Jurnalis Independen: Kapolda Maluku, Brigadir Jenderal Syarif Gunawan mengungkapkan, pemicu terjadinya bentrokan antarwarga di Ambon, Selasa (15/5/2012) kemarin pagi akibat warga berebut membawa Obor Pattimura.
"Kami mendapat informasi kalau warga pembawa obor ini merasa terganggu karena ada dari masyarakat lain yang menghendaki membawa Obor Pattimura itu juga," kata Syarif kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan Muspida Maluku di Kantor Gubernur, Maluku, Selasa (15/5/2012) siang tadi.
Selain karena merasa terganggu, Kapolda juga menyatakan, warga yang menonton juga merasa terganggu karena pembawa obor ini sering melakukan atraksi mengeluarkan api dari mulutnya yang mungkin saja berbahaya bagi para warga lainnya.
"Warga lainnya juga merasa terganggu karena pembawa obor mengeluarkan api dari mulutnya, yang mungkin mengenai warga lain. Dan ini juga mungkin karena mereka kecapekan karena tidak tidur semalaman," ungkap Syarif.
Ia mengatakan, untuk mengamankan jalannya proses perayaan Hari Pattimura, pihaknya telah melakukan pengamanan dengan sangat maksimal. Ia mengakui untuk mengantisipasi situasi keamanan agar lebih kondusif, saat ini pihaknya telah menambah pasukan di sejumlah titik yang dianggap rawan.
Sementara itu, Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Hanya saja ada sejumlah warga yang dilarikan ke rumah sakit karena terkena lemparan batu dan serpihan bom dan juga panah.
"Benar ada sejumlah korban yang saat ini sedang dirawat di Empat rumah sakit yang berbeda. Jumlahnya 48 orang. Ada yang di RS RSU dr Haulussy Ambon, di RS Bhakti Rahayu, RS GPM, dan RSU Alfatah Ambon," katanya.
Ia berjanji, pihaknya akan menyelidiki dan mengusut motif di balik bentrok tersebut. "Memang saat ini belum ada yang kami tahan, tapi kami berjanji kejadian tersebut akan diusut," ujarnya. (mnt/emi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar