Kamis, 17 Mei 2012

Samir Khan: Takut Berjihat? Bayangkan Bidadari di Surga!


Jurnalis Independen: Afiliasi Al Qaidah di Yaman telah merilis sebuah panduan pelatihan berbahasa Inggris yang diperuntukkan bagi warga negara barat yang berhasil direkrut mereka. Panduan tersebut memberitahu mereka untuk melawan rasa takut dalam berjihad, dengan membayangkan banyak bidadari perawan yang menunggu mereka di surga ketika mereka merasa takut.

Diterbitkan di internet dan ditulis oleh propagandis Al-Qaidah asal Amerika Samir Khan (yang telah terbunuh), manual untuk calon pelaku jihad tersebut menguraikan kondisi dan kesulitan yang akan mereka temuai ketika mereka melakukan perjalanan ke kamp pelatihan jihad di Yaman dan di tempat lain, ABC News melaporkan Senin lalu.

Buku itu juga menyebutkan, para rekrutmen warga barat ini akan merasakan hidup yang lebih berat di kamp pelatihan, tanpa ada peralatan elektronik.

Setelah menjelaskan bagaimana sulitnya situasi di kamp-kamp pelatihan, panduan ini bahkan merekomendasikan para "jihadis" warga barat itu untuk mempertimbangkan tinggal di negara mereka masing-masing dan menyerang Amerika dari dalam.

"Efeknya jauh lebih besar, bisa mempermalukan musuh (AS) dan jenis serangan individu seperti ini hampir tidak mungkin bagi mereka untuk mengantisipasinya," kata panduan tersebut.

Dan dalam upaya untuk memadamkan kekhawatiran para "jihadis" dalam pelatihan ketika mereka berada di bawah "pemboman udara" dari pesawat, Khan menulis, "Jika Anda merasa takut, tutup mata Anda dan bayangkan diri Anda di dalam surga, memasuki gerbang yang megah.

"Bayangkan istana indah menanti Anda. Pikirkan bidadari perawan yang menunggu Anda," Daily Telegraph melaporkan.

Panduan ini juga mengharuskan para pelaku jihad ini selalu bersih. Mereka juga harus menjaga kerahasiaan sebagai salah satu penunjang jihad dan tidak boleh memberikan informasi tanggal lahir kepada anggota lainnya.

Samir Khan adalah pendiri dan editor dari majalah jihad "Inspire" dan terbunuh oleh rudal Hellfire AS selama serangan pesawat tak berawak pada bulan September 2011, bersama dengan ulama kelahiran AS Anwar al Awlaki.(mnt/emi)

Tidak ada komentar: