 5.791 pada 2015.
“Mereka banyak berada di pusat perbelanjaan di Depok. Rata-rata berusia produktif 17-24 tahun, ada yang berkeluarga ada yang belum," kata Herry, Kamis (19/11/2015).
Ia menerangkan, pasangan homoseksual cenderung menutup diri. Pihaknya telah melakukan upaya untuk meminimalisir jumlah penyuka sesama jenis. Salah satunya dengan pembinaan dan pendekatan secara pribadi.
"Kami imbau mereka mengubah perilaku,” kata Herry.
Herry bilang, kehidupan masyarakat perkotaan yang bersifat individu membuat fungsi kontrol sosial tak berjalan. Kondisi ini membuat penyimpangan perilaku seksual berkembang pesat.
Pengamat Sosial Budaya dari Universitas Indonesia Devie Rahmawati mengatakan, pola hidup masyarakat perkotaan sudah berubah. Saat ini masyarakat perkotaan enggan mencampuri urusan orang lain dan hukuman sosial tidak berjalan.
"Berkembangnya tayangan di media massa dan media sosial juga memberikan kontribusi terhadap bertambahnya orang dengan perilaku menyimpang. Misalnya melalui musik, hiburan, dan promosi video game. Tidak mengherankan jumlah gay (homoseksual) saat ini bertambah," ujarnya.
Devi bilang, masyarakat menilai hiburan yang ditayangkan media massa sebagai tren baru. Tren itu dijadikan pembenaran bagi mereka yang memiliki penyimpangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar