Kamis, 17 Mei 2012

Misa di Gereja Indonesia Aman di AS Gereja Sepi dan Banyak Dijual

Jurnalis Independen: Ibadah hari Kenaikan Isa Al-Masih yang dilakukan di Gereja Katedral Jakarta berlangsung aman. Sementara itu di Amerika Serikat, Gereja justru sepi dan banyak dijual.

Wakil Polsek Sawah Besar AKP, Prasetyo mengatakan peribadahan umat Kristiani dalam peringatan hari Kenaikan Isa Almasih berjalan lancar.

Menurut Prasetyo, personel yang diturunkan ada 25 dari wilayah Polsek Sawah Besar dan 3 personel dari Polda Metro Jaya. "Hal ini untuk mengamankan supaya yang beribadah aman lancar dan tentram," ungkap Prasetyo, Kamis (17/5/2012).

Polres Jakarta Pusat menurutnya,  juga ikut membantu pengawasan secara mobile. Sejauh ini pun Prasetyo mengatakan kondisi masih aman terkendali dan pihak kepolisian mengaku tidak mendapatkan ancaman atau teror dari pihak manapun. "Tidak ada (ancaman) itu," singkatnya.

Koordinasi pihak Gereja Katedral sendiri telah dilakukan sejah satu hari sebelum peringatan Kenaikan Isa Almasih. "Mereka kemarin sudah kordinasi untuk mengadakan acara ibadah ini," terangnya.

Prasetyo menambahkan sejatinya kepolisian akan tetap mengamankan di mana ada kegiatan perkumpulan masyarakat. "Kita mengamankan hingga acara ini berakhir sekira pukul 19.00 WIB," tutupnya.

Berdasarkan pantauan, terlihat ratusan jemaah tampak khusuk mengikuti acara misa yang diadakan di Gereja Katedral dengan tema "Kenaikan Tuhan: Pengharapan Keselamatan Kita."

Sementara itu di Amerika Serikat (AS) walau hari ini memperingati Kenaikan Isa Almasi Bin Maryam, Jemaat Semakin Sedikit, bahkan Gereja di Tacoma AS Akan Dijual Atau Dihancurkan.


First Congregational Church, merupakan salah satu rumah ibadah tertua di Tacoma AS dan paling bersejarah serta telah berdiri selama 104 tahun.

Namun warisan lama ini dapat segera berakhir. Gereja saat ini akan disiapkan untuk dijual dalam dua minggu ke depan dan bisa juga dibongkar.

Jemaat gereja dilaporkan tidak mampu lagi untuk mengoperasikan dan memelihara gereja bergaya Gothik ini.

"Kami sangat bersedia untuk menjual dan siap melakukan pembongkaran," kata Phillip Blackledge, ketua Dewan pengawas gereja.

Gereja ini akan bernasib sama dengan gereja lain yang berdiri dua blok dari lokasi gereja Tacoma. Sebelumnya gereja metodis berusia 90-tahun telah dihancurkan pada tahun 2007.

Gereja tua ini akan dijual dengan harga 1.9 juta dolar.

Biasanya sekitar 40 orang yang menghadiri kebaktian di pagi hari Minggu di gereja yang berkapasitas 500-kursi ini.

"Ini tidak realistis untuk mengharapkan 40 orang untuk membayar untuk sebuah bangunan sebesar ini," kata Blackledge.

Arsitek lokal Gerald Eysaman, yang telah mempelajari dan memimpin tur gereja bersejarah Tacoma, mengatakan bangunan gereja memiliki arsitektur yang menakjubkan.

Dia mengatakan menghancurkan gereja lain dalam kota akan menjadi "sebuah komentar menyedihkan atas hilangnya sebuah simbol agama terorganisir di lingkungan perkotaan.

"Ini akan menjadi kerugian besar," tambahnya.(mnt/emi/oki)

Tidak ada komentar: