Jurnalis Independen: Berita 13 Februari 2013 Tentang Pernyataan Hasyim Djoyohadikusumo Soemitro: Tujuh Jenderal Indonesia Ditolak Masuk AS
Berita dari Hasjim Djojohadikusumo (Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra).
Panglima TNI 2007-2010 Jenderal (Purn) Djoko Santoso mengapresiasi pernyataan jujur Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang mengungkapkan adanya tujuh jenderal ditolak berkunjung ke Amerika Serikat, termasuk Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo.
Djoko Santoso kepada pers di Jakarta, Kamis (13/2), mengemukakan, informasi yang disampaikan Hashim Djojohadikusumo sangat penting dan menarik, namun tidak perlu dikhawatirkan, karena Amerika Serikat (AS) bukan musuh Indonesia serta tidak menentukan kiprah politik Indonesia ke depan.
Dikatakannya, siapa pun tokoh Indonesia, termasuk tujuh jenderal yang disebutkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu tidak perlu khawatir pergi ke luar negeri, termasuk ke AS, karena Indonesia adalah negara besar dan hubungan antar-negara tidak ditentukan satu aspek saja, misalnya masalah hak-hak asasi manusia (HAM).
"Hanya saja pertanyaan buat Pak Hashim, bagaimana kalau ada event penting di Amerika atau di Perserikatan Bangsa-Bangsa yang harus dihadiri mereka selaku pejabat tinggi negara misalnya?" kata mantan Panglima TNI tersebut, merujuk kepada tujuh jenderal yang ditolak Amerika itu.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan adanya tujuh jenderal yang ditolak masuk ke Amerika Serikat, di antaranya Prabowo Subianto, Sjafrie Syamsudin, Wiranto, Pramono Edhie, dan Zacky Anwar Makarim karena persoalan HAM.
"Prabowo hanya satu dari tujuh jenderal yang ditolak Amerika. Ada tujuh jenderal yang di-blacklist, tidak hanya Prabowo. Catat itu! Tapi khusus Prabowo tidak ditolak secara personal," kata Hashim saat berkunjung ke Redaksi Trans TV di Jakarta, Rabu (12/2).
Adik kandung Letjen (Purn) Prabowo Subianto itu mengaku sudah sering ke Amerika Serikat dan beberapa kali melakukan pertemuan dengan senator, anggota kongres, dan pejabat Kementerian Luar Negeri AS.
Sebelumnya pernah diberitakan bahwa Kedutaan Besar AS di Jakarta, meski tidak tertulis, tidak akan memberikan visa masuk ke Amerika Serikat terhadap nama-nama jenderal yang kabarnya di-blacklist negara tersebut. dikutip JI dari ant
Tidak ada komentar:
Posting Komentar